Senin 13 Maret 2023, 11:00 WIB

Ancaman Boikot atas Perang Ukraina Bayangi Olimpiade Paris

Ferdian Ananda Majni | Olahraga
Ancaman Boikot atas Perang Ukraina Bayangi Olimpiade Paris

AFP
Bayang-bayang boikot Olimpiade Paris menyusul perang Ukrania.

 

PENYELENGGARAAN Olimpiade Paris 2024 dibuat pusing dengan Perang antara Ukrania dan Rusia. Beberapa negara, termasuk Ukrania, menyerukan penolakan atau boikot akan ikut sertanya atlet asal Rusia dan Belarusia pada pesta olahraga empat tahunan itu. 

 Wali Kota Paris Anne Hidalgo telah menyerukan larangan akan kedua negara itu selama perang masih berlangsung di Ukraina. Sikap berbeda ditunjukan Presiden Komite Olimpiade Internasional (International Olympic Committee, IOC) Thomas Bach yang menginginkan Rusia dan Belarusia tetap berkompetisi. Sikap Bach itu mendapat dukungan dari Amerika Serikat.

"Terserah kepada IOC untuk memutuskan apakah delegasi Rusia akan diizinkan untuk berpartisipasi dalam Olimpiade Paris," kata presiden Komite Penyelenggara Tony Estanguet pada bulan Februari.

Baca juga: PB PRSI Targetkan Tiga Emas dari Cabor Renang di SEA Games Kamboja

Sudah lebih dari setahun sejak pasukan Rusia, yang dibantu sekutunya Belarusia, menginvasi Ukraina. Perang itu telah menelan ribuan korban jiwa di kedua belah pihak.

Rusia dilarang berkompetisi di banyak cabang olahraga. Bahkan tersingkir pada tahap akhir kualifikasi Piala Dunia tahun lalu di Qatar. Para atlet Rusia yang bertanding di cabang olahraga individu, seperti tenis melakukannya tanpa kewarganegaraan mereka secara resmi.

Baca juga: Ukraina Siapkan Serangan Balasan ke Bakhmut

Kesepakatan inilah yang ingin dibawa Bach ke Olimpiade. Rusia telah mengambil bagian dalam beberapa acara di Olimpiade 2106 di Rio de Janeiro, Olimpiade Tokyo 2020, dan Olimpiade Musim Dingin Beijing tahun lalu di bawah bendera netral.

Sebelumnya, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky telah memimpin seruan untuk melarang atlet Rusia dan Belarusia secara total. Ia juga menyerukan pemboikotan Olimpiade, jika mereka diizinkan untuk ambil bagian.

"Kehadiran perwakilan negara teroris merupakan manifestasi dari kekerasan dan pelanggaran hukum," kata Zelensky pada pertemuan virtual para menteri olahraga yang dipimpin dari London pada Februari lalu.

"Dan itu tidak bisa ditutupi dengan sikap netralitas atau bendera putih,” lanjutnya. (AFP/Z-3)

Baca Juga

FIFA

Konsisten Dukung Kemerdekaan Palestina, PSI: Kehadiran Timnas Israel Urusan Olahrga

👤Mediaindonesia.com 🕔Sabtu 25 Maret 2023, 15:19 WIB
Sebagai tuan rumah yang baik sudah semestinya Indonesia mengikuti peraturan dan keputusan...
AFP/Matthew

Ons Jabeur tersingkir dari Miami Terbuka

👤Akmal Fauzi 🕔Sabtu 25 Maret 2023, 13:54 WIB
Unggulan keempat Ons Jabeur tersingkir dari Miami Terbuka 2023, Sabtu (25/3)...
dok. PBSI

Langkah Bagas/Fikri Kandas di Perempat Final Swiss Open 

👤mediaindonesia.com 🕔Sabtu 25 Maret 2023, 09:20 WIB
Ganda putra Bagas/Fikri kalah di perempat final Swiss Open usai melawan pasangan Malaysia Ong Yew Sin/Teo Ee Yi dalam tiga gim 21-16,...

E-Paper Media Indonesia

Baca E-Paper

Berita Terkini

Selengkapnya

Top Tags

BenihBaik.com

Selengkapnya

MG News

Selengkapnya

Berita Populer

Selengkapnya

Berita Weekend

Selengkapnya