Headline
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
PERSIAPAN pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON XX) dan Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) XVI di Papua yang akan digelar pada Oktober dan November 2021 telah memasuki tahap akhir. Menko Polhukam Mahfud MD menjelaskan sejumlah permasalahan terkait dengan permasalahan lahan area venue, saat ini telah menemukan kesepakatan untuk penyelesaian.
“Insya Allah pada tanggal dimulainya PON itu semua sudah selesai dan tidak ada masalah. Adapun soal venue yang dibangun di tanah-tanah tertentu, juga reklamasi di pantai tertentu itu sudah diselesaikan, sudah ada kesepakatan untuk penyelesaiannya, sehingga Insya Allah semua berjalan lancar,” ujarnya dalam keterangan persnya usai rapat koordinasi terkait persiapan PON, Jumat (20/8).
Berdasarkan Instruksi Presiden No 4 Tahun 2021 tentang dukungan penyelenggaraan PON XX dan Peparnas XVI Tahun 2021 Menko Polhukam ditugaskan Presiden selain menangani urusan politik dan keamanan, juga mengatasi permasalahan lahan atau tanah yang digunakan untuk penyelenggaraan PON.
Menurut Mahfud, walaupun diselenggarakan di tengah suasana pandemi covid-19, dirinya mengajak semua elemen termasuk masyarakat menyambut baik pelaksanaan PON dan Peparnas yang akan digelar di provinsi yang terletak di ujung timur Indoesia itu.
“Mari kita berolah raga. Saudara- saudara di Papua silakan sambut persembahan nasional kita kepada Papua, yaitu Pekan Olahraga Nasional dan Pekan Paralimpik Nasional, PON dan Peparnas, yang akan dilangsungkan di Papua” tambah Mahfud.
Baca juga: Esports Resmi Jadi Cabor Eksibisi di PON Papua
Ia menegaskan, pelaksanaan PON dan Peparnas XVI di Papua pada Oktober hingga November 2021 dilaksanakan dengan tetap menjaga protokol kesehatan.
“Mari kita bergembira dengan olahraga, mari jaga kesehatan dengan mengikuti Prokes, protokol kesehatan di era pandemi, berolahraga dan bergabung dengan PON XX dan Peparnas XVI di Papua, Oktober-November 2021. Torang Bisa…!,” ujarnya sambil menyebutkan tagline khusus PON 2021 Papua.(OL-5)
Kasus itu diduga melibatkan oknum pejabat-pejabat di lingkungan Pemprov Papua langsung maupun tidak langsung.
Meskipun sudah melakukan upaya hukum, proses persidangan masih berlanjut tanpa tanda-tanda penyelesaian yang jelas.
Julita berharap agar penyelesaian kasus ini memiliki titik terang.
"Saya kira desertasi ini luar biasa untuk kebangkitan olahraga di Papua. Bahkan saya langsung tanyakan langkah konkretnya untuk ke depan."
utang Pemerintah kepada pihak ketiga yang nilainya mencapai ratusan miliar rupiah
Pesepak bola asal Merakuke, Papua, itu dikontrak selama tiga tahun dan menjadi pemain baru kelima Macan Kemayoran.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved