Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
LIFTER Indonesia Rahmat Erwin Abdullah memecahkan rekor dunia di angkatan clean and jerk di kelas 73 kg putra Kejuaraan Dunia Angkat Besi 2022 di Gran Carpa Americas Corferias, Bogota, Kolombia, Sabtu (10/12) pagi WIB.
Tampil di Grup B, Rahmat Erwin menjadi kuda hitam setelah mengangkat beban seberat 200 kg pada angkatan clean and jerk.
Hasil ini memecahkan rekor dunia milik peraih medali emas Olimpiade Tokyo 2020 Shi Zhiyong asal Tiongkok, yang pada Kejuaraan Dunia 2019 mencetak 197 kg untuk angkatan clean and jerk.
Baca juga: Eko Yuli Sabet Dua Perak Dan Satu Perunggu di Kejuaraan Dunia Angkat Besi 2022
Pencapaian Rahmat ini mengejutkan karena dia bukan unggulan di kelas 73 kg putra. Bahkan, dia ditempatkan di Grup B. Namun dia kembali membuktikan diri sebagai lifter yang layak diperhitungkan di kelas ini.
Lifter 22 tahun ini bukan kali pertama membuat kejutan. Di Olimpiade Tokyo 2020 dia juga tampil di Grup B. Meski begitu, Erwin sukses meraih medali perunggu di kelas 73 kg setelah mengangkat beban total 342 kg (152 kg snatch dan 190 kg clean and jerk).
Di Kejuaraan Dunia Angkat Besi 2022, Erwin pada angkatan snatch membukukan 152 kg. Hingga berita ini diturunkan persaingan di kelas 73kg putra masih bergulir.
Selain Erwin, Indonesia juga memiliki wakil lainnya yakni Rizki Juniansyah yang tampil di Grup A.
Sejauh ini, Indonesia mengantongi dua perak dan satu perunggu melalui Eko Yuli Irawan di kelas 61 kg putra. Perak diraih Eko pada angkatan clean and jerk dengan 175 kg dan total angkatan yakni 300 kg.
Sementara angkatan snatch dengan 135 kg menghasilkan perunggu.
Indonesia menerjunkan 12 lifter ke Kejuaraan Dunia 2022 yang merupakan turnamen pertama kualifikasi menuju Olimpiade Paris 2024.
Di kategori putra, Indonesia mengirimkan Eko Yuli Irawan (kelas 61 kg), Ricko Saputra (61 kg), Rizki Juniansyah (73 kg), Rahmat Erwin Abdullah (73 kg), dan Muhammad Zul Ilmi (89 kg).
Sementara pada kategori putri ada Windy Cantika Aisah (49 kg), Juliana Klarisa (55 kg), Natasya Beteyob (59 kg), Nelly (59 kg), Tsabitha Alfiah Ramadani (71 kg), Restu Anggi (71 kg), dan Nurul Akmal (+87 kg). (Ant/OL-1)
"Target di Kejuaraan Dunia ini adalah mencari total angkatan, jadi fokus di sini adalah total angkatan karena itu menentukan poinnya (Poin Olimpiade)."
Raihan itu didapat Eko pada perlombaan kelas 61 kg putra di Bogota, Kolombia, Kamis (8/12).
Eko, yang kini berusia 33 tahun, meraih dua medali perak dan satu medali perunggu di Kejuaraan Dunia Angkat Besi 2022 di Bogota, Kolombia.
Peraih perunggu Olimpiade Tokyo itu mempertahankan gelar juara dunia yang diraih pada 2021 setelah mencatatkan angkatan total 352 kg (152 kg snatch dan 200 kg clean and jerk).
Mereka adalah Rahmat Erwin Abdullah, Rizki Juniansyah, dan Eko Yuli Irawan, yang tergabung dalam kloter pertama kepulangan Tim Angkat Besi Indonesia.
Rahmat yang baru pertama kali tampil di Olimpiade, menghadapi dengan persaingan di kelas 73 kg yang sangat ketat.
Rahmat tampil terbaik di Grup B usai membuat total angkatan 342 kg dengan rincian snatch 152 kg dan 190 kg clean & jerk.
Rahmat Erwin Abdullah meraih medali perunggu di Olimpiade 2020.
Ketua KONI Sulsel, Ellong Tjandra, mengatakan banyak orang yang sayang dan bangga dengan keberhasilan Rahmat Erwin, yang mampu menyumbangkan medali perunggu ke Indonesia.
Pulang dengan perolehan sekeping medali emas dari Greysia Polii/Apriyani Rahayu dan dua perunggu dari Anthony Sinisuka Ginting dan Rahmat Erwin Abdullah.
PERAIH medali perunggu cabang angkat besi Olimpiade Tokyo 2020, Rahmat Erwin Abdullah, kembali diguyur bonus.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved