Headline

Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Shell Gelar Diskusi Perkembangan Biodiesel Masa Depan

RO
13/7/2021 18:14
Shell Gelar Diskusi Perkembangan Biodiesel Masa Depan
.(PTPN4)

PEMERINTAH Indonesia telah mencanangkan pengembangan dan penggunaan biodiesel sebagai upaya pengurangan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) sebesar 29% dari BAU (business as usual) pada 2030. Untuk mendukung kebijakan tersebut, PT Shell Indonesia kembali menggelar acara Shell ExpertConnect dengan topik 'Penggunaan Biodiesel Sekarang dan Masa Depan' pada Selasa (13/7).

Acara Shell ExpertConnect merupakan wadah kolaborasi dan forum diskusi terkait tren industri saat ini. Kegiatan tersebut dibuka oleh Direktur Pelumas Shell Indonesia Andri Pratiwa dan dihadiri oleh lebih dari 700 pelaku usaha. 

Biodiesel merupakan bahan bakar nabati yang menjadi energi alternatif pengganti bahan bakar fosil sebagai sumber energi. Sifatnya yang degradable (mudah terurai) dengan emisi yang lebih menjadikan penggunaan biodiesel dapat meningkatkan kualitas lingkungan. 

Indonesia sendiri telah memanfaatkan biodiesel sejak 2008, dan pemanfaatannya secara nasional terus dikembangkan, baik dari segi volume, campuran ataupun jumlah perusahaan yang terlibat dalam bidang ini.

Andri Pratiwa dalam sambutannya mengatakan, Sebagai perusahaan energi dunia, perusahaannya mendukung penggunaan energi yang lebih bersih dan berkelanjutan karena sejalan dengan strategi global Shell ‘Powering Progress’. 

"Melalui forum Shell ExpertConnect ini kami berharap terjadi tukar informasi, pengetahuan dan praktek terbaik untuk mensukseskan implementasi program B30 dan persiapan implementasi mandatori B40," beber Andri. 

Melihat keberhasilan implementasi program B20, Pemerintah telah menerapkan kebijakan mandatori B30 (campuran 30% biodiesel dan 70% bahan bakar minyak jenis solar) sejak Januari 2020.

Dalam pemaparannya, Peneliti Bahan Bakar Lemigas Dr Riesta Anggarani mengatakan bahwa pemerintah terus mendorong kesuksesan implementasi program B30, khususnya dalam memastikan semua BBM jenis solar yang ada di dalam negeri dicampur dengan biodiesel sebesar 30%. 

"Sementara untuk program mandatori B40 hingga saat ini masih dalam tahap pengkajian baik teknis maupun keekonomian, sehingga penerapannya diperkirakan tidak akan dalam waktu dekat,” imbuhnya.

Pada kesempatan yang sama, Shell Asia Pacific Product App Specialist Shell Global Commercial Technology Mohammad Rachman Hidayat mengatakan, berdasarkan data dan pengalaman, perusahaannya menganjurkan untuk menggunakan engine oil dengan standar API-CI4 yang terbukti memiliki kemampuan lebih baik dalam mengatasi jelaga hasil pembakaran dari  bahan bakar B30 atau lebih. 

"Hal ini disebabkan API CI-4 memiliki soot handling lebih baik dibandingkan engine oil monograde. Bukti di lapangan juga menunjukkan penggunaan pelumas mesin standar API-CI4 dapat melindungi piston lebih sempurna,” jelasnya. (S-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Suplemen
Berita Lainnya