Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
LIFTER muda Indonesia, Windy Cantika Aisha berhasil meraih medali emas pada Kejuaraan Dunia Angkat Besi Junior 2021 yang digelar di Tashkent, Uzbekistan, Minggu, (23/5) waktu setempat.
Berdasarkan catatan resmi Federasi Angkat Besi Internasional (IWF), Windy yang turun di kelas 49kg, sukses mencatatkan total angkatan 191 kg, dengan rincian snatch 86kg dan clean and jerk 105kg. Raihan itu membuatnya berhasil meraih tiga medali emas dari masing-masing katagori yakni snatch, clean and jerk, dan total angkatan.
"Puju tuhan, Indonesia Raya berkumandang di Tashkent lewat Juara Dunia Junior Windy Cantika Aisha kelas 49kg," ucap Pelatih Kepala Tim Angkat Besi Indonesia, Dirdja Wihardja dalam keterangan resminya, Senin, (24/5).
Dalam perjuanganya, di angkatan snatch Windy berhasil mengungguli lifter Rumania Mihaela Cambei, dan lifter Italia Giulia Imperio yang menduduki peringkat kedua dan ketiga.
Lifter berusia 18 tahun itu tak kesulitan saat melakukan angkatan pertama seberat 82kg, angkatan berikutnya juga berjalan mulus saat beban dinaikan menjadi 86kg. Namun sayangnya pada angkatan ketiga saat beban di naikan menjadi 88kg Windy gagal.
Baca juga: Eko Yuli Irawan Berharap Olimpiade Tokyo Tetap Digelar
Meski tak mampu mengangkat beban 88kg, tetapi beban yang sukses di angkat Windy pada angkatan kedua (86kg) berhasil menjadi yang tertinggi mengalahkan lifter Rumania (86kg di angkayan ketiga) dan lifter Italia (85kg).
Pada katagori clean and jerk, angkatan terbaik Windy yakni 105kg berhasil dibukukan lewat angkatan keduanya, setelah sebelumnya berhasil mengangkat beban seberat 100kg di percobaan pertama. Sayangnya ia kembal gagal di angkatan ketiga saat beban ditaikan menjadi 107kg. Kendati demikian angkatannya berhasil menjadinyg tertinggi.
Di katagori clean and jerk, Lifter Kolombia Manuela Andrea Berrio Zuliaga berhasil menyabet medali perak dengan angkatan 101kg, sementara medali perunggu di raih oleh lifter Rumania Mihaela Cambei dengan 99kg.
Dengan total angkatan 191 kg, Windy pun berhasil mendulang emas ketiga katagori total angkatan, bersama dengan Mihaela Cambei di posisi kedua (185kg) dan Manuela Andrea Berrio Zuliaga di posisi ketiga (177kg).
Dikatakan oleh Dirdja, dengan kemenangan ini Windy sekaligus membuktikan bahwa ia merupakan lifter terbaik junior saat ini.
"Windy mampu menjaga kondisi fisiknya dengan baik, meski baru saja mengikuti kejuaraan Asia hanya terpaut beberapa minggu saja," ungkap Dirdja.
Atas keberhsilan ini, Windy telah dipastikan merebut satu tiket di Olimpiade Tokyo yang akan digelar Juli mendatang. Mojang Bandung itupun selanjutnya di harapkan untuk dapat fokus menghadapi persiapan menuju Olimpiade Tokyo.
"Sepulangnya ke Indonesia, kami akan menggelar evaluasi dan fokus persiapan menghadapi Olimpiade Tokyo," tukas Dirdja. (OL-4)
Presiden Komite Olimpiade Internasional (IOC) Thomas Bach memastikan pihaknya tidak akan memberikan akreditasi kepada pejabat IWFyang terlibat dalam korupsi di tubuh IWF.
Dengan berolahraga, otot dalam tubuh dapat berkembang dan kerja massanya lebih meningkat.
Eko yang turun di kelas 61 kilogram menyumbang medali perunggu untuk Indonesia di Kejuaraan Asia setelah membukukan total angkatan 299 Kg (snatch 133 Kg dan clean and Jerk 166 kg).
Tidak makan dan minum dari fajar hingga terbenam matahari tidak menjadi alasan bagi peraih medali perak Olimpiade Rio 2016 itu untuk tidak menjalani jadwal latihan pelatnas yang ketat.
Misi Eko memperbaiki total angkatan diketahui tidak akan berjalan dengan mudah. Pasalnya, dia baru beranjak pulih dari cedera pergelangan kaki.
Pada kejuaraan dunia itu, para atlet harus mampu melampaui target angkat beban seberat minimal 325kg untuk satu tiket Olimpiade di kelas 67kg.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved