Headline
Disiplin tidak dibangun dengan intimidasi.
ARYNA Sabalenka mengalahkan Emma Raducanu setelah bekerja keras menghadapi petenis Inggris itu dalam pertandingan dramatis selama 3 jam 9 menit di Cincinnati Tebruka, Selasa (12/8) WIB.
Bertahan melalui tiebreak set pertama dan set penentu, Sabalenka meraih kemenangan atas Raducanu yang gigih dengan skor 7-6 (3), 4-6, 7-6 (5) pada pertandingan terlama keempat dalam karier petenis No.1 WTA itu.
"Senang bisa melewati pertandingan ini. Saya sangat berharap bisa bermain besok," kata Sabalenka dalam wawancara di lapangan, seperti disiarkan WTA.
Sabalenka yang terkenal mudah frustrasi di lapangan pertandingan, memenangi 18 dari 19 tiebreak tahun ini dengan gemilang. Ia menyelesaikan pertandingan dengan 46 winner -- dan 72 unforced error.
Menurut statistik, 18 kemenangan tiebreak pada 2025 tersebut merupakan jumlah kemenangan tertinggi dalam satu tahun kalender di era tenis modern Open.
Sabalenka kini telah memenangi keseluruhan tiga pertandingan melawan Raducanu dalam kariernya, semuanya dalam 18 bulan terakhir. Ia kini telah memenangi 49 pertandingan dan menghabiskan lebih banyak waktu di lapangan, yakni mendekati 100 jam, dibanding petenis WTA lainnya.
Raducanu menunjukkan perlawanan yang hebat, tetapi kini ia kalah dalam 11 dari 12 pertandingan melawan petenis Top 5 WTA. Ia saat ini berlatih bersama Francisco Roig yang melatih Rafael Nadal pada musim 2005-2022.
Raducanu membuka pertandingan dengan memenangi delapan poin berturut-turut. Poin kesembilan, merupakan kesalahan ganda yang ia buat sendiri, dan menandakan perubahan momentum dengan Sabalenka mematahkan servisnya.
Setelah kehilangan empat gim berturut-turut, Raducanu mempertahankan servisnya untuk mengubah kedudukan menjadi 4-3.
Tiga puluh menit memasuki pertandingan, setelah kesalahan backhand dari Sabalenka, Raducanu menyamakan kedudukan menjadi 4-4. Setelah menyelamatkan dua break point, Raducanu memimpin 5-4.
Dengan skor 5-5, Raducanu memainkan permainan terbaiknya, menyelesaikan dengan pukulan forehand menyilang yang kuat dan sebuah ace. Sabalenka juga menang dengan skor imbang dan mereka memasuki tiebreak yang menentukan.
Set kedua berjalan tanpa poin selama enam gim hingga Raducanu mendapatkan tiga break point dan mengonversi break terakhir -- satu-satunya break yang tercatat di set kedua -- dan menutupnya dengan ace yang meyakinkan.
Itu adalah untuk pertama kalinya Raducanu menang set atas Sabalenka.
Set ketiga dibuka dengan tujuh servis yang relatif mudah untuk mendapatkan poin, namun berbeda cerita dengan gim kedelapan. Terjadi 13 deuce dan Raducanu menyelamatkan empat break point sebelum melakukan servis pertama yang, akhirnya, tidak dapat dibalas oleh Sabalenka.
Dalam pertandingan terbaiknya sejak menjuarai Amerika Serikat (AS) Terbuka, Raducanu meraih poin lebih banyak daripada Sabalenka, 125-122.
Tidak ada break di set ketiga, dan Sabalenka menutupnya dengan penampilan tiebreak gemilang lainnya.
Selanjutnya, Sabalenka akan memainkan pertandingan babak 16 besar, Kamis (14/8) WIB, melawan Jessica Bouzas Maneiro, yang menang 6-4 dan 6-1 atas petenis wild card Taylor Townsend. (Ant/Z-1)
Petenis nomor 1 dunia Jannik Sinner selamat dari tekanan Gabriel Diallo ketika alarm kebakaran berbunyi untuk meraih kemenangan 6-2 dan 7-6 (6).
Petenis AS Taylor Fritz mengalahkan petenis Italia Lorenzo Senego dengan skor 7-6 (4) dan 7-5 di Cincinnati Terbuka.
Jannik Sinner akan kembali ke negara asalnya untuk mempertahankan gelar juara ATP Finals , yang ia raih pada 2024 tanpa kehilangan satu set pun.
Shelton menghalangi peluang Khachanov untuk meraih gelar Masters keduanya, enam tahun setelah menjuarai Paris Bercy 2018.
Mboko sebelumnya mencetak kejutan besar saat menyingkirkan unggulan pertama sekaligus juara Prancis Terbuka, Coco Gauff, di babak keempat.
Francis Roig, yang bekerja dengan Rafael Nadal antara 2005 hingga 2022 akan bergabung dengan Emma Raducanu di turnamen Cincinnati Terbuka, yang akan dimulai pada 7 Agustus.
Carlos Alcaraz bermain untuk pertama kali sejak kekalahan pertamanya di final Grand Slam Wimbledon dari Jannik Sinner.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved