Headline
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
LIFTER muda Indonesia, Windy Cantika Aisha berhasil meraih medali emas pada Kejuaraan Dunia Angkat Besi Junior 2021 yang digelar di Tashkent, Uzbekistan, Minggu, (23/5) waktu setempat.
Berdasarkan catatan resmi Federasi Angkat Besi Internasional (IWF), Windy yang turun di kelas 49kg, sukses mencatatkan total angkatan 191 kg, dengan rincian snatch 86kg dan clean and jerk 105kg. Raihan itu membuatnya berhasil meraih tiga medali emas dari masing-masing katagori yakni snatch, clean and jerk, dan total angkatan.
"Puju tuhan, Indonesia Raya berkumandang di Tashkent lewat Juara Dunia Junior Windy Cantika Aisha kelas 49kg," ucap Pelatih Kepala Tim Angkat Besi Indonesia, Dirdja Wihardja dalam keterangan resminya, Senin, (24/5).
Dalam perjuanganya, di angkatan snatch Windy berhasil mengungguli lifter Rumania Mihaela Cambei, dan lifter Italia Giulia Imperio yang menduduki peringkat kedua dan ketiga.
Lifter berusia 18 tahun itu tak kesulitan saat melakukan angkatan pertama seberat 82kg, angkatan berikutnya juga berjalan mulus saat beban dinaikan menjadi 86kg. Namun sayangnya pada angkatan ketiga saat beban di naikan menjadi 88kg Windy gagal.
Baca juga: Eko Yuli Irawan Berharap Olimpiade Tokyo Tetap Digelar
Meski tak mampu mengangkat beban 88kg, tetapi beban yang sukses di angkat Windy pada angkatan kedua (86kg) berhasil menjadi yang tertinggi mengalahkan lifter Rumania (86kg di angkayan ketiga) dan lifter Italia (85kg).
Pada katagori clean and jerk, angkatan terbaik Windy yakni 105kg berhasil dibukukan lewat angkatan keduanya, setelah sebelumnya berhasil mengangkat beban seberat 100kg di percobaan pertama. Sayangnya ia kembal gagal di angkatan ketiga saat beban ditaikan menjadi 107kg. Kendati demikian angkatannya berhasil menjadinyg tertinggi.
Di katagori clean and jerk, Lifter Kolombia Manuela Andrea Berrio Zuliaga berhasil menyabet medali perak dengan angkatan 101kg, sementara medali perunggu di raih oleh lifter Rumania Mihaela Cambei dengan 99kg.
Dengan total angkatan 191 kg, Windy pun berhasil mendulang emas ketiga katagori total angkatan, bersama dengan Mihaela Cambei di posisi kedua (185kg) dan Manuela Andrea Berrio Zuliaga di posisi ketiga (177kg).
Dikatakan oleh Dirdja, dengan kemenangan ini Windy sekaligus membuktikan bahwa ia merupakan lifter terbaik junior saat ini.
"Windy mampu menjaga kondisi fisiknya dengan baik, meski baru saja mengikuti kejuaraan Asia hanya terpaut beberapa minggu saja," ungkap Dirdja.
Atas keberhsilan ini, Windy telah dipastikan merebut satu tiket di Olimpiade Tokyo yang akan digelar Juli mendatang. Mojang Bandung itupun selanjutnya di harapkan untuk dapat fokus menghadapi persiapan menuju Olimpiade Tokyo.
"Sepulangnya ke Indonesia, kami akan menggelar evaluasi dan fokus persiapan menghadapi Olimpiade Tokyo," tukas Dirdja. (OL-4)
Atlet angkat besi Rahmat Erwin Abdullah resmi tercatat di Guinness World Records usai memecahkan dua rekor dunia clean & jerk kelas 73 kg dan 81 kg.
Regulasi baru IWF menghapus sejumlah kelas lama di cabang olahraga angkat besi dan menggantinya dengan kategori baru.
Lokasi Pelatnas yang berada di lingkungan militer turut mendukung pengawasan terhadap para atlet secara intensif selama 24 jam.
Lifter Eko Yuli Irawan mendukung kehadiran Program Indonesian Student Athlete yang memperjuangkan pendidikan ramah untuk atlet di Indonesia.
Di angkat besi, latihan harus kontinu dan tidak boleh terputus. Program sudah dirancang sehingga atlet memang tidak pulang saat Lebaran.
Selama berpuasa, porsi latihan lifter Rizki Juniansyah dalam satu hari berkurang dari sebelumnya dua kali (pagi dan sore) menjadi hanya satu kali.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved