Headline

Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.

Fokus

Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.

Hamilton Sebut Keputusan Izinkan Penonton Hadir di GP Inggris Prematur

Basuki Eka Purnama
25/6/2021 06:04
Hamilton Sebut Keputusan Izinkan Penonton Hadir di GP Inggris Prematur
Pembalap Mercedes Lewis Hamilton(AFP/CHRISTIAN BRUNA)

JUARA dunia tujuh kali Lewis Hamilton, Kamis (24/6), menyatakan Formula 1 terlalu dini mengambil keputusan mengizinkan 140.000 penonton memadati Sirkuit Silverstone untuk Grand Prix Britania, bulan depan.

F1, pada hari yang sama, mengumumkan ribuan fan diperbolehkan menghadiri GP Britania yang akan digelar 16-18 Juli menyusul pelonggaran
pembatasan terkait covid-19.

Keputusan itu akan mengundang jumlah penonton terbanyak di ajang olahraga Inggris sejak pandemi memicu lockdown nasional, Maret tahun lalu.

Baca juga: Telah Bicarakan Kontrak dengan Mercedes, Hamilton Minta Bottas Bertahan

Balapan prapandemi di Silverstone dihelat pada 2019 dan dihadiri total 351.000 penonton dalam tiga hari dan tercatat 141.000 fan di antaranya memadati tribun pada Minggu.

Sedangkan, pada 2020, Silverstone menjadi tuan rumah dua balapan tanpa kehadiran penonton.

"Saya seperti terbagi," kata Hamilton jelang Grand Prix Styria di Austria.

"Saya sangat senang melihat para penonton di Inggris, karena mereka adalah kerumunan terbaik di sepanjang tahun."

"Pastinya, saya melihat berita jadi saya mendengar tentang kasus (xovid-19) yang naik secara tajam di Inggris dan melihat itu saya khawatir dengan orang-orang."

"Ini terasa sedikit prematur bagi saya," kata Hamilton soal keputusan mengizinkan penonton di Silverstone.

Kendati para penonton harus sudah divaksin atau memiliki hasil tes negatif covid-19, Hamilton mengatakan hal itu tidak mengubah pendapatnya.

"Saya lebih suka membuat kesalahan karena berhati-hati dan perlahan-lahan terlihat daripada tancap gas langsung dan menggunakan fan Inggris sebagai kelinci percobaan," kata Hamilton.

Silverstone, yang menjadi markas sebagian besar tim F1, mengikuti jejak turnamen tenis Wimbledon, turnamen golf British Open, dan semifinal serta final Piala Eropa 2020 di Wembley sebagai subjek Program Riset Event (ERP) pemerintah Inggris.

Managing Director Sirkuit Silverstone Stuart Pringle mengatakan GP Inggris akan usai sembilan jam sebelum semua pembatasan dicabut dan program ERP itu didorong oleh data.

"Alasan kenapa kami menjadi ajang olahraga dengan penonton terbanyak karena kami adalah yang terakhir dalam Program Riset Event yang telah
berjalan beberapa bulan ini," kata Pringle.

Ia mengungkapkan para penonton tidak akan dikenai sanksi apabila data mengindikasikan tidak aman.

Sementara itu, pembalap asal Britania lainnya Lando Norris menyambut gembira kabar tersebut.

"Saya sangat senang," kata Norris. "Kami sangat kehilangan tahun lalu. Menyenangkan melihat sedikit demi sedikit ada penonton di musim ini di sana sini."

"Melihat mereka kembali dan merasa lebih normal lagi adalah yang saya tunggu-tunggu," lanjutnya.

GP Britania akan menjadi balapan pertama musim ini yang menggunakan format baru yaitu dengan kualifikasi pada Jumat dan kemudian sprint race
pada Sabtu untuk menentukan posisi start pada Minggu.

Poin juga akan diberikan kepada pembalap yang finis tiga besar pada Sabtu.

Sementara itu, otoritas Austria juga telah mengizinkan 15.000 fan menghadiri Grand Prix Styria, akhir pekan ini, dan lebih banyak lagi akan datang di balapan selanjutnya, satu pekan berselang, di sirkuit yang sama. (Ant/OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya