Headline

Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Gauff Kirim Pesan Hentikan Kekerasan Bersenjata dari Prancis Terbuka

Basuki Eka Purnama
03/6/2022 07:30
Gauff Kirim Pesan Hentikan Kekerasan Bersenjata dari Prancis Terbuka
Petenis Amerika Serikat Coco Gauff(AFP/Christophe ARCHAMBAULT)

COCO Gauff menjadi finalis Grand Slam termuda dalam tempo 18 tahun di Prancis Terbuka, Kamis (2/6). Petenis Amerika Serikat (AS) itu menggunakan momen bersejarah itu untuk menyerukan dihentikannya kekerasan bersenjata di negaranya dengan menulis, 'Damai, hentikann kekerasan bersenjata' di kamera Roland Garros.

Petenis berusia 18 tahun itu akan berhadapan dengan petenis nomor satu dunia Iga Swiatek di laga final, Sabtu (4/6), setelah mengalahkan Martina Trevisan 6-3 dan 6-1 di laga semifinal.

Sebelum menuliskan pesannya, Gauff menegaskan tragedi yang terjadi di dunia membuat dia tidak terlalu memikirkan mengenai hasil pertandingan yang dimainkannya.

Baca juga: Gauff Tantang Swiatek Di Final Tunggal Putri Prancis Terbuka 2022

"Betul, besok adalah final Grand Slam namun saat ini banyak hal terjadi di dunia, terutama di AS. Saya rasa tidak terlalu penting untuk memikirkan sebuah pertandingan tenis," ujar Gauff dalam wawancara usai memenangi laga semifinal Prancis Terbuka.

Gauff berbicara hanya beberapa jam setelah seorang bersenjata membunuh sedikitnya empat orang di sebuah rumah sakit di Tulsa, Oklahoma, aksi penembakan teranyar di AS dalam tempo beberapa pekan.

Aksi penembakan di Tulsa itu terjadi saat keluarga di Texas menguburkan kerabat mereka setelah sebuah penembakan di sebuah SD menewaskan 19 anak, delapan hari sebelumnya.

Para pemenang di laga Prancis Terbuka diundang untuk menuliskan pesan di kamera. Biasanya, para petenis menuliskan pesan yang ringan dan sederhana.

Namun, Gauff mengambil kesempatannya untuk menyerukan pengendalian senjata api di AS.

"Hal pertama yang dikatakan ayah saya saat saya meninggalkan lapangan adalah dia bangga pada saya dan dia sangat menyukai apa yang saya tulis," ungkap Gauff.

Gauff mengaku tidak berencana menuliskan hal itu. "Saya hanya merasa itu adalah hal yang tepat. Pagi tadi, saya terbangun dan melihat berita mengenai penembakan lagi. Saya rasa itu sangat gila." (AFP/OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya