Headline
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.
KOMUNITAS berkuda ‘Indonesia Horse Lovers’ DKI Jakarta bertekad mengembangkan olahraga berkuda di Indonesia, khususnya dalam memberdayakan kaum milenial dan Gen Z. Hal itu diperkuat dalam penyelenggaraan Equestrian Solidarity Challenge Try Out IV di Equinara Academy Pulomas, Jakarta.
Sekretaris Jenderal Pengurus Pusat Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia (PP Pordasi) Adinda Yuanita mengatakan, ada kebanggaan tersendiri sebagai atlet berkuda atau yang masuk dalam komunitas berkuda.
Dinda yang juga pemilik Equinara Horse Sport di kawasan Jakarta International Equestrian Parkir (JIEP) menambahkan, dalam mengurus olahraga berkuda, mobilisasinya tak mudah baik secara materi maupun teknis yang harus dikuasai para stakeholder. Apalagi di cabor berkuda ini ada 2 makhluk berbeda yang harus sama-sama diperhatikan yaitu kuda dan atletnya.
"Ada kebutuhan yang tak biasa yang mungkin tak ada di cabang olahrga lain. Untuk mendapat prestasi pun tak Cuma atlet, tapi kudanya juga yang harus mendapat perhatian. Karena itu kami harap ESC ini ke depannya mampu mengajak seluruh stable di Indonesia menggelar lomba dengan teknis yang sama. Dalam setahun berbentuk seri secara regional dan tiga besar terakhir menjadi peserta di grand final akhir tahun di Jakarta,” jelas Dinda
Ketua Pordasi DKI Jakarta Aryo Djojohadikusumo menyebutkan, berkuda menjadi salah satu olahraga dengan perkembangan pesat di Jakarta.
Senang sekali melihat ESC ini bisa terorganisir dengan baik dan harapan saya ke depan akan lebih baik lagi. Equestrian ini juga merupakan satu dari 28 cabor yang tetap di olimpiade. Karena itu, semua atlet berkuda harus semangat karena kalian punya kesempatan berkembang ketingkat lebih tinggi makin besar lagi,” jelas Aryo.
Penyelenggara ESC Try Out IV yang juga atlet berkuda, Namita ‘Chessa’ MarsyaMarsya mengatakan, tercatat, ada 170 atlet dari 20 klub berkuda bersaing di JIEP pada ESC yang berlangsung 16-17 Oktober. Para atlet seperti Chessa, Kealton Santoso, Dinov, Alisha atau Rifat bersaing ketat di ajang ini.
Baca juga : Yuk Simak Pengertian Hingga Macam-Macam Gerakan Senam Lantai
Ia menegaskan, ajang itu punya peran penting dalam mengembangkan olahraga berkuda yang sekaligus menjaring para atlet berkuda dari berbagai daerah dan penggunaan kuda-kuda lokal (kuda poni).
"ESC juga berharap ini menjadi pintu masuk bagi atlet-atlet daerah untuk dapat bertanding dengan para atlet berkuda asal Jakarta dan sekitarnya yang sementara ini menjadi parameter perkembangan olahraga berkuda khususnya cabang Kelestarian di Indonesia," ujarnya.
Di kejuaraan itu, ESC mempertandingkan kelas-kelas baik Dressage (tunggang serasi) maupun Show Jumping (lompat rintangan). Untuk kategori Dressage, berbagai kelas pun dilombakan mulai dari kelas Walk Trot hingga ke kelas para expert yakni Prix St Georges.
Sementara di kategori Show Jumping, ESC juga mempertandingkan kelas 30Cm-50Cm hingga ke kelas para raja dengan lompatan tertinggi 130Cm-140Cm. Sejumlah atlet berkuda DKI Jaya seperti Chessa, Kealton Santoso, Alisha Firnita, atau Teuku Rifat Harsya dan kawan-kawan pun bersemangat meramaikan ajang itu.
“Tujuan utama ajang ini adalah menarik minat atlet-atlet khususnya dari daerah, karena sebenarnya banyak atlet daerah yang punya potensi bagus. Jadi dengan adanya ESC ini mereka punya kesempatan berlatih tanding dengan atlet-atlet di Jakarta,” jelas Chessa.
Chessa menjelaskan, untuk memulai olah raga berkuda tidak harus langsung memiliki kuda, bisa sewa di equistrian dulu. Ujarnya dengan bersemangat makin mengajak makin banyak masyarakat untuk mencintai olah raga berkuda. (RO/OL-7)
Pencarian bibit bulu tangkis muda bakal lebih selektif karena juga terdapat kriteria spesifik yang diprioritaskan yaitu postur yang ideal.
PERTUMBUHAN akademi esports di Indonesia menunjukkan tren positif dan menjadi faktor penting dalam mencetak generasi baru atlet esports profesional.
Para atlet yang menekuni nomor boulder telah banyak mempelajari tipe jalur yang lazim digunakan dalam kompetisi internasional.
Megawati Hangestri, yang sebelumnya absen dari AVC Nations Cup 2025 karena akan melangsungkan pernikahan, kini telah dipastikan akan kembali memperkuat timnas Indonesia.
Atlet bola voli putri Yolla Yuliana menyebut pengunduran dirinya dari timnas Indonesia adalah bentuk dukungan terhadap proses regenerasi pemain muda Indonesia.
ATLET master Ockben Saor Sinaga akan mewakili Indonesia pada ajang World Police and Fire Games (WPFG) 2025 yang akan berlangsung di Birmingham, Alabama, Amerika Serikat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved