Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

PDIP Respons Adem Loncatan Politik Emil Dardak

Antara
22/11/2017 13:07
PDIP Respons Adem Loncatan Politik Emil Dardak
PDIP Respons Adem Loncatan Politik Emil Dardak(MI/ARYA MANGGALA)

PDI Perjuangan yang merupakan partai pengusung Emil Dardak sebagai Bupati Trenggalek dua tahun lalu, merespons adem loncatan politik Emil jelang Pilkada Jawa Timur. Partai berlambang banteng itu menghormati pilihan Emil untuk maju menjadi calon wakil gubernur Jawa Timur mendampingi Khofifah Indar Parawansa.

"Setiap warga negara memiliki hak konstitusional untuk memilih dan dipilih. Pilihan Emil Dardak sah-sah saja. Sebagai seorang yang lama berpendidikan barat wajar jika memandang proses kepemimpinan sebagai proses loncatan karier sebagai hak individu sebagaimana diagungkan di Barat," kata Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto, dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Rabu (22/11)

Menurut dia, biarkan masyarakat Trenggalek dan Jawa Timur sendiri yang bisa menilai keputusan Emil tersebut.

Hasto berkisah perjuangan Emil menjadi Bupati Trenggalek dahulu tidak mudah. PDIP ketika itu mendukung Emil karena melihat yang bersangkutan punya semangat untuk membangun Kabupaten Trenggalek yang dikenal penuh tantangan dan memiliki problem sebagai daerah tertinggal dan terisolir.

"Saat itu kami menghargai semangat anak muda yang ingin membangun kampung halamannya," ujar Hasto.

Karena semangat membangun Trenggalek itulah, PDI Perjuangan bersama koalisi partai bertekad mengusung Emil. Bahkan pasangan Emil, yakni Wakil Bupati Nur Arifin merupakan wakil dari PDI Perjuangan.

"Persoalan kemudian, dia berubah dan memilih untuk mencalonkan diri. Sekarang kami serahkan sepenuhnya kepada masyarakat Trenggalek. Biarkan rakyat yang menilai, sebab rakyatlah berdaulat di dalam memilih pemimpin," ujar Hasto pula.

PDI Perjuangan yang sejak awal mengusung Gus Ipul dan Abdullah Azwar Anas, menurutnya, karena bagian dari kesadaran sejarah dan kultural untuk bersama NU berkomitmen menampilkan kontestasi gagasan terbaik untuk masa depan Jawa Timur.

"Gus Ipul sangat berpengalaman luas, dan Azwar Anas penuh daya terobosan. Keduanya merupakan kombinasi kepemimpinan yang menarik dan saling melengkapi. Keduanya mengedepankan pembangunan berbasis kebudayaan dan kerakyatan sesuai dengan jiwa masyarakat Jawa Timur yang dikenal sangat patriotis untuk bangsa dan negara," katanya lagi.

Dengan muncul pasangan baru itu, Hasto memperkirakan Pilkada Jawa Timur semakin menarik. "Berkompetisi dengan Partai Demokrat yang memberikan dukungan kepada Khofifah dan Emil memberikan seni tersendiri dalam strategi," kata dia. (X-12)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ahmad Punto
Berita Lainnya