Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
DIREKTUR Utama Mandalika Grand Prix Association (MGPA) Priandhi Satria mengungkap evaluasi belum dilakukan usai tes pramusim MotoGP 2022 hari pertama di Sirkuit Internasional Pertamina Mandalika, NTB. Namun, ia melihat para pembalap terlihat menikmati lintasan dan mengeluarkan settingan terbaik untuk menghadapi seri berikutnya.
"Yang saya lihat semua pembalap keluar masuk lintasan. Masuk kemudian ganti setting mesin dan keluar lagi. Artinya masing-masing pembalap menikmati lintasan dan mencoba settingan terbaik untuk menghadapi seri-seri balap berikutnya," kata Priandhi, Jumat (11/2).
Terkait insiden adanya lumpur di sirkuit, Priandhi mengaku masih mencari permasalahannya. Namun, diakui sebelum balapan, memang ada petugas marshall menggunakan bus dari tengah lintasan.
"Mungkin dari salah satu bus ada yang membawa lumpur dan terlepas," ucapnya.
Baca juga: Hadi Tjahjanto Pastikan Travel Bubble Dipatuhi Selama Tes Pramusim
Mengantisipasi tidak terulangnya permasalahan itu, pada hari kedua pramusim pengaturan kendaraan marshall akan dilakukan di sisi luar lintasan. Untuk itu, MGPA menyiapkan dua kendaraan.
"Dorna meminta bagi marshall dari lintasan luar dan dalam masing-masing sendiri," terangnya.
Selain lumpur, Priandhi mengaku serpihan ban dari pembalap juga jadi hal yang dibenahi di lintasan. Namun begitu, mobil lintasan telah membersihkan areal- areal khusus yang dirasa perlu dibersihkan.
"Rencana kita setelah selesai tes baru kita bersihkan seluruh track satu lintasan. Kemudian kita tutup track, tidak akan kita pakai sampai MotoGP," ungkapnya.
Pada sesi perdana ini, para pembalap, dikatakan Priandhi, mengaku ada pengaruh sirkuit yang baru pertama kali dijajal. Sehingga mereka mengatakan terus mencoba mencari pengaturan motor yang sesuai khususnya ban, karena suhu yang panas. Ban harus menyesuaikan suhu mulai dari pagi hingga sore berbeda-beda. Artinya jenis ban yang digunakan setiap suhu berbeda-beda.
"Misal pagi oksigen lebih banyak dan suhu lebih dingin maka mesin lebih kencang. Siang oksigen lebih panas, udara lebih pelan maka campuran juga berbeda-beda. Kombinasi ini semua yang membuat mereka keluar masuk, karena nyari setting tidak gampang di kondisi lintasan baru dengan kondisi cuaca yang berubah," tuturnya.
Pra musim ini dikatakannya sebagai catatan para kru dan pembalap untuk MotoGP mendatang.
"Ini lintasan kali pertama mereka turun. Pasti mereka meraba-raba karena gayanya juga berbeda-beda. Motor juara dunia yang digunakan orang lain belum tentu kencang juga," tegasnya.(OL-5)
PERTAMINA Mandalika International Circuit kembali mencatat sejarah setelah suksesnya penyelenggaraan ajang balap mobil internasional GT World Challenge Asia 2025 pada 9-11 Mei 2025.
GELARAN balap mobil GT World Challenge Asia 2025 di Sirkuit Mandalika, Lombok, rampung digelar.
SEBANYAK 68 pembalap ambil bagian dalam ajang balap mobil GT Word Challenge Asia 2025 yang diawali pada hari ini, Jumat (9/5) di Sirkuit Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Pocari Sweat Run 2025 akan digelar pada 14 September di Sirkuit Pertamina Mandalika, Lombok. Acara ini menawarkan pengalaman unik bagi 7.000 pelari.
TDR Trackday 2025 turut melakukan uji coba menyeluruh pengoperasian digital flag, timing sensor, koordinasi marshal, serta pengecekan sistem keselamatan.
Pembalap Amerika-Jepang, Hana Burton, mewakili Sekuya Racing dengan mengendarai Radical SR1 XXR dan berhasil meraih posisi pertama dalam Radical Time Attack Round 3.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved