Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
HARRIS Horatius telah melewati titik terendah dalam hidupnya juga sebagai seorang atlet wushu, sebelum menolak menyerah dan pada akhirnya merasakan podium teratas di Asian Games Hangzhou, Tiongkok, Selasa (26/9).
Atlet asal Medan, Sumatra Utara itu meraih medali emas pertamanya di pesta olahraga multicabang terbesar di Asia, lewat kombinasi jurus-jurus tangan kosong dan tongkat yang memukau dewan juri nanquan+nangun di Xiaoshan Guali Sports Centre.
Harris pun mengubur mimpi buruknya pada debutnya di Asian Games 2018 Jakarta saat ia gagal mengeluarkan penampilan terbaiknya karena cedera.
Baca juga: Harris Horatius Torehkan Emas Ketiga Indonesia, Pertama dari Cabor Wushu
"Banyak sekali yang terjadi selama empat tahun ini. Naik dan turun dalam hidup ini. Sempat mau berhenti karena pandemi tapi puji Tuhan ada orang-orang yang memberi dukungan, seperti orangtua, pelatih, dan pengurus. Semua sama-sama mendukung mengatakan bahwa Harris masih bisa," kata juara dunia nomor duilian itu selepas dikalungi medali emas.
"Saya percaya mereka, saya juga percaya kalau mereka itu punya harapan. Jadi apa yang dipercayakan kepada saya, ingin saya lakukan yang terbaik," kata dia.
Dukungan dari orang-orang terdekat itu menjadi motivasi dan kekuatan bagi Harris untuk terus berlatih.
Baca juga: Tera: Dua Emas untuk Keluarga dan Negara
Bahkan untuk Asian Games Hangzhou, pria kelahiran 11 Oktober 1995 itu harus rela berpisah sementara dari keluarga dan istrinya.
"Itu yang paling sulit, karena kemarin persiapan tiga bulan di Tiongkok dan belum pulang sampai sekarang," kata suami Janice Jeconiah itu.
"Sehari sebelum pertandingan, pesan dari keluarga adalah berdoa, mengandalkan Tuhan dan libatkan Tuhan."
"Terus lakukan apa yang sudah ada di tangan kita. Talenta itu, kemampuan itu, apa yang sudah kita latih kita keluarkan saja. Hasil, biar Tuhan yang menentukan," lanjutnya.
Berbekal semua itu, atlet yang mengidolakan mendiang Bruce Lee itu mampu tampil dengan kuda-kuda, jurus dan teknik pendaratan yang mantap.
Di nomor tangan kosong, Harris membuat para juri terpesona sehingga memberinya nilai penuh untuk kualitas dan tingkat kesulitan hingga mengumpulkan total poin 9,756, bahkan awak media setempat tercengang menyaksikan penampilan wakil Indonesia itu.
Perolehan poin Harris itu unggul 0,020 poin atas wakil Korea Selatan Yongmun Lee, yang merupakan pemegang perunggu Asian Games 2018 di Jakarta pada nomor yang sama.
Keunggulan di nomor nanquan menjadi modal bagus Harris untuk meneruskan perjuangannya di nomor nangun atau tongkat dan Harris pun kembali menjadi yang terbaik dengan poin tertinggi 9,750, mengalahkan wakil Makau Junhua Huang dengan margin 0,010 poin.
Sementara pesaing terberat, Lee asal Korsel hanya mendapat poin rendah 7,366 pada penampilannya di nomor tongkat.
Unggul di dua nomor tersebut, Harris berhak membawa pulang status juara dan medali emas. Wakil Korea harus puas dengan perak dan wakil Makau Junhua Huang merebut perunggu. (Ant/Z-1)
World Tour Finals adalah ajang terakhir tahun ini. Target yang dicanangkan PBSI tidak tercapai karena hanya mampu mencapai babak semifinal.
TIMNAS Indonesia U-24 akan meladeni kekuatan Uzbekistan di babak 16 besar Asian Games 2022. Indonesia melaju ke fase gugur dengan status peringkat tiga terbaik.
"Saya tidak ada pelatih, belajar otodidak dari usia lima tahun."
PENEMBAK Indonesia Muhammad Sejahtera Dwi Putra menyumbangkan medali emas pertama bagi Kontingen Indonesia dalam Asian Games 2022, Senin (25/9).
Berikut adalah jadwal kontingen Indonesia di Asian Games 2022 yang berlangsung hari ini, Senin, 25 September 2023.
"Bismillah, saya melihat tidak ada grup yang mudah. Tetapi kita optimistis dan semakin semangat dalam menghadapi Asian Games nanti," kata pelatih tim Asian Games, Indra Sjafri
Pasangan Rehan/Lisa harus menelan kekalahan atas pasangan Chinese Taipei Ye Hong Wei/Lee Chia Hsin dengan dua gim langsung 13-21 dan 20-22.
Di babak final, tim Indonesia akan bersaing dengan Thailand, Taiwan, Malaysia, Korea Selatan, Jepang, Tiongkok, dan Singapura.
Pemilihan yang dilakukan pada Rabu (27/9) itu dipimpin langsung oleh Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI Rionny Mainaky.
Kekalahan dari Taiwan membuat Indonesia harus menang dalam laga melawan Korea Utara di laga pamungkas penyisihan grup jika ingin melaju ke babak sistem gugur.
Ginting, yang akan bermain di dua nomor, beregu dan tunggal putra, menjadi salah satu pemain andalan Skuat Merah Putih untuk menambah pundi-pundi emas bagi kontingen Indonesia.
Atlet menembak asal Kota Depok, Jawa Barat, itu akan berkompetisi di nomor 50 meter rifle.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved