Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Kapolda DKI Instruksikan Jajaran untuk Deteksi Dini Kerawanan Pilkada

Ficky Ramadhan
13/8/2024 11:08
Kapolda DKI Instruksikan Jajaran untuk Deteksi Dini Kerawanan Pilkada
Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto (tengah) di Lapangan Silang Monumen Nasional (Monas), Jakarta, Selasa (13/2/2024).( MI/Usman Iskandar)

POLDA Metro Jaya menggelar Operasi Mantap Praja dalam rangka pengamanan pilkada serentak 2024. Operasi Mantap Praja akan digelar selama 140 hari dan akan dimulai besok.

"Guna mengamankan Pilkada 2024, Polda Metro Jaya menggelar operasi Mantap Praja Jaya tahun 2024 yang dilaksanakan selama 140 hari mulai tanggal 14 Agustus sampai 31 Desember 2024," kata Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto saat apel gelar pasukan di lapangan Satlat Korbrimob Polri, Cikeas, Bogor, Selasa (13/8/2024).

Karyoto mengatakan sebanyak 88.365 personel gabungan diterjunkan untuk melakukan pengamanan. Nantinya personel tersebut akan disebar di seluruh TPS yang ada di wilayah hukum Polda Metro Jaya.

Baca juga : Skenario Kotak Kosong di Pilkada Tunjukkan Demokrasi yang tidak Sehat

"Melibatkan sejumlah 88.365 personel yang mana terdiri dari 6.991 personel TNI, 17.448 personel Polri, serta didukung oleh 63.936 personel Linmas. Keseluruhan personel yang dilibatkan akan tersebar ke dalam 31.963 TPS yang ada di wilayah hukum Polda Metro Jaya," ujarnya.

Karyoto mengatakan pihaknya melakukan beberapa pola pengamanan mulai dari sebelum hingga setelah dilaksanakannya Pilkada. Beberapa pola pengamanan tersebut mulai dari deteksi dini kerawanan hingga cooling system.

"Akan disesuaikan dengan tingkat kerawanan yang ada, yang mana kegiatan ini dilakukan meliputi, deteksi dini, cooling system, pengamanan terbuka dan tertutup, hingga penindakan bagi pihak yang berupaya mengganggu pelaksanaan pada setiap tahapan pemilukada," jelasnya.

Baca juga : Pasangan Imam-Ririn Ditargetkan Menang Telak 80% di Depok

Karyoto mewanti-wanti para personel untuk mengedepankan komunikasi publik. Hal tersebut penting dilakukan agar masyarakat ikut berpartisipasi menjaga stabilitas Kamtibmas selama rangkaian pilkada.

Karyoto juga menekankan beberapa hal kepada para personel yang akan bertugas nantinya. Dia meminta jajaran untuk bertugas secara humanis dan profesional. Dia juga memerintahkan para pimpinan di setiap tingkatan terjun langsung melakukan pengawasan.

"Tingkatkan sinergitas dan soliditas antara seluruh personel pengamanan maupun stakeholder terkait karena hal tersebut kunci utama keberhasilan operasi," tuturnya.

Baca juga : Pelantikan Serentak Pilkada 2024 Harusnya Tunggu Sengketa di MK

Sementara itu, Pangdam Jaya Mayjen Mohamad Hasan menambahkan, pihaknya siap membantu dalam melakukan serangkaian pengamanan. Dia menegaskan TNI memegang teguh netralitas dalam pelaksanaan pilkada.

"Peran Kodam jaya Jakarta membantu kelancaran penyelenggaraan pemilukada secara serentak meliputi yang pertama, bahwa Kodam Jaya Jakarta akan melakukan pemberian tukar bantuan kepada pengamanan khususnya kepolisian dengan menurunkan satuan pasukan dari pasukan tempur dan jajaran di satuan kewilayahan yang bersifat penebalan," kata Hasan.

Hasan mengatakan pihaknya siap mendukung kelancaran pelaksanaan Pilkada. Dia meminta prajuritnya untuk meningkatkan kewaspadaan selama bertugas nantinya.

"Hindari sikap keraguan dan bertindak secara profesional dalam mengantisipasi setiap perkembangan situasi yang berpotensi mengganggu stabilitas keamanan dan merusak jalannya proses demokrasi. Pedomani semua ketentuan tentang kebijakan format pengerahan kekuatan dalam tugas serta patuhi prinsip penugasan yang bersifat penyebaran," ujarnya.

"Tidak ada pembagian sektor dan tidak ada kontak langsung, serta laksanakan protap yang telah digariskan oleh pimpinan dalam melaksanakan tugas keamanan, jaga soliditas dan jangan mudah terpengaruh atau terprovokasi oleh kelompok tertentu, yang menyeret prajurit dan institusi TNI ke dalam kepentingan politik praktis," imbuhnya. (Fik/P-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Irvan Sihombing
Berita Lainnya