Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
PARTAI Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) tidak terkejut elektabilitas Ketum PSI Kaesang Pangarep hanya 1% untuk Pilkada DKI Jakarta. Juru bicara PDIP Chico Hakim saat dihubungi mengatakan hal tersebut wajar sebab masyarakat Jakarta yang memiliki pendidikan yang cukup tinggi dan kritis akan lebih selektif memilih pemimpin daerahnya.
"Menurut kami ini hal yang biasa apalagi di Jakarta sendiri memang tingkat pendidikan masyarakatnya cukup tinggi dan kritis, tentu menuntut pemimpin daerah yang punya kompetensi dan pengalaman dalam memimpin dan mengelola sebuah administrasi yang begitu rumit dan luas," ujarnya, Rabu (17/7).
Dengan perolehan suara survei Kaesang di Pilgub DKI Jakarta yang hanya 1% dapat dimaknai sebagai keinginan publik terhadap pemimpin yang memiliki pengalaman dan dapat mengelola Jakarta yang rumit.
Baca juga : Wacana Anies-Kaesang, PDIP: Jadikan Saja!
"Karena memang Kaesang belum memiliki pengalaman, di mana Jakarta membutuhkan sosok yang betul-betul mumpuni dan punya kompetensi pernah memimpin suatu daerah ataupun menjadi menteri atau memimpin institusi yang besar sehingga dapat mengelola Jakarta yang cukup rumit. Juga menjawab tantangan Jakarta ke depan menyelesaikan masalah warga"
Dalam beberapa survei sambung Chico nama mantan gubernur Jakarta Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) selalu berada di urutan teratas. Hal ini membuktikan tingkat kepercayaan publik kepada keduanya yang tetap ada.
"Kami tidak kaget karena memang selama ini survei lain termasuk yang kami gelar sendiri di internal, di urutan pertama dan kedua selalu diisi Anies dan Ahok atau sebaliknya dan kemudian di posisi ketiga ada Ridwan Kamil walaupun posisinya sangat jauh rentangnya," tukasnya.
Sebelumnya sebanyak 33,8% responden tidak akan memilih Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep jika dicalonkan sebagai Gubernur Jakarta pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024. Angka resistensi itu berdasarkan hasil survei Litbang Kompas periode Juni 2024 yang memotret potensi keterpilihan dan penolakan pada sosok jika dicalonkan maju pada Pilkada Jakarta 2024.
(Z-9)
Maukah KPK mengoptimalkan momentum ini untuk meninggalkan legacy yang baik?
Pusat kuliner dibangun di atas lahan seluas 2,1 hektare dengan kapasitas pengunjung hingga 2.000 orang.
PERSEBAYA menyatakan dukungan kepada CEO Persis Solo, Kaesang Pangarep untuk menjadi Ketua Komite Pemilihan (KP) dalam Kongres Biasa PSSI yang akan digelar Minggu (15/1).
MAJU sebagai Calon Ketua Umum (Caketum) PSSI, Menteri BUMN Erick Thohir banyak menuai dukungan. Dukungan ini juga termasuk dari putra bungsu Presiden Joko Widodo
PAN beranggapan Presiden Jokowi tidak melakukan upaya cawe-cawe dalam pesta demokrasi tersebut.
Pembuktian itu diperlukan agar isu terkait ‘cawe-cawe’ Jokowi jilid 2 valid dan tidak menjadi isu yang simpang siur.
Hingga saat ini, kata dia, sudah ada dua parpol yang resmi mengusung Anies Baswedan di Pilgub Jakarta yakni PKB dan PKS.
Heru Budi tidak tertarik saat namanya diusulkan Partai Demokrat untuk maju pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jakarta.
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman menuturkan bahwa Pilkada Jakarta bakal penuh kejutan.
WAKIL Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazilul Fawaid menilai Partai Keadilan Sejahtera (PKS) patut untuk bersabar dalam menatap Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jakarta 2024.
Langkah politik itu dinilai membuat partai politik (parpol) lain kurang tertarik bergabung mendukung pasangan Anies Baswedan- Sohibul Iman.
PKS bersikukuh memasangkan Anies Baswedan dengan Sohibul Iman di Pilkada Jakarta. Sekjen PKB M Hasanuddin Wahid (Cak Udin) menyebut PKB masih terbuka dengan segala kemungkinan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved