Headline

Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.

Fokus

Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.

PABSI Persilakan Eko Yuli Berlatih Mandiri

Basuki Eka Purnama
13/4/2021 07:12
PABSI Persilakan Eko Yuli Berlatih Mandiri
Lifter putra Indonesia Eko Yuli Irawan(ANTARA/Aditya Pradana Putra)

PENGURUS Besar Perkumpulan Angkat Besi Seluruh Indonesia (PB PABSI) mempersilakan Eko Yuli Irawan berlatih di luar pelatnas asalkan menggunakan biaya mandiri tanpa bantuan dana APBN.

Wakil Ketua Umum PB PABSI Djoko Pramono mengatakan federasinya hanya mengikuti aturan yang sudah disepakati dalam nota kesepahaman (MoU)
tentang anggaran pelatnas dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora).

"Dia mau latihan di sini