Headline
Kementerian haji dan umrah menaikkan posisi Indonesia dalam diplomasi haji.
Kementerian haji dan umrah menaikkan posisi Indonesia dalam diplomasi haji.
EMMA Raducanu, yang sukses melaju ke putaran ketiga Wimbledon, mengaku lebih memilih melaju ke putaran keempat ketimbang mendapat nilai A dalam ujian.
Petenis Inggris berusia 18 tahun itu baru saja mengikuti ujian matematika dan ekonomi, dua bulan lalu.
Pada Kamis (1/7), Raducanu menjawab pertanyaan wartawan setelah membukukan kemenangan 6-2 dan 6-4 atas petenis Rep Ceko Marketa Vondrousova dalam tempo 72 menit.
Baca juga: Coco Mania Kembali ke Wimbledon
Vondrousova, yang berperingkat 42, tersingkir setelah dikalahkan oleh lawannya, yang berperingkat 338 dunia.
Raducanu, yang lahir di Kanada, hijrah ke Inggris saat berusia 2 tahun bersama ayahnya yang berasal dari Rumania dan ibunya yang berasal dari Tiongkok.
Di putaran ketiga, Raducanu akan berhadapan dengan petenis Rumania Sorana Cirstea yang mengalahkan unggulan ke-12 Victoria Azarenka.
Raducanu membuktikan dirinya tidak takut menghadapi tandatangan setelah pernah mencoba gokart di usia sembilan tahun, kemudian motocross, balet, tap dance, dan berkuda sebelum akhirnya memutuskan berkiprah di dunia tenis.
"Saya memilih melaju ke putaran empat Wimbledon," ujar Raducanu ketika ditanya apakah dirinya memilih meraih nilai A atau mengalahkan Cirstea.
"Saya rasa semua yang mengenal saya akan terkejut. Mereka menyangka saya sangat terobsesi dengan nilai di sekolah."
"Banyak orang menyangka ego saya sangat besar. Namun, saya hanya memiliki standar yang tinggi untuk diri saya sendiri. Itu membantu saya di sekolah, juga di tenis," lanjutnya.
Keberhasilan Raducanu mencapai putaran ketiga Wimbledon memastikan dia mendapatkan bayaran sebesar 115 ribu pound sterling, empat kali lebih besar dari total hadiah uang yang dimenangkan sepanjang kariernya. (AFP/OL-1)
Swiatek mengalahkan Guo Hanyu, petenis dari babak kualifikasi, dengan skor meyakinkan 6-3, 6-1.
Sinner memilih untuk fokus ke pemulihan cedera yang didapatnya di Wimbledon 2025.
Juara Wimbledon 2025 Jannik Sinner memberikan hadiah berupa bola tenis bertanda tangan kepada Pangeran George dan Putri Charlotte.
Carlos Alcaraz mengaku kekalahannya atas Jannik Sinner di Wimbledon memotivasinya untuk terus berkembang.
Jannik Sinner berhasil mengukir sejarah di Wimbledon setelah menundukan rivalnya Carlos Alcaraz 4-6, 6-4, 6-4, 6-4.
Iga Swiatek berhasil mengalahkan Amanda Anisimova dalam laga final dengan skor 6-0 dan 6-0.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved