Headline

Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.

Fokus

Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.

Atlet Parkour Dunia Ikuti Asian Tour Series Indonesia

Dhika Kusuma Winata
12/8/2023 16:59
Atlet Parkour Dunia Ikuti Asian Tour Series Indonesia
Brick Parkour Asian Tour 2023.(DOK PB PERSANI/R IRWAN KURNIAWAN)

INDONESIA menjadi tuan rumah Brick Parkour Asian Tour 2023 yang digelar di AEON Mall BSD City, Kabupaten Tangerang, Banten, 12-13 Agustus. Indonesia menjadi negara pertama dari lima seri yang masuk rangkaian Asian Tour diikuti Malaysia, Thailand, Vietnam, dan Filipina.

Sebanyak 285 peserta ambil bagian dalam ajang tersebut. Ada tiga nomor yang dipertandingkan yaitu speed, freestyle, dan skill. Pemenang akan berhadapan dengan atlet parkour dunia di antaranya Javier Rodriguez Alvarez (Meksiko), Audrey Johnson (AS), Carly Cordt Moeller (Swiss) serta Stephanie (Australia).

"Tentu saya datang ke sini (Indonesia) dengan motivasi. Saya juga atlet gymnastic. Terima kasih sudah menerima parkour, atlet parkour juga bisa jadi atlet olimpiade," kata Rodriguez.

Baca juga: FIG Minta Indonesia Jadi Tuan Rumah Kejuaraan Dunia Artistik 2025

Audrey Johnson menilai Brick Parkour Asian Tour 2023 menjadi wadah yang tepat untuk semua agar lebih memahami parkour. Audrey Johnson bercerita parkour tidak membatasi gender. Semua orang diperbolehkan mengikuti olahraga yang bernaung di Federasi Internasional Gymanstics (FIG) itu.

Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Senam Indonesia (PB Persani) Ita Yuliati mengatakan olahraga tersebut telah ramai peminatnya di Tanah Air.

Baca juga: Persani akan Cari Bibit Unggul di Brick Parkour Asian Tour 2023 Jakarta Series

Hanya saja, Ita menyatakan pihaknya perlu terlebih dahulu membuat aturan sesuai dengan yang ada di Federasi Senam Internasional (FIG). Langkah ini dilakukan karena parkour masih terbilang baru di Indonesia sehingga belum dibuat regulasinya.

"Indonesian parkour society itu sangat besar, banyak sekali di Indonesia dan sudah berkembang. Mereka tak ada kompetisi tapi mereka suka ada jamming session, berkumpul dan melakukan ekshibisi sendiri," ujar Ita Yuliati.

"Untuk mengadakan suatu kompetisi maka di bawah FIG dan Persani sehingga kami membuat regulasi untuk diikuti dalam kompetisi agar semua lebih aman," ujarnya. (Z-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Budi Ernanto
Berita Lainnya