Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
LIFTER senior Indonesia Eko Yuli Irawan menyabet 2 medali perak dan 1 perunggu pada Kejuaraan Dunia Angkat Besi 2022. Raihan itu didapat Eko pada perlombaan kelas 61 kg putra di Bogota, Kolombia, Kamis (8/12).
Dua medali perak didapat Eko pada katagori clean and jerk serta total angkatan, setelah di nomor clean and jerk Eko berhasil mengangkat beban seberat 165 kg sementara pada total angatan Eko berhasil mencatatkan 300 kg.
Sementara medali perunggu diamankan Eko pada katagori snatch, Eko tercatat mampu mengangkat beban seberat 135 kg pada angkatan pertama. Sempat mencoba menaikan beban angkatan menjadi 139 kg pada angkatan kedua dan ketiga, namun Eko tidak berhasil mengangkat beban itu.
Baca juga: Tidak Buru Medali, Eko Yuli Fokus Cari Poin Olimpiade di Kejuaraan Dunia
Tiga medali emas di kelas 61 kg putra berhasil direbut lifter Tiongkok Li Fabin. Peraih medali emas Olimpiade Tokyo itu mencatatkan 137 kg (snatch), 175 kg (clean and jerk) serta 312 kg (total angkatan).
Selain memborong tiga medali emas, Li Fabin juga sukses memecahkan rekor dunia untuk katagori clean and jerk kelas 61 kg putra.
Sukses mengangkat beban seberat 175 kg, lifter berusia 29 tahun itu melampaui rekor dunia milik Eko yakni 174 kg, yang telah bertahan sejak 2018 lalu.
Lifter tiongkok lainnya, yakni Yueji He berhasil merebut 1 perak (snatch) dan 1 perunggu (total angkatan).
Untuk katagori snatch Yueji He sukses mengangkat beban seberat 136 kg, sedangkan untuk total angkatan dia mencatatkan 296 kg.
Sementara medali perunggu kategori clean & jerk di kelas 61 kg putra direbut lifter tuan rumah Kolombia, John Serma Mendoza, dengan angkatan 164 kg. (OL-1)
"Target di Kejuaraan Dunia ini adalah mencari total angkatan, jadi fokus di sini adalah total angkatan karena itu menentukan poinnya (Poin Olimpiade)."
Eko, yang kini berusia 33 tahun, meraih dua medali perak dan satu medali perunggu di Kejuaraan Dunia Angkat Besi 2022 di Bogota, Kolombia.
Tampil di Grup B, Rahmat Erwin menjadi kuda hitam setelah mengangkat beban seberat 200 kg pada angkatan clean and jerk.
Peraih perunggu Olimpiade Tokyo itu mempertahankan gelar juara dunia yang diraih pada 2021 setelah mencatatkan angkatan total 352 kg (152 kg snatch dan 200 kg clean and jerk).
Mereka adalah Rahmat Erwin Abdullah, Rizki Juniansyah, dan Eko Yuli Irawan, yang tergabung dalam kloter pertama kepulangan Tim Angkat Besi Indonesia.
Lelaki berusia 32 tahun ini mengungkapkan, selama hidup, ia selalu berusaha menghindari sistem pembayaran kredit untuk berbagai keperluannya.
Eko Yuli berharap dapat merasakan sensai medali emas di Pris 2024.
Apabila berkaca pada bonus yang diterima di Rio 2016, Eko bakal diguyur bonus Rp2 miliar dari pemerintah pusat.
Lencana Jer Basuki Mawa Beya Emas merupakan tanda kehormatan tertinggi dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur kepada seseorang yang dinilai berdedikasi dan berprestasi mengangkat nama Jatim
Eko Yuli hanya ingin memiliki piala yang bisa dibanggakan dan dipajangnya di rumah.
Atlet angkat besi Eko Yuli Irawan dan Deni yang berjuang di ajang Oliimpiade Tokyo 2020 dan atlet paracycling Muhammad Fadli Imammudin yang berjuang di Paralimpiade 2020 Tokyo dapat apresiasi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved