Headline
Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.
Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.
Warga bahu-membahu mengubah kotoran ternak menjadi sumber pendapatan
PENGELOLA komplek olahraga terbesar di Indonesia, Pusat Pengelolaan Komplek Gelanggang Olahraga Bung Karno (PPKGBK) menerapkan program pengendalian sampah (Waste Management) lewat kampanye bertajuk “Datang Bersih, Pulang Bersih. Jangan Nyampah #JagaGBK Kalau Bukan Kita, Siapa Lagi?".
Direktur Umum PPKGBK, Hadi Sulistia menyampaikan, pelaksanaan gerakan Kampanye “Jangan Nyampah #JagaGBK" diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran masyarakat, khususnya GBK People untuk mulai bijak terhadap sampah yang dibawanya sendiri.
“Manajemen telah menyiapkan berbagai sarana pendukung di setiap unit demi mendukung gerakan Jangan Nyampah #JagaGBK. Penambahan lebih dari 200 tempat sampah disertai dengan kategori baru, pemasangan banner imbauan kebersihan pada event-event skala besar, hingga penyediaan tempat pengolahan sampah. Program perbaikan berkelanjutan yang dimulai dari unsur kebersihan ini akan terus digalakkan sampai terbentuknya pola perilaku peduli kebersihan dari para pengunjung dan para penyelenggara acara di GBK,” kata Hadi.
Baca juga : Peduli dengan Lingkungan melalui Pengelolaan Sampah yang Bertanggung Jawab
Menurutnya, Kampanye Jangan Nyampah #JagaGBK merupakan bentuk komitmen GBK dalam menghadirkan program perbaikan berkelanjutan untuk meningkatkan kesadaran GBK People (sebutan pengunjung GBK) dalam menerapkan pola kebiasaan baru membuang sampah di ruang publik.
Seperti diketahui, selain digunakan sebagai tempat berolahraga, kawasan GBK juga menjadi venue berbagai event olahraga dan non olahraga bertaraf dunia. Ada sekitar 400 event diselenggarakan setiap tahun di kawasan GBK yang secara keseluruhan memiliki luas lahan 279 hektar.
Ironisnya, total kuantitas sampah di GBK yang berasal dari event selama mencapai sekitar 10 ribu meter kubik setiap tahunnya. GBK melihat urgensi sekaligus berkomitmen penuh dalam pengendalian sampah mengacu pada visi GBK yaitu menjadi kawasan olahraga yang berkelas dunia yang terintegrasi, modern, dan ramah lingkungan.
Direktur Utama PPKGBK, Rakhmadi A. Kusumo menegaskan, GBK merupakan satu-satunya kawasan olahraga yang berada di pusat Ibu Kota Jakarta. Berbagai kegiatan masyarakat seperti olahraga, budaya, edukasi, politik, keagamaan, hingga MICE bertaraf nasional dan internasional telah terlaksana di kawasan GBK. GBK telah berdiri kokoh sejak tahun 1962 dengan nilai-nilai sejarah, visi, dan infrastruktur dengan kualitas terbaik. Untuk itu, kedepannya GBK akan terus menjalankan program perbaikan berkelanjutan yang ramah lingkungan berkelas dunia.
“Sebagai pengelola komplek olahraga terbesar, Pengelola GBK melihat tingginya potensi sebagai kawasan olahraga multifungsi, dan terus berambisi untuk menciptakan inovasi layanan yang unggul di dunia dengan tetap memperhatikan fungsi pengelolaan cagar budaya dan ramah lingkungan demi mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya dan aset milik negara untuk kepentingan masyarakat seluas-luasnya,” ujar Adi. (Z-7)
Pantai Ungkea, yang merupakan salah satu kawasan wisata dan habitat alami di Morowali Utara, menjadi fokus utama pembersihan dari sampah plastik dan berbagai jenis sampah lainnya.
Penggunaan komposter memungkinkan masyarakat mengolah sampah organik menjadi kompos, mengurangi emisi metana, dan memperbaiki kualitas tanah secara lokal.
LEMBAGA Pemantau Penyimpangan Aparatur Daerah (LP2AD) menilai Refuse Derived Fuel (RDF) Rorotan bisa menjadi sebagai standar nasional dalam pengelolaan sampah perkotaan.
Pembersihan sampah kiriman ini tidak hanya dilakukan di Pulau Lancang, tetapi juga di pulau-pulau lainnya setiap harinya.
Pemerintah Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur, menggelar pelatihan pengelolaan sampah
Pulau sampah yang sebelumnya menggunung di sebuah behas tambak di kampung itu sudah tidak terlihat lagi dan hanya menyisakan beberapa sisa sampah berserakan .
Dalam kampanye ini, pengguna cukup menyelesaikan sejumlah perjalanan mobil menggunakan aplikasi inDrive
Gerakan sosial rentan terhadap disinformasi dan kebisingan dari buzzer yang mengaburkan informasi.
Melalui kampanye ini, diharap masyarakat melihat skin-tightening bukan hanya sebagai perawatan, tapi juga bentuk investasi perawatan diri yang memberdayakan.
ARYADUTA Bali secara resmi meluncurkan kampanye kuliner tahunannya, Sapta Rasa, yang kini memasuki tahun ketiga.
Earth Hour bukan hanya tentang memadamkan lampu selama satu jam, tetapi juga bertujuan untuk membangun kesadaran kolektif dan aksi nyata dalam melindungi lingkungan.
Kemenag berinovasi dalam mengembangkan ekosistem wakaf produktif dengan meluncurkan program Kemenag Go Green: Green Theology untuk Menjawab Tantangan Lingkungan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved