Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
KETUA Umum Komite Olimpiade Indonesia Raja Sapta Oktohari menilai penyelenggaraan Olimpiade Tokyo 2020 menjadi tolok ukur federasi cabang olahraga menggelar turnamen di masa pandemi covid-19. Jepang sebagai penyelenggara dinilai sukses menjawab keraguan multiajang empat tahunan itu.
"Olimpiade Tokyo bisa jadi benchmark Federasi olahraga menggelar multievent maupun single event di masa pandemi seperti ini. Dengan segala keterbatasan Jepang bisa menggelar Olimpiade sampai akhir penutupan," kata Okto sapaan karibnya kepada Media Indonesia, Minggu (8/8).
Okto menjelaskan, Jepang sebagai penyelenggara menerapkan sistem protokol kesehatan dengan ketat namun tetap memperhatikan kenyamanan atlet.
"Dengan sistem protokol yang ketat, tetapi tetap manusiawi, tidak ada hal yang memberatkan atlet," jelasnya.
Baca juga : Ketua KOI dan Dubes Indonesia akan Hadiri Upacara Penutupan Olimpiade
Di sisi lain, Okto menyampaikan evaluasi akan dilakukan setelah kembali ke tanah air khususnya dari sisi peningkatan jumlah partisipasi dari atlet untuk bertanding ke olimpiade.
Sistem pembinaan menjadi poin penting yang ditekankan Okto setelah belajar dari negara-negara yang datang dengan kontingen besar.
"Dari grand design olahraga nasional sudah ada cetak biru yang menetapkan olimpiade menjadi tujuan akhir pembinaan prestasi," kata Okto
"Jadi perlu ada pemahaman, atlet yang berlaga di olimpiade itu pada dasarnya sudah menang. Mereka bisa jadi yang terbaik mewakili negara dari banyaknya atlet yang ada di dunia," lanjut Okto. (OL-2)
Nama pengusaha asal Indonesia, Raja Sapta Oktohari belakangan ini disebut sebagai orang yang menyediakan dana untuk membeli Derby County.
KOI bersama 67 anggota cabang olahraga menegaskan memegang teguh Piagam Olimpiade yang tidak memberi ruang untuk diskriminasi dalam olahraga terkait polemik penolakan Timnas Israel
"Yang ada itu sanksi, jangan merasa ringan. Sanksi ya sanksi, artinya sekarang waktunya kita berbenah, sekarang waktunya kita introspeksi."
KOMITE Olimpiade Indonesia (KOI/NOC Indonesia) menaruh harapan tim sepak bola Indonesia U-23 terus melaju di Piala Asia U-23 2024 Qatar.
Setelah kalah di semifinal Piala Asia U-23, timnas Indonesia masih memiliki dua jalur lagi untuk lolos ke Olimpiade Paris 2024.
PERAIH medali emas penentu kontingen Indonesia untuk gelar juara umum SEA Games 1991 Maria Lawalata ditahan di Polres Jakarta Utara karena terlilit hutang.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved