Headline

Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Setelah Dideportasi dari Australia, Djokovic Tiba di Rumah

Basuki Eka Purnama
18/1/2022 05:15
Setelah Dideportasi dari Australia, Djokovic Tiba di Rumah
Para penggemar Novak Djokovic menunggu kedatangan petenis itu di Bandara Internasional Beograd, Serbia, Senin (17/1).(AFP/ANDREJ ISAKOVIC)

PETENIS nomor satu dunia Novak Djokovic tiba kembali di rumahnya di Beograd, Serbia Senin (17/1), setelah dideportasi dari Australia karena status vaksinasi covid-19 menghancurkan mimpinya untuk mendapatkan rekor gelar Grand Slam ke-21 di Melbourne.

Djokovic, yang memilih tidak divaksin, terbang meninggalkan Melbourne, Minggu (16/1) malam, hanya beberapa jam setelah putusan pengadilan menguatkan keputusan pemerintah untuk membatalkan visanya yang membuat dia gagal bermain di Australia Terbuka.

Menurut dua sumber AFP, petenis asal Serbia itu sempat singgah di Dubai dan kemudian mendarat di Bandara Nikola Tesla, Beograd, tempat dia dibawa pergi melalui pintu keluar samping tidak lama setelah pesawat mendarat.

Baca juga: Djokovic Terancam Tidak Bisa Tampil di Prancis Terbuka

"Dia sudah pergi melalui pintu lain," kata seorang penjaga keamanan bandara.

Seorang pegawai bandara lainnya juga mengonfirmasi bahwa Djokovic sudah tiba, tetapi ia langsung pergi melalui pintu keluar teknis.

Sekelompok kecil penggemar menunggu di luar area kedatangan untuk menyambut Djokovic saat ia tiba, dengan beberapa di antara mereka mengibarkan bendera Serbia, sementara yang lainnya memegang tanda yang bertuliskan, 'Novak, Tuhan memberkati Anda.'

"Novak adalah nomor satu bagi kami dan dunia. Baik dia menang atau kalah, kami mendukungnya," kata Djurdja Avramov sambil berdiri bersama anaknya yang mengenakan baju buatan sendiri bertuliskan Nole -- julukan populer Djokovic di Serbia.

"Apa yang telah mereka lakukan padanya memalukan. Saya mencintainya dan saya datang untuk menyambutnya. Saya berusia 71 tahun dan kaki saya sakit, tetapi saya tetap datang," kata Dragica, seorang pensiunan.

Pada Minggu (16/1) malam, pesan Nole, you are the pride of Serbia (Nole, Anda kebanggaan Serbia) muncul dari panel LED di sebuah gedung di pusat kota Beograd.

Deportasi dramatis itu menyusul pertempuran hukum yang berlarut-larut dan berisiko tinggi antara Djokovic, yang berusia 34 tahun, dengan pihak berwenang Australia.

Sebelum dia dideportasi dari Australia, Djokovic mengaku 'sangat kecewa', setelah Pengadilan Federal dengan suara bulat menguatkan pembatalan visanya dengan alasan ketertiban umum. (Ant/OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya