Headline
Ketegangan antara bupati dan rakyat jangan berlarut-larut.
Ketegangan antara bupati dan rakyat jangan berlarut-larut.
JUARA dunia tujuh kali Lewis Hamilton, Kamis (24/6), menyatakan Formula 1 terlalu dini mengambil keputusan mengizinkan 140.000 penonton memadati Sirkuit Silverstone untuk Grand Prix Britania, bulan depan.
F1, pada hari yang sama, mengumumkan ribuan fan diperbolehkan menghadiri GP Britania yang akan digelar 16-18 Juli menyusul pelonggaran
pembatasan terkait covid-19.
Keputusan itu akan mengundang jumlah penonton terbanyak di ajang olahraga Inggris sejak pandemi memicu lockdown nasional, Maret tahun lalu.
Baca juga: Telah Bicarakan Kontrak dengan Mercedes, Hamilton Minta Bottas Bertahan
Balapan prapandemi di Silverstone dihelat pada 2019 dan dihadiri total 351.000 penonton dalam tiga hari dan tercatat 141.000 fan di antaranya memadati tribun pada Minggu.
Sedangkan, pada 2020, Silverstone menjadi tuan rumah dua balapan tanpa kehadiran penonton.
"Saya seperti terbagi," kata Hamilton jelang Grand Prix Styria di Austria.
"Saya sangat senang melihat para penonton di Inggris, karena mereka adalah kerumunan terbaik di sepanjang tahun."
"Pastinya, saya melihat berita jadi saya mendengar tentang kasus (xovid-19) yang naik secara tajam di Inggris dan melihat itu saya khawatir dengan orang-orang."
"Ini terasa sedikit prematur bagi saya," kata Hamilton soal keputusan mengizinkan penonton di Silverstone.
Kendati para penonton harus sudah divaksin atau memiliki hasil tes negatif covid-19, Hamilton mengatakan hal itu tidak mengubah pendapatnya.
"Saya lebih suka membuat kesalahan karena berhati-hati dan perlahan-lahan terlihat daripada tancap gas langsung dan menggunakan fan Inggris sebagai kelinci percobaan," kata Hamilton.
Silverstone, yang menjadi markas sebagian besar tim F1, mengikuti jejak turnamen tenis Wimbledon, turnamen golf British Open, dan semifinal serta final Piala Eropa 2020 di Wembley sebagai subjek Program Riset Event (ERP) pemerintah Inggris.
Managing Director Sirkuit Silverstone Stuart Pringle mengatakan GP Inggris akan usai sembilan jam sebelum semua pembatasan dicabut dan program ERP itu didorong oleh data.
"Alasan kenapa kami menjadi ajang olahraga dengan penonton terbanyak karena kami adalah yang terakhir dalam Program Riset Event yang telah
berjalan beberapa bulan ini," kata Pringle.
Ia mengungkapkan para penonton tidak akan dikenai sanksi apabila data mengindikasikan tidak aman.
Sementara itu, pembalap asal Britania lainnya Lando Norris menyambut gembira kabar tersebut.
"Saya sangat senang," kata Norris. "Kami sangat kehilangan tahun lalu. Menyenangkan melihat sedikit demi sedikit ada penonton di musim ini di sana sini."
"Melihat mereka kembali dan merasa lebih normal lagi adalah yang saya tunggu-tunggu," lanjutnya.
GP Britania akan menjadi balapan pertama musim ini yang menggunakan format baru yaitu dengan kualifikasi pada Jumat dan kemudian sprint race
pada Sabtu untuk menentukan posisi start pada Minggu.
Poin juga akan diberikan kepada pembalap yang finis tiga besar pada Sabtu.
Sementara itu, otoritas Austria juga telah mengizinkan 15.000 fan menghadiri Grand Prix Styria, akhir pekan ini, dan lebih banyak lagi akan datang di balapan selanjutnya, satu pekan berselang, di sirkuit yang sama. (Ant/OL-1)
Lewis Hamilton menjalani pekan yang berat di GP Hungaria yang berlangsung di Sirkuit Hungaroring, selepas terlempar dari Q2 pada babak kualifikasi.
Lewis Hamilton mengaku kecewa dengan performa dirinya, usai berada di posisi ke-12 dalam sesi kualifikasi Grand Prix Hungaria.
Hamilton memberikan masukan tentang gigi apa yang harus dimiliki mobil di bagian sirkuit tertentu, bahkan hingga suara mesin yang seharusnya
Penonton juga dibawa ke arah pit stop untuk penggantian ban mobil balap yang membutuhkan kecepatan dan ketelitian
Lewis Hamilton, yang ditunjuk sebagai salah satu produser dalam film F1 Movie sangatlah spesifik kala mengatur pengambilan gambar dalam film ini.
Lewis akan memulai balapan dari posisi ketujuh.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved