Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
PETENIS Tunisia Ons Jabeur mengalahkan Caroline Garcia lewat pertarungan dua set langsung untuk menjadi perempuan Afrika pertama dalam sejarah yang mencapai final Amerika Serikat (AS) Terbuka, Jumat (9/9) WIB.
Jabeur, yang merupakan unggulan kelima, mendominasi permainan dari awal hingga akhir laga semifinal di Arthur Ashe Stadium dengan kemenangan 6-1 dan 6-3 hanya dalam 1 jam 6 menit.
Jabeur, yang juga membuat sejarah sebagai perempuan Afrika pertama yang mencapai final Wimbledon, Juli lalu, akan berhadapan dengan pemenang laga antara petenis nomor satu dunia asal Polandia Iga Swiatek atau petenis Belarus Aryna Sabalenka di final.
Baca juga: Sabalenka Mengaku Lebih Bersemangat karena Dilarang Tampil di Wimbledon
"Rasanya luar biasa," kata Jabeur, seperti disiarkan AFP.
"Setelah Wimbledon, saya mendapat banyak tekanan dan saya sangat lega bisa menunjukkan hasil saya."
"Musim lapangan keras dimulai dengan sedikit buruk, tetapi saya sangat senang bahwa saya berhasil mencapai final di sini," lanjutnya.
Kemenangan Jabeur tersebut memperpanjang dominasi kariernya atas Garcia.
Petenis Tunisia berusia 28 tahun itu telah mengalahkan Garcia empat kali sebagai junior di ajang Grand Slam, dan dua kali sebagai profesional di Slam sebelumnya.
"Saya tahu dia bermain tenis yang luar biasa dan itu memberi banyak tekanan pada Anda," ujar Jabeur.
"Itu tidak mudah bagi saya, tetapi secara mental saya sangat siap."
Jabeur menuju ke final dengan penuh percaya diri setelah kemenangan dominan atas Garcia yang sedang dalam performa terbaiknya.
Garcia, unggulan ke-17, tiba di babak empat besar berkat 13 kemenangan beruntun, termasuk menjadi juara di turnamen pemanasan AS terbuka, Cincinnati Masters.
Namun, Jabeur dengan kejam memporak-porandakan mimpi Garcia untuk menjadi perempuan Prancis pertama yang memenangi mahkota AS Terbuka dengan kemenangan sapu bersih.
Jabeur melepaskan delapan ace dan memenangi 83% poinnya pada servis pertama.
Garcia tampak ragu-ragu sejak awal dan memberi Jabeur break point awal pada gim pembuka ketika dia gagal melakukan smes yang mudah dengan lapangan terbuka lebar.
Jabeur dengan tepat mengonversi break dan tidak pernah menoleh ke belakang setelahnya, mematahkan servis Garcia pada dua kesempatan lebih lanjut pada set pertama yang membuat petenis Prancis itu membuat 14 unforced error.
Tidak lama kemudian, Jabeur segera kembali memimpin pada set kedua, mematahkan servis Garcia lagi pada gim keempat sebelum bertahan untuk memimpin 4-1.
Tiga gim berikutnya, Jabeur melakukan servis untuk kedudukan 5-3.
Garcia, yang gagal mendapatkan satu pun break point sepanjang pertandingan, sekali lagi tidak mampu menekan Jabeur, yang meraih kemenangan ketika servis lemah Garcia menyasar ke net.
Sementara itu, Jabeur memberi hormat para pendukung Tunisia, dengan menyatakan bahwa para penggemar di Tanah Air-nya menyaksikan perempat finalnya awal pekan ini alih-alih pertandingan Liga Champions Paris Saint-Germain dengan Juventus.
"Biasanya di Tunisia mereka mengikuti sepak bola, tapi saat itu mereka memilih untuk menonton pertandingan saya," kata Jabeur.
"Itu luar biasa. Jadi terima kasih teman-teman di Tunisia jika Anda masih terjaga dan menonton," pungkasnya. (Ant/OL-1)
Sabalenka, yang berperingkat enam dunia, yang juga semifinalis Wimbledon 2021, membukukan tujuh servis aces dan 30 winner dalam laga melawan Pliskova, runner-up AS Terbuka 2016.
Sinner, yang kalah lewat pertarungan selama 5 jam di perempat final AS Terbuka tahun lalu dari Alcaraz, melaju ke putaran ketiga AS Terbuka berkat kemenangan 6-4, 6-2, dan 6-4.
Bellingham sukses mencetak empat gol dari tiga laga untuk Real Madrid sehingga menuai pujian dari Alcaraz, yang sama-sama berusia 20 tahun.
Petenis kidal berusia 38 tahun itu memiliki peringkat kesembilan yang dilindungi untuk menempatkan dirinya di Amerika Serikat Terbuka, yang akan dimulai pada 26 Agustus.
Kekalahan itu menjadikan Halep sebagai petenis putri peringkat satu dunia pertama sepanjang sejarah yang tersingkir di putaran pertama AS Terbuka.
Wawrinka, yang absen di AS Terbuka tahun lalu karena menjalani dua kali operasi lutut membukukan kemenangan 6-3, 6-2, dan 7-5 di Stadion Arthur Ashe untuk mengulangi kemenangannya atas Dimitrov di putaran pertama Wimbledon.
Mimpi Jabeur dipupuskan oleh Aryna Sabalenka setelah unggulan kedua asal Belarus itu meraih kemenangan 6-4 dan 6-3 dalam tempo 74 menit.
Jabeur, yang akan menambahkan donasi untuk hasil penjualan raket itu, mengatakan uang yang dikumpulkan dari pelelangan itu akan digunakan untuk membeli obat-obatan dan peralatan medis.
Di Olimpiade 2020 ini, Jabeur tentunya lebih siap ketimbang kala dia tersingkir di putaran pertama Olimpiade 2012 dan 2016.
Jabeur dan Muguruza baru bertemu dua kali sepanjang kariernya dengan masing-masing petenis mengantongi satu kemenangan.
Petenis unggulan kedua asal Spanyol, yang akan berusia 28 tahun pada Jumat (8/10), memenangkan gelar WTA yang kesembilan dan yang kedua pada tahun ini.
Keberhasilan mencapai semifinal Indian Welss Masters memastikan Jabeur akan masuk 10 besar dunia untuk pertama kalinya dalam kariernya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved