Jelang Pilpres, Jokowi Harus Antisipasi Isu Spesifik dari Kubu Prabowo

M Taufan SP Bustan
29/6/2018 20:21
Jelang Pilpres, Jokowi Harus Antisipasi Isu Spesifik dari Kubu Prabowo
(MI/IMMANUEL ANTONIUS)

HASIL Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) tahun ini dinilai sebagai warning kepada Joko Widodo bersama koalisinya. Meskipun survei elektabilitas Jokowi sangat tinggi, hasil perolehan suara calon yang diusung PDIP pada pilkada menunjukkan Jokowi sebenarnya belum di posisi aman. Oleh karena itu Jokowi perlu mengantisipasi isu spesifik menjelang Pilpres 2019.

Hal itu disampaikan Koordinator Komite Pemilih Indonesia (TePI) Jerry Sumampouw dalam diskusi 'Membaca Hasil Pilkada 2018, Meneropong Peta Pilpres 2019' di kantor PARA Syndicate Jakarta, Jumat (29/6)

“Iya, Pilkada ini sebenarnya warning yang kuat untuk Jokowi bersama seluruh koalisi. Kenapa begitu, karena karakter pemilih kita di Indonesia sangat labil. Dan inilah yang membuat Jokowi tidak aman. Mengapa, karena ketika pemilih labil tadi itu sudah terkena isu spesifik pilihannya pun bisa berubah. Ini kan terjadi di beberapa daerah saat Pilkada tahun ini. Makanya benar-benar harus kerja ekstra Jokowi bersama seluruh koalisi yang ada,” terang Jerry.

Di sisi lain, saat ini strategi yang dilancarkan Prabowo Subianto bersama timnya lebih ke isu spesifik. "Karena ketika mereka masuk ke isu general akan sulit. Pasalnya, akan susah masyarakat ketika menampik keberhasilan Jokowi kurun beberapa tahun terakhir memimpin Indonesia."

Penggunaan isu-isu spesifik menurut Jerry, bukan hal yang cerdas dalam pembangunan demokrasi. “Cara-cara seperti itu tentunya akan membuat publik bosan. Yah sudah pasti harus antisipasi isu sara. Itu kan isu spesifik, itu kan menegasikan track record orang, kinerja, dan kapasitas, termasuk prestasi-prestasi seseorang. Makanya Jokowi harus benar-benar serius antisipasi itu,” tegasnya.

Oleh karena itu, Jokowi dan timnya perlu kerja ekstra, lebih kompak dan stabil saat menjalankan sejumlah program menjelang pilpres. Jokowi dan koalisinya juga dinilai perlu memberikan suatu hal yang konkret sehingga bisa menahan hati pemilih yang labil.

“Suatu hal yang kongkret itu sangat perlu dilakukan. Bagaimana bisa menipis isu sara dan isu spesifik lain dari lawan-lawannya. Karena jika tidak diantisipasi akan berdampak pada kekalahan,” tegasnya. (OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Anata
Berita Lainnya