Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
KETUA Umum Komite Olimpiade Indonesia Raja Sapta Oktohari menilai penyelenggaraan Olimpiade Tokyo 2020 menjadi tolok ukur federasi cabang olahraga menggelar turnamen di masa pandemi covid-19. Jepang sebagai penyelenggara dinilai sukses menjawab keraguan multiajang empat tahunan itu.
"Olimpiade Tokyo bisa jadi benchmark Federasi olahraga menggelar multievent maupun single event di masa pandemi seperti ini. Dengan segala keterbatasan Jepang bisa menggelar Olimpiade sampai akhir penutupan," kata Okto sapaan karibnya kepada Media Indonesia, Minggu (8/8).
Okto menjelaskan, Jepang sebagai penyelenggara menerapkan sistem protokol kesehatan dengan ketat namun tetap memperhatikan kenyamanan atlet.
"Dengan sistem protokol yang ketat, tetapi tetap manusiawi, tidak ada hal yang memberatkan atlet," jelasnya.
Baca juga : Ketua KOI dan Dubes Indonesia akan Hadiri Upacara Penutupan Olimpiade
Di sisi lain, Okto menyampaikan evaluasi akan dilakukan setelah kembali ke tanah air khususnya dari sisi peningkatan jumlah partisipasi dari atlet untuk bertanding ke olimpiade.
Sistem pembinaan menjadi poin penting yang ditekankan Okto setelah belajar dari negara-negara yang datang dengan kontingen besar.
"Dari grand design olahraga nasional sudah ada cetak biru yang menetapkan olimpiade menjadi tujuan akhir pembinaan prestasi," kata Okto
"Jadi perlu ada pemahaman, atlet yang berlaga di olimpiade itu pada dasarnya sudah menang. Mereka bisa jadi yang terbaik mewakili negara dari banyaknya atlet yang ada di dunia," lanjut Okto. (OL-2)
Prestasi olahraga Indonesia di level Olimpiade merupakan bagian dari cita-cita pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dalam Program Asta Cita.
Pihak IOC telah memutuskan untuk tidak lagi berafiliasi dengan International Boxing Association (IBA) dan digantikan dengan World Boxing.
Olympic Solidarity adalah inisiatif program pengembangan global dari IOC yang bertujuan mendukung NOC di semua negara anggota di seluruh dunia.
Indonesia diwakili oleh 18 atlet muda yang akan berjuang untuk mendapatkan medali emas.
Pordasi mengapresiasi upaya NOC Indonesia dalam mendukungĀ cabang berkuda sebagai bagian dari target 100 atlet Indonesia yang akanĀ berlaga di Olimpiade.
PB Persani akan melakukan pemusatan latihan atlet ke Jepang, yang diberangkatkan 3 atlet putra dan 3 putri. Sisanya akan menjalani latihan di Indonesia dengan pelatih dari Jepang
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved