Headline

Kemenu RI menaikkan status di KBRI Teheran menjadi siaga 1.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Ajang Balap di Mandalika tidak Terpengaruh Meninggalnya Haruki Noguchi

Yusuf Riaman
17/8/2023 19:40
Ajang Balap di Mandalika tidak Terpengaruh Meninggalnya Haruki Noguchi
Haruki Noguchi(Dok AARC )

HARUKI Noguchi (22) dikabarkan meninggal dunia setelah mengalami kecelakaan fatal di tikungan 10 pada seri ajang balap Asia Road Racing Championship (ARRC) yang berlangsung di Sirkuit Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) 11 s/d 13 Agustus lalu.

Pembalap asal Jepang itu meninggal pada Rabu (16/08) pukul 17.40  WITA setelah dirawat intensif di Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi NTB yang berada di Kota Mataram.

Pembalap tim SDC MS Harc Pro Honda Ph, asal Jepang Haruki Noguchi sebelumnya mengalami insiden kecelakaan pada race terakhir balap motor PIM ARRC putaran keempat di Sirkuit Mandalika  pada Minggu (13/08). Kabar duka tersebut disampaikan langsung oleh MGPA lewat Instagram @themandalikagp Kamis (17/08).

Baca juga: 3 Hari Dirawat di RSUP NTB, Pembalap Haruki Noguchi Meninggal Dunia

“Turut berduka cita ‘Haruki Noguchi’ 2001-2023,” tulis akun tersebut, Kamis.

Noguchi mengalami kecelakaan di Sirkuit Mandalika akibat bersenggolan dengan Zaqhwan Zaidi, Noguchi terjatuh dan kemudian bagian kepalanya terlindas motor lain. Noguchi sempat dirawat di Medical Center Sirkuit sebelum kemudian dilarikan ke rumah sakit.

Baca juga: 19 Pembalap Tanah Air Berlaga di ARRC Mandalika 2023

Presiden beserta Dewan Direksi FIM Asia, Mandalika Grand Prix Association (MGPA), dan keluarga FIM Asia Road Racing menyampaikan belasungkawa kepada keluarga teman, dan orang-orang yang mengenal Noguchi.

Direktur Roda Dua IMI Pusat, Edy Saputera mengatakan, insiden tersebut tidak akan mempengaruhi balap Asia berikutnya. Menurut dia ini kejadian yang tidak bisa dihindarkan dan bisa terjadi kapan saja dan di mana saja.

Dikatakannya, ketika perebutan juara semakin dekat dan sudah mendekati ujung series, pembalap akan berusaha lebih keras dan terkadang membawa motornya sudah mendekati limit dan kemampuan.

“InsyaAllah tidak akan ada pengaruh terhadap event berikutnya dan kita tetap menjaga standar keamanan di sirkuit sesuai dengan FIM,” kata Edy Saputera kepada Media Indonesia.

Soal Noguchi, Edy menjelaskan, Noguchi sempat dirawat selama tiga hari, akan tetapi karena mengalami cedera yang cukup parah, akhirnya keluarga memutuskan untuk mencabut alat yang masih terpasang.

“Dan Noguchi menghembuskan nafas terakhir 10 menit kemudian,” ujar Edy.

Edy mengatakan, tim medical dan fasilitas di Sirkuit Mandalika sudah  sesuai dengan standar FIM, dan sudah melaksanakan MotoGP dan 3x WSBK, 

“Jadi tidak perlu dikhawatirkan lagi. Sekali lagi, kalau kecelakaan pembalap bisa terjadi di sirkuit mana saja dan itu tidak bisa terelakan," katanya.

Sejak difungsikan, Sirkuit Mandalika telah dilengkapi dengan berbagai fasilitas pendukung, termasuk fasilitas yang berkaitan dengan layanan kesehatan seperti RS Mandalika di Lombok Tengah.

Direktur RS Mandalika dr. Oxy Tjahyo Wahjuni belum dapat dikonfirmasi terkait fasilitas yang disediakan RS Mandalika.

“Berdasarkan kesepakatan kami, jadi memang untuk pemberitaan terkait RS Mandalika, langsung ke Ibu direktur,” kilah dr Roland Kabid Pelayanan RS Mandalika saat diminta tanggapannya. (YR/Z-7).



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya