Headline
Pansus belum pastikan potensi pemakzulan bupati.
Gregoria Mariska Tunjung, Tunggal putri Indonesia, harus angkat kaki dari All England 2025 setelah kalah dari wakil Tiongkok Han Yue di babak perempat final dengan dua gim langsung, Sabtu (15/3) dini hari WIB.
"Bukan permainan terbaik saya hari ini. Saya tidak bisa mengimbangi lawan," kata Gregoria dalam keterangannya.
Gregoria merasakan setiap lawan dari wakil Tiongkok selalu memainkan strategi yang sama saat yaitu memaksanya untuk larut dalam permainan mereka.
"Pekerjaan rumah saya adalah bagaimana mengatasi itu, keluar dari pola mereka dan tidak mudah kesal atau bingung sendiri yang jadinya melakukan kesalahan sendiri," ujarnya.
Adapun catatan lainnya di All England kali ini, lanjut Gregoria, ialah bagaimana memulihkan kembali kondisi fisiknya. Menurutnya, Setelah cedera bulan Oktober tahun lalu, kondisi fisiknya belum kembali ideal.
"Saya mau menambah massa otot, menurunkan berat badan tapi tidak mau terlalu kurus agar tenaganya tidak hilang. Ini agar footwork saya bisa lebih ringan, lebih cepat, agility-nya bisa lebih mendukung," pungkasnya. (E-3)
PERSATUAN Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) telah mengantongi evaluasi atas hasil nirgelar di ajang All England 2025.
LANGKAH ganda putra Indonesia Sabar Karyaman Gutama/Moh Reza Pahlevi Isfahani di All England 2025 terhenti di babak semifinal. Sabar/Reza kalah dari rekan senegara.
Beruntung, di periode akhir permainan gim ketiga lawan justru melakukan kesalahan-kesalahan sendiri yang menguntungkan bagi Leo/Bagas.
Indonesia memastikan satu tiket final BWF World Tour Super 1000 All England 2025 dari sektor ganda putra
Pada semifinal nanti, Leo/Bagas akan menghadapi rekan mereka sendiri yaitu pasangan Sabar Karyaman Gutama/Muhammad Reza Pahlevi
Emas terakhir di Kejuaraan Dunia diraih pada 1993 melalui Susi Susanti. Adapun medali terakhir yang diraih tunggal putri adalah perunggu melalui Lindaweni Fanetri pada edisi 2015 di Jakarta.
Pebulu tangkis Indonesia yang masuk daftar unggulan di Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2025 adalah Jonatan Christie, Gregoria Mariska Tunjung, Fajar/Rian, dan Sabar/Reza.
Gregoria Mariska Tunjung turun satu peringkat dari pekan lalu dengan menempati peringkat ketujuh dunia, sementara Putri KW naik satu peringkat ke posisi sembilan.
Indonesia terakhir kali meraih gelar juara di Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis pada 2019 melalui ganda putra Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan.
Terdapat tiga atlet pratama yang saat ini menunjukkan potensi besar untuk naik ke level utama.
Menurut Gregoria masih ada aspek yang perlu dibenahi, terutama dari sisi fokus di akhir gim.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved