Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
ONS Jabeur, yang terpukul usai kalah di laga final Wimbledon, Sabtu (15/7), mengaku sangat berterima kasih atas pelukan yang diberikan Putri Kate.
Dalam momen yang mengharukan di Centre Court, istri putra mahkota kerajaan Inggris itu, memeluk Jabeur yang menangis saat menerima trofi runner-up Wimbledon.
"Dia tidak tahu apakah dia boleh memeluk saya tau tidak. Saya mengatakan saya selalu bersedia untuk dipeluk. Momen itu sangat indah dan dia selalu baik kepada saya," ujar Jabeur usai kekalahan kedua secara beruntun di final Wimbledon.
Baca juga : Anak-Anak Perempuan Tunisia Bermimpi Jadi Seperti Ons Jabeur
Ketika ditanya apa yang dikatakan Putri Kate kepadanya pascakekalahan 6-4 dan 6-4 dari Marketa Vondrousova, Jabeur mengatakan, "Sama seperti yang dia katakan tahun lalu.
"Dia meminta saya untuk tetap tabah, bangkit, dan memenangkan gelar Grand Slam, menjadi juara di Wimbledon. Dia sangat baik," lanjut Jabeur.
Jabeur kalah di tiga final Grand Slam yang dicapainya, menjadi petenis putri kedelapan yang melakukan hal itu. (AFP/Z-1)
Wozniacki memberikan pujian khusus kepada penjaga gawang Kasper Schmeichel yang melakukan sejumlah penyelamatan gemilang.
Setelah Serbia tersingkir di babak awal, Djokovic memicu kontroversi ketika dia menyatakan akan mendukung Kroasia di laga semifinal melawan Inggris.
Juara Australia Terbuka dan Prancis Terbuka itu meraih kemenangan 6-4, 6-3, 3-6, dan 6-4 atas Cerundolo.
Alcaraz melaju setelah mengalahkan Griekspoor 6-4, 7-6 (7/0), dan 6-3.
Meski akan segera merayakan ulang tahunnya yang ke-37, Federer tetap dipandang sebagai yang terdepan untuk memenangkan gelar Grand Slam-nya yang ke-21.
Andy Murray, Minggu (1/7), mengundurkan diri dari Wimbledon dengan berat hati setelah mengatakan pinggang kanannya belum siap dengan tuntutan-tuntutan dari Grand Slam.
Mimpi Jabeur dipupuskan oleh Aryna Sabalenka setelah unggulan kedua asal Belarus itu meraih kemenangan 6-4 dan 6-3 dalam tempo 74 menit.
Jabeur, yang akan menambahkan donasi untuk hasil penjualan raket itu, mengatakan uang yang dikumpulkan dari pelelangan itu akan digunakan untuk membeli obat-obatan dan peralatan medis.
Di Olimpiade 2020 ini, Jabeur tentunya lebih siap ketimbang kala dia tersingkir di putaran pertama Olimpiade 2012 dan 2016.
Jabeur dan Muguruza baru bertemu dua kali sepanjang kariernya dengan masing-masing petenis mengantongi satu kemenangan.
Petenis unggulan kedua asal Spanyol, yang akan berusia 28 tahun pada Jumat (8/10), memenangkan gelar WTA yang kesembilan dan yang kedua pada tahun ini.
Keberhasilan mencapai semifinal Indian Welss Masters memastikan Jabeur akan masuk 10 besar dunia untuk pertama kalinya dalam kariernya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved