Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Opsi Pembatalan Olimpiade Tokyo 2020 Masih Terbuka

Mediaindonesia.com
20/7/2021 21:09
Opsi Pembatalan Olimpiade Tokyo 2020 Masih Terbuka
Warga Tokyo turun ke jalan untuk Protes terkait dilaksanakannya Olimpiade saat pandemi covid-19.(Charly TRIBALLEAU / AFP )

CEO Komite Penyelenggara Tokyo 2020, Toshiro Muto, mengatakan tidak mengesampingkan opsi pembatalan Olimpiade pada menit-menit terakhir, menyusul semakin banyak atlet dinyatakan positif COVID-19 dan sponsor utama membatalkan rencana untuk menghadiri upacara pembukaan yang akan berlangsung Jumat.

Saat ditanya apakan acara olahraga multievent dunia itu masih ada kemungkinan untuk dibatalkan, Muto mengatakan akan mengawasi jumlah kasus dan menghubungi badan lain yang terkait dengan penyelenggaraan jika perlu.

"Kami tidak bisa memprediksi apa yang akan terjadi dengan jumlah kasus virus korona. Jadi kami akan melanjutkan diskusi jika ada lonjakan kasus," kata Muto, dikutip dari Reuters, Selasa (20/7).

"Kami telah sepakat bahwa berdasarkan situasi virus korona, kami akan mengadakan pembicaraan lima pihak lagi. Pada titik ini, kasus virus korona dapat naik atau turun, jadi kami akan memikirkan apa yang harus kami lakukan ketika situasi itu muncul."

Kasus COVID-19 meningkat di Tokyo dan Olimpiade, yang ditunda tahun lalu karena pandemi, membuat acara akan diadakan tanpa penonton. Jepang bulan ini memutuskan bahwa peserta akan bersaing di tempat kosong untuk meminimalkan risiko kesehatan.

Penyelenggara mengatakan sejauh ini ada 67 kasus COVID-19 di Jepang untuk Olimpiade sejak 1 Juli, ketika banyak atlet dan ofisial mulai berdatangan.

Jepang, yang program vaksinasinya tertinggal dibandingkan kebanyakan negara maju lainnya, telah mencatatkan lebih dari 840.000 kasus dan 15.055 kematian dan kota tuan rumah Olimpiade mengalami lonjakan baru kasus COVID-19, dengan 1.387 kasus tercatat pada Selasa.

Penyelenggara telah berjanji untuk membuat Olimpiade tetap "aman dan terjamin." Sementara, Presiden Komite Olimpiade Internasional (IOC) Thomas Bach beberapa bulan lalu mengatakan bahwa membatalkan acara tidak pernah menjadi opsi.

Namun, para ahli melihat celah dalam "gelembung" Olimpiade yang telah menjalankan tes COVID-19 harian dan telah membatasi pergerakan peserta.

Ketua Panitia Penyelenggara Olimpiade, Seiko Hashimoto, mengatakan bahwa langkah-langkah keamanan yang diperkenalkan untuk meyakinkan publik Jepang belum tentu dilakukan, dan dia menyadari bahwa dukungan masyarakat untuk Olimpiade menurun.

"Saya benar-benar ingin meminta maaf dari hati saya atas akumulasi frustasi dan kekhawatiran yang dirasakan masyarakat terhadap Olimpiade," kata Hashimoto. (Ant/OL-12)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Retno Hemawati
Berita Lainnya