Headline
KPK akan telusuri pemerasan di Kemenaker sejak 2019.
MOMEN Lebaran telah dan akan selalu memuat dimensi ‘mudik’. Dahulu, mudik lebih terasa sebagai peristiwa privat. Kini, sejalan dengan perluasan akses informasi, membuat mudik menjadi peristiwa publik, bahkan tidak jarang menjadi arena kampanye (politik). Perubahan tersebut tentu tidak sepenuhnya menggeser makna terdalamnya, yakni suatu jeda kebudayaan.
Bagi mereka yang punya kesempatan mudik, maka besar kemungkinan ada dua hal penting, yang diam-diam hendak ditemukan (kembali). Pertama, apa yang boleh kita sebut sebagai ‘rasa senang’. Frasa ‘rasa senang’ diambil dari lirik lagu Tanah Air karya Saridjah Niung (Ibu Sud):
Selengkapnya baca di epaper Media Indonesia https://epaper.mediaindonesia.com/detail/mudik-ke-etika-bernegara
Menag Nasaruddin Umar menegaskan upaya mencegah intoleransi memerlukan sesuatu yang lebih kuat daripada peraturan pemerintah atau undang-undang. Persatuan Inteligensia Kristen Indonesia
Pidato Surya Paloh di Rakernas NasDem jadi peringatan keras bagi partai politik soal pentingnya oposisi dan etika dalam berebut kekuasaan.
Di tengah dinamika kebangsaan yang kerap diwarnai ketegangan antara identitas agama dan tenun pluralitas, sebuah pertanyaan fundamental layak kita ajukan kembali.
Sistem organisasi advokat di Indonesia sudah multibar sehingga perlu mekanisme etik dan sanksi yang terkoordinasi.
ANGGOTA Komisi VI DPR RI, Imas Aan Ubudiyah mengaku prihatin atas insiden hilangnya ponsel Iphone milik salah satu penumpang dalam penerbangan Garuda Indonesia.
Ada tantangan dalam membangun komunikasi korporat yang beretika di tengah perkembangan teknologi dan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved