Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

PDI-P Resmi Pecat Emil Dardak

Golda Eksa
23/11/2017 14:41
PDI-P Resmi Pecat Emil Dardak
PDI-P Resmi Pecat Emil Dardak(MI/M. Irfan)

PDI Perjuangan resmi memecat Emil Elestianto Dardak sebagai kader partai berlambang banteng moncong putih. Keputusan sanksi pemecatan itu diambil berdasarkan usulan dari Ketua Bidang Kehormatan DPP PDI-P Komarudin Watubun kepada Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri.

Penegasan tersebut disampaikan Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto kepada wartawan seusai upacara Penutupan Diklat SAR Baguna PDI-P, di Bumi Perkemahan dan Graha Wisata Pramuka Cibubur, Jakarta, Kamis (23/11).

Emil yang menjabat Bupati Trenggalek, Jawa Timur, telah melanggar disiplin dan tradisi karier kepemimpinan berjenjang yang berlaku di internal partai. Emil juga dianggap telah mengkhianati masyarakat Trenggalek yang sangat mengharapkan adanya perubahan untuk membangun dan melepaskan daerah dari kesan terisolir.

"Sesuai peraturan partai ketika seseorang maju dengan partai lain karena ambisi pribadi dan mungkin karena mimpi-mimpi mendapatkan kekuasaan yang lebih tinggi, maka partai mengambil sikap tegas dan memberikan sanksi pemecatan karena yang bersangkutan juga kami lihat belum mengajukan surat pengunduran diri," kata Hasto.

Menurut dia, Megawati tidak terlalu bereaksi terkait kabar Emil memilih menjadi bakal calon wakil Gubernur Jatim untuk mendampingi Khofifah Indar Parawansa yang diusung Partai Golkar dan Partai Demokrat. Dalam proses konsolidasi partai hal tersebut sudah biasa karena setiap kader diuji komitmennya apakah menempuh jalan kesetiaan untuk rakyat atau justru mengambil jalan pribadi.

"Emil telah mengambil pilihan itu. Pemecatan pun seketika saat yang bersangkutan mendapatkan dukungan dari partai lain. Partai itu dibangun bukan untuk kepentingan pribadi, namun partai dibangun untuk kepentingan kolektif bagi rakyat dan bukan kolektif bagi dirinya sendiri."

Meski demikian, imbuh dia, PDI Perjuangan tetap menghormati pilihan Emil dan berjanji bakal menampilkan kontestasi yang baik. Apalagi untuk Pilkada Jatim, PDI Perjuangan telah mendeklarasikan Wakil Gubernur Jatim Saifullah Yusuf (Gus Ipul) dan Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas sebagai bakal calon gubernur dan wakil gubernur Jatim 2018.

"Perpaduan Gus Ipul dan Anas akan mampu memberikan kontestasi gagasan yang sangat menarik. Tapi, di atas segalanya kami mencalonkan di Jawa Timur karena kesadaran kultural dan historis betapa pentingnya NU (Nahdatul Ulama). Ketika ada pihak-pihak yang mencoba memecah-belah NU tentu saja kami sangat berkepentingan untuk menjaga soliditas dari kekuatan yang sangat berjasa bagi tegaknya Pancasila dan NKRI," tandasnya. (OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Soelistijono
Berita Lainnya