Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
MENJELANG kampanye pilpres 2024 di Indonesia, para calon presiden (capres) mulai melakukan orasi di beberapa tempat, salah satunya melalui kuliah kebangsaan di perguruan tinggi. Mereka tentulah berharap menjadi pemimpin hebat, mampu membangun negeri dan bermanfaat bagi rakyat Indonesia.
Pemimpin yang baik itu ketika berbicara- performa komunikasi politiknya- tidak bohong, tak berkhianat, dan menjalankan amanah yang sudah disampaikan kepada rakyat. Pemimpin yang baik ketika berbicara, cara penyampaian dan substansinya (aspek crity sistemnya) harus baik. Dengan begitu dia harus berbicara pada tataran moral dan etika (strong why untuk birru walidun).
Namun disadari atau tidak, ketika menyampaikan ide/gagasan terkadang justru blunder. Ada kandidat yang menyampaikan dan merendahkan profesi dosen dan jurnalis. Melecehkan mahasiswa yang membeli gas melon (sebagai indikasi orang miskin).
Ada juga kandidat yang bicara tentang pendidikan politik dengan menyatakan boleh saja menerima (bila ada bagi-bagi uang), politik uang, asal jangan diikuti karena ikuti saja hati nurani. Selain itu memberikan pernyataan yang kurang tepat dalam berdialog seperti karena mahasiswa semua sudah pintar berarti tidak perlu ada pertanyaan.
Di sisi lain ada kandidat yang menyampaikan gagasan di depan para mahasiswa memberikan pernyataan motivasi (revolusi akhlak). Isinya kurang lebih mahasiswa harus menggunakan kesempatan pembelajaran yang ada untuk menjadi bekal hari ini atau besok. Mahasiswa harus kritis dan jangan lupa untuk tetap menghormati orang tua.
Tinjauan kritis
Dari fenomena-fenomena tersebut, menurut konsepsi Aristoteles tentang retorika dapat dianalisis dari tiga elemen, yaitu ethos, pathos, dan logos (Colin Higgins & Robyn Walker). Ketiga elemen ini dapat menghindari proses pembentukan pencitraan yang dibuat-buat.
Ethos (kredibiltas dan etika). Krebilitas atau kepercayaan penting dimiliki setiap calon pemimpin ketika menyampaikan ide-ide di depan khalayak, baik secara komunikasi langsung maupun tidak langsung. Di situ ada otoritas pembicara karena di dalam ini kategori .yang mengidentifikasi daya tarik terhadap etos termasuk kesamaan, penghormatan, keahlian, kritik diri, dan daya tarik terhadap kecenderungan untuk berhasil.
Bila dikaitkan dengan para kandidat yang ada, mereka punya karakter berbeda. Karakter yang dimiliki dalam berkampanye sejatinya dapat menciptakan citra diri. Citra diri yang apa adanya inilah yang dapat memberikan gambaran dari para calon sebagai pemimpin RI ke depannya. Keahlian merupakan salah indikator dari kredibilitas yang sangat menentukan peran sebagai calon pemimpin.
Dari para kandidat tersebut terlihat ada karakter khas keahlian yang mereka miliki. Namun dalam melakukan sosialisai rencana program kerja, ada yang terkesan menyepelekan pihak lain, memandang sebelah mata profesi orang, hingga menyisipkan pesan moral.
Pathos (perasaan). Konsep ini terkait pemakaian kata atau kelompok kata, pemakaian kata yang memberikan harapan, aspirasi, persahabatan, simpati punya cara yang berbeda oleh ketiga kandidat Presiden.
Ada kandidat yang menggunakan kata 'Anda, kamu, bro, teman-teman sekalian' pada kuliah kebangsaan. Dipertegas lagi ada kandidat yang terkesan melecehkan profesi, meniadakan prinsip dialog, hingga mengajak mengubah pola pikir sekaligus memberikan semangat dan menghargai peran anak muda Indonesia.
Dari situ kita bisa melihat keragaman dan perbedaan mereka dalam menyampakan gagasan dalam konsep pathos menurut Aristoteles.
Logos (alasan/penampilan rasionalitas). Dalam aktivitas ini, merupakan argumentasi atau logika dalam memberikan penjelasan pada pesan yang disampaikan. Dalam kegiatan sosialisasi mereka juga punya cara yang berbeda.
