Elektabilitas Kaesang di Pilgub Jakarta Rendah, PDIP: Itu Biasa

Sri Utami
17/7/2024 15:09
Elektabilitas Kaesang di Pilgub Jakarta Rendah, PDIP: Itu Biasa
Ketua Umum PSI, Kaesang Pangarep.(Dok. AFP)

PARTAI Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) tidak terkejut elektabilitas Ketum PSI Kaesang Pangarep hanya 1% untuk Pilkada DKI Jakarta. Juru bicara PDIP Chico Hakim saat dihubungi mengatakan hal tersebut wajar sebab masyarakat Jakarta yang memiliki pendidikan yang cukup tinggi dan kritis akan lebih selektif memilih pemimpin daerahnya.

"Menurut kami ini hal yang biasa apalagi di Jakarta sendiri memang tingkat pendidikan masyarakatnya cukup tinggi dan kritis, tentu menuntut pemimpin daerah yang punya kompetensi dan pengalaman dalam memimpin dan mengelola sebuah administrasi yang begitu rumit dan luas," ujarnya, Rabu (17/7).

Dengan perolehan suara survei Kaesang di Pilgub DKI Jakarta yang hanya 1% dapat dimaknai sebagai keinginan publik terhadap pemimpin yang memiliki pengalaman dan dapat mengelola Jakarta yang rumit.

Baca juga : Wacana Anies-Kaesang, PDIP: Jadikan Saja!

"Karena memang Kaesang belum memiliki pengalaman, di mana Jakarta membutuhkan sosok yang betul-betul mumpuni dan punya kompetensi pernah memimpin suatu daerah ataupun menjadi menteri atau memimpin institusi yang besar sehingga dapat mengelola Jakarta yang cukup rumit. Juga menjawab tantangan Jakarta ke depan menyelesaikan masalah warga"

Dalam beberapa survei sambung Chico nama mantan gubernur Jakarta Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) selalu berada di urutan teratas. Hal ini membuktikan tingkat kepercayaan publik kepada keduanya yang tetap ada.

"Kami tidak kaget karena memang selama ini survei lain termasuk yang kami gelar sendiri di internal, di urutan pertama dan kedua selalu diisi Anies dan Ahok atau sebaliknya dan kemudian di posisi ketiga ada Ridwan Kamil walaupun posisinya sangat jauh rentangnya," tukasnya.

Sebelumnya sebanyak 33,8% responden tidak akan memilih Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep jika dicalonkan sebagai Gubernur Jakarta pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024. Angka resistensi itu berdasarkan hasil survei Litbang Kompas periode Juni 2024 yang memotret potensi keterpilihan dan penolakan pada sosok jika dicalonkan maju pada Pilkada Jakarta 2024.

(Z-9)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri Rosmalia
Berita Lainnya