Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
TIGA lifter Indonesia, yang sukses meraih medali di Kejuaraan Dunia Angkat Besi 2022 di Gran Carpa Americas Corferias, Bogota, Kolombia, 5-16 Desember, tiba di Tanah Air, Sabtu (17/12) malam WIB.
Mereka adalah Rahmat Erwin Abdullah, Rizki Juniansyah, dan Eko Yuli Irawan, yang tergabung dalam kloter pertama kepulangan Tim Angkat Besi Indonesia.
Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Perkumpulan Angkat Besi Seluruh Indonesia (PB PABSI), Djoko Pramono, beserta jajaran pengurus lainnya menjemput para atlet di Bandara Soekarno-Hatta, Tanggerang, Banten.
Baca juga: Rahmat Erwin Abdullah Juara Dunia, Rizki Juniansyah Raih Perak
Pada kesempatan itu, Djoko mengapresiasi perjuangan lifter Indonesia menorehkan prestasi dalam ajang pencarian poin pertama untuk tiket ke Olimpiade XXXIII/2024 di Paris, Prancis.
"Perjalanan meraih tiket Olimpiade Paris masih panjang, terutama tahun depan dan kami sudah memetakan minimal enam kejuaraan, di antara yang wajib adalah event di Thailand dan Arab Saudi," kata Djoko kepada awak media di Bandara Soekarno-Hatta, Sabtu (17/12).
Dia mengungkapkan torehan Indonesia di Kolombia dengan 3 emas, 4 perak, dan 1 perunggu sudah cukup menggembirakan.
Hasil ini juga menjawab tantangan pemerintah, dalam hal ini Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), yang berharap PABSI dapat meloloskan atlet sebanyak mungkin ke Olimpiade 2024.
"Saya optimistis kami bisa meloloskan 7 hingga 8 lifter ke Olimpiade Paris 2024 mendatang. Untuk itu, para lifter diharapkan tetap konsisten menjaga prestasi terutama menghadapi rangkaian kejuaraan yang merupakan kualifikasi Olimpiade 2024," ujar Djoko.
PABSI berterima kasih kepada Kemenpora, yang selama ini telah memberikan dukungan, baik berupa morel maupun materiel. kepada para lifter selama menjalani Pelatnas hingga keberangkatan mengikuti kejuaraan di luar negeri seperti Kejuaraan Dunia 2022 di Kolombia.
"Kami ingin membuktikan bahwa perhatian penuh yang diberikan Kemenpora, kami balas dengan capaian prestasi yang mumpuni. Harapan kami, di tahun berikutnya, Kemenpora dapat meningkatkan lagi bantuan yang diberikan kepada kami," kata Djoko.
Sementara itu, Rahmat Erwin mengatakan akan terus berjuang untuk bisa menorehkan prestasi lebih tinggi.
Erwin, di Kolombia, sukses membawa pulang dua emas di kelas 73 kg putra untuk angkatan clean and jerk dengan 200 kg dan total angkatan 352 kg.
Bahkan, untuk clean and jerk, Erwin memecahkan rekor dunia milik peraih emas Olimpiade Tokyo 2020 Shi Zhiyong asal Tiongkok, yang dicetak pada Kejuaraan Dunia 2019 dengan 197 kg.
"Tantangan tahun depan makin berat terutama untuk mengejar poin agar lolos Olimpiade 2024. Saya akan lebih fokus berlatih dan memperbaiki angkatan saya," ujar peraih medali perunggu Olimpiade Tokyo 2020 itu.
Pun demikian dengan Rizki Juniansyah, yang berhasil meraih satu emas dan dua perak di nomor 73 kg putra.
Rizki menjadi yang terbaik di kelas 73 kg putra pada angkatan snatch dengan 155 kg. Rizki juga meraih perak pada angkatan clean and jerk dengan 192 kg dan total angkatan dengan 347 kg.
"Ini merupakan pengalaman pertama saya tampil di kejuaraan dunia senior setelah sebelumnya saya berkiprah di level junior. Saya berharap agar prestasi saya lebih baik lagi dan mampu mengikuti jejak Rahmat Erwin Abdullah dan Eko Yuli Irawan tampil di Olimpiade 2024 mendatang," ujar Rizki.
Lifter Eko Yuli Irawan, yang tampil di kelas 61 kg putra, pulang dengan dua perak dan satu perunggu. Perak diraih Eko pada angkatan clean and jerk dengan 175 kg dan total angkatan yakni 300 kg. Sementara angkatan snatch dengan 135 kg menghasilkan perunggu.
"Saya sudah sering mendapat medali di Kejuaraan Dunia. Namun, sejak sebelum berangkat ke Kolombia, saya menargetkan untuk memperbaiki angkatan saya agar lolos ke Olimpiade 2024," kata Eko. (Ant/OL-1)
Lifter Indonesia Rizki Juniansyah meraih medali perak dan perunggu pada Kejuaraan Dunia Angkat Besi 2024 di Manama, Bahrain. Kepastian itu ia dapatkan ketika sedang menjalani istirahat.
Peraih medali emas angkat besi kelas 73 kg di Olimpiade Paris 2024 Rizki Juniansyah mengaku mulai bangkit dari masa berkabung sepeninggal ayahanda tercinta.
Kepastian tersebut diperoleh usai Eko Yuli Irawan memperoleh medali perak di nomor 61 kg snatch pada kejuaraan Dunia 2024 yang berlangsung di Phuket, Thailand.
Eko Yuli bertekad tampil apik di kejuaraan dunia itu demi meraih tiket ke Olimpiade kelima sepanjang kariernya, Olimpiade Paris 2024.
Saat ini, tim angkat besi Indonesia telah memastikan secara otomatis dua tiket menuju Olimpiade 2024 Paris. Tiket tersebut telah diraih pada nomor 61 kg putra dan 73 kg putra.
Di Kejuaraan Asia Angkat Besi, Rahmat Erwin memboyong tiga emas melalui angkatan snatch, clean & jerk, dan total angkatan sebesar 363 kg.
Rahmat memiliki catatan angkatan snatch terbaik 161 kilogram, kemudian catatan angka clean and jerk terbaik 201 kilogram.
Rahmat meraih medali emas sekaligus mencetak rekor dunia untuk clean and jerk, serta memecahkan rekor Asian Games dengan total angkatan terbaik 359 kilogram.
Pada angkatan clean & jerk, lifter yang belum genap berusia 23 tahun itu berhasil mengukir tiga rekor sekaligus yakni rekor dunia, rekor Asia, sekaligus rekor Asian Games
Di kejuaraan dunia tersebut, Rahmat Erwin Abdullah membawa pulang satu emas dan satu perak serta memecahkan rekor dunia untuk jenis angkatan Clean and Jerk di kelas 81 kg.
LIFTER Indonesia Rahmat Erwin Abdullah memecahkan rekor dunia saat menyabet emas pada Kejuaraan Dunia IWF 2023 yang digelar di Arab Saudi, Senin (11/9) malam.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved