Headline
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.
JUARA Australian Open Rafa Nadal menyebut larangan terhadap petenis Rusia dan Belarus untuk berkompetisi di Wimbledon tahun ini, menyusul invasi Moskow ke Ukraina, tidak adil.
All England Lawn Tennis Club (AELTC) melarang pemain dari kedua negara tersebut berkompetisi di lapangan rumput turnamen major tersebut tahun ini sebagai tanggapan atas invansi Rusia ke Ukraina. Sementara Belarus menjadi area untuk invasi.
"Saya pikir ini sangat tidak adil bagi teman-teman kolega saya asal Rusia. Dalam hal itu bukan salah mereka perang yang terjadi saat ini," kata pemegang 21 gelar major Nadal di Madrid Open, Senin (2/5)
"Mari kita lihat apa yang terjadi dalam beberapa pekan ke depan, jika para pemain akan mengambil semacam keputusan, da satu hal yang negatif, ada hal-hal yang jelas. Ketika pemerintah memberlakukan beberapa pembatasan, Anda hanya bisa mengikuti mereka."
Ketua AELTC Ian Hewitt mengatakan kebijakan pemerintah Inggris tidak mengizinkan pemain untuk berkompetisi dalam acara tersebut berdasarkan peringkat mereka. Ada dua opsi yang tersedia yakni menolak entri atau mengizinkan dengan syarat menyerahkan pernyataan tertulis dari masing-masing pemain.
Mantan petenis nomor satu dunia Inggris Andy Murray mengatakan tidak ada jawaban yang tepat mengenai masalah tersebut.
"Saya tidak yakin seberapa nyaman perasaan saya jika sesuatu terjadi pada salah satu pemain atau keluarga mereka (sebagai akibat dari penandatanganan pernyataan)," kata Murray.
"Saya rasa tidak ada jawaban yang tepat. Saya telah berbicara dengan beberapa pemain Rusia dan beberapa pemain Ukraina."
"Saya merasa sangat sedih kepada para petenis yang tidak diizinkan bermain dan saya mengerti bahwa itu akan tampak tidak adil bagi mereka. Tetapi saya juga mengenal beberapa orang yang bekerja di Wimbledon, dan saya tahu betapa sulitnya posisi mereka."
Keputusan AELTC tersebut mendapat kritikan dari organisasi tur tenis putra dan putri, ATP dan WTA, serta sejumlah pemain.
Petenis nomor satu dunia Novak Djokovic, yang juga mengkritik larangan itu, mengatakan bahwa dia telah berbicara dengan para pemain Rusia selama Serbia Open pekan lalu dan sulit bagi mereka untuk keluar dari turnamen.
"Sulit. Saya mengerti bahwa ada rasa frustrasi. ATP, saya kira, akan menganalisis seluruh situasi dan memahami apa yang bisa dilakukan," kata petenis Serbia itu.
"Saya tetap pada posisi saya bahwa saya tidak mendukung keputusan itu. Saya pikir itu tidak adil, itu tidak benar. Sekarang saya kira keputusan ada di dewan pemain, manajemen tur, untuk benar-benar memutuskan bersama para pemain apa yang akan terjadi untuk solusi terbaik dalam situasi ini," pungkasnya. (OL-8)
Jannik Sinner berhasil mengalahkan Ben Shelton 7-6(2), 6-4, 6-4. Ia memastikan tempat di semifinal Wimbledon.
Novak Djokovic berhasil menaklukan petenis muda Italia, Flavio Cobolli di Wimbledon dengan skor 6-7(6), 6-2, 7-5, 6-4.
Swiatek untuk pertama kalinya akan bisa tampil di babak empat besar Wimbledon.
Aryna Sabalenka mengemas kemenangan 4-6, 6-2, dan 6-4 dalam tempo 2 jam 54 menit atas Laura Siegemund di perempat final Wimbledon.
Carlos Alcaraz tampil gemilang saar menang 6-2, 6-3, dan 6-3 setelah 1 jam 39 menit untuk mengalahkan Cameron Norrie di perempat final Wimbledon.
Semifinal Wimbledon kali ini merupakan penampilan kedua Taylor Fritz di empat besar turnamen Grand Slam setelah AS Terbuka tahun lalu.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved