Headline

Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Gaikindo Gelar Konferensi Internasional GIAC 2022

RO
18/8/2022 19:33
Gaikindo Gelar Konferensi Internasional GIAC 2022
.(GIIAS)

PAMERAN otomotif Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2022 bukan sekadar pameran kendaraan baru dan industri pendukungnya, tetapi juga peduli dengan isu-isu global terkini, termasuk isu lingkungan. Hal ini tertuang dalam The 16th Gaikindo International Automotive Conference (GIAC) yang berlangsung di GIIAS, Kamis (18/8).

Seminar internasional ini diikuti oleh narasumber dari sektor-sektor bersinggungan langsung dengan industri otomotif masa depan seperti dari pemerintah, industri hingga profesional di bidangnya. Dari kalangan pemerintah diwakili oleh Menteri Perindustrian RI oleh Agus Gumiwang Kartasasmita melalui teleconference, sementara dari industri diwakili Executive Vice President Toyota Daihatsu Engineering & Manufacturing, Prasanna Ganesh dan Chief Operating Officer PT Sokonindo Automobile (DFSK) Franz Wang.

Ada juga perwakilan dari institusi pendidikan yaitu dari Universitas Indonesia Kiki Verico sebagai Associate Director for Research, LPEM FEB UI, kemudian dari industri pendukung kendaraan listrik untuk Asia Pasifik dan Australia diwakili oleh Franz Kinzer dari AVL List GmbH. 

Seminar internasional ini juga dihadiri oleh jajaran pengurus Gaikindo yaitu Rizwan Alamsjah sebagai Ketua Pengelenggara GIIAS sekaligus Ketua III Gaikindo, Ketua I Gaikindo Jongkie D Sugiharto dan Sekretaris Umum Gaikindo Kukuh Kumara.

Dalam sambutannya, Menperin Agus Gumiwang menyampaikan, sudah saatnya industri otomotif secara menyeluruh bergerak untuk membawa teknologi terbaru yang memanfaatkan energi baru dan terbarukan untuk masa depan yang lebih baik. 

“Orang-orang butuh teknologi kendaraan yang lebih ramah lingkungan dan bebas dari polutan. Dalam beberapa hari ini kita sudah melihat bagaimana antusiasnya orang-orang terhadap kendaraan listrik. Dari situ saya menganggap bahwa electric mobility bukan sekadar memproduksi kendaraan listrik, industri otomotif dan kelistrikan saja. Tapi juga membawa gambaran yang lebih komprehensif lebih besar tentang bagaimana teknologi yang lebih ramah lingkungan yang seharusnya,” ujar Agus Gumiwang.

Ia juga menegaskan bahwa Indonesia akan memproduksi sebanyak 600 ribu mobil listrik, truk dan bus listrik di 2030. Sementara untuk kategori kendaraan roda dua sebanyak 3 juta unit. Agus mencatat saat ini terdapat 4 produsen bus listrik, 3 produsen mobil listrik dan 31 produsen motor listrik yang punya fasilitas produksi di Indonesia. 

"Transfer teknologi adalah kata kunci dari peralihan ini. Bukan hanya teknologi baterai saja, namun semua hal yang berkaitan dengan kendaraan listrik. Mesin penggerak, baterai dan komponen yang bersentuhan langsung dengan lingkup kendaraan listrik ini harus dijaga,” imbuhnya.

Ia juga menyinggung soal pemanfaatan industri menengah dan kecil untuk memproduksi ragam komponen yang bisa diproduksi untuk kendaraan listrik agar semua pihak benar-benar saling bahu-membahu dalam hal percepatan kendaraan listrik di Indonesia. "ini adalah simbiosis mutualisme yang sangat baik untuk membuat manufaktur yang besar tetap terkoneksi dengan industri menengah dan kecil," ujar Agus Gumiwang.

Sementara Franz Kinzer dari AVL List GmbH mengungkapkan, faktor terpenting untuk percepatan elektrifikasi otomotif di tanah air adalah penggunaan komponen baterai di kendaraan listrik, mampu memenuhi ekspektasi calon konsumen. Pasalnya, persoalan baterai tidak lepas dari lifecycle komponen itu sendiri. Kuncinya adalah bagaimana membuat baterai dengan masa pakai panjang.

"Jika semua kondisi ini bisa berjalan sesuai dengan perencanaan berikut penerapan regulasi dan dukungan semua pihak termasuk peralihan industri menengah dan kecil, bukan tak mungkin target produksi kendaraan listrik minimal 600 ribu unit (untuk mobil, bus dan truk) sertai 3 juta unit (untuk motor) di Indonesia lebih cepat tercapai," tutup Kinzer. (S-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Suplemen
Berita Lainnya