Ada kandidat yang memberikan argumentasi menyoroti tenaga kerja Indonesia masih diragukan hasil kerjanya dibanding tenaga asing. Ada juga yang mengungkapkan ketidaksukaan terhadap pertanyaan/cara bertanya moderator ketika berdialog. Selain itu ada yang menyampaikan ide atau gagasan, namun kalau dicermati malah seperti janji-janji belaka.
Tentu hal tersebut ini mencerminkan kandidat tidak memahami makna secara utuh apa yang ditanya. Di sisi lain, ada juga kandidat yang menegaskan peran mahasiswa sebagai anak bangsa perlu menggunakan kesempatan pembelajaran.
Mahasiswa harus kritis guna mengasah kepekaan terhadap permasalahan di masyarakat. Jadi ada nilai konsep empati yang harus ada dalam diri generasi muda.
Argumentatif
Dari beberapa contoh pernyataan tersebut terlihat mereka punya cara dan sudut pandang berbeda ketika menyampaikan gagasan secara logika. Ada yang berbicara menyampaikan pernyataan tanpa bukti data, tidak menjawab inti pertanyaan yang diminta moderator. Selain itu ada yang memberikan argumentasi logis melalui alur berpikir sistematis dan didasari sifat moralitas tinggi.
Dari kacamata Schramm dalam Adial, para kandidat tersebut dalam memberikan gagasan punya strategi penerapan berbeda. Baik secara konsep materi yang disampaikan, struktur atau gaya bahasa logika (tanda-tanda pesan yang caranya mudah diterima) penyampaiannya yang berbeda, format presentasi penampilan yang berbeda dalam membangkitkan kebutuhan audiensnya.
Kenapa hal tersebut dilakukan berbeda? Itu karena mereka mempunyai peran sebagai sumber pembicara (komunikator) yang berbeda. Perbedaan-perbedaan sebagai komunikator atau pembicara di hadapan khalayaknya, tentu dipengaruhi latar belakang pengalaman mereka , baik secara aspek demografis, geografis, dan psikografis dalam pengalaman hidup sebagai pemimpin yang sebelumnya mereka jalani (historis kepemimpinan).
Waktu masih panjang hingga saat pencoblosan di bilik suara pada 14 Februari 2024. Para kandidat tersebut sudah pasti punya beragam strategi untuk merebut simpati rakyat. Kini, tinggal bagaimana mereka memperbaiki pola komunikasi politik masing-masing agar dipercaya rakyat menjadi orang nomor satu di Republik ini.
Andrew menerangkan kepemimpinan kuantum merupakan konsep kepemimpinan yang mengadopsi prinsip-prinsip fisika kuantum dalam konteks manajemen dan kepemimpinan organisasi
Berikut masalah kesehatan fisik dan jiwa yang bisa membatalkan seseorang menjadi capres dan cawapres pada Pilpres 2024.
"Tadi siang saya sudah kirim WA ke Pak Mahfud, mengucapkan selamat atas amanat baru yang diembankan," kata Anies
Mahfud MD dipilih sebagai calon wakil presiden karena memiliki kesamaan tujuan yaitu berkomitmen untuk melayani rakyat Indonesia.
Di Jateng, Ganjar memberikan bantuan kepada guru agama dari lima agama yang berbeda, yaitu Islam, Kristen, Katolik, Hindu, hingga Buddha.
CALON Presiden Anies Baswedan bakal datang ke Palembang, Sumatra Selatan, Minggu (10/9/2023). Serangkaian kegiatan akan dilakukan calon Presiden yang didukung Partai Nasdem, PKS dan PKB itu.
Cedera bising kronik yang berlangsung lama biasanya karena penggunaan listening device untuk mendengarkan musik dengan volume kencang lebih dari 60% selama berjam-jam.
UNTUK memperkuat program strategis nasional Koperasi Merah Putih, para pemangku kepentingan dari pemerintah, akademisi, dan komunitas profesional komunikasi
Penelitian University of Warwick mengungkap orangutan liar melakukan vokalisasi dengan kompleksitas berlapis, seperti komunikasi manusia.
PELABELAN yang memastikan batasan jelas antara sesuatu yang dibuat oleh manusia dan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) terkait pemanfaatan teknologi tersebut.
PT Prima Karya Sarana Sejahtera (PKSS), perusahaan terdepan dalam pengelolaan Sumber Daya Manusia (SDM), kini menghadirkan layanan Contact Center di nomor 150399.
Pelajari teks negosiasi: definisi, tujuan, & strategi jitu mencapai kesepakatan yang saling menguntungkan!
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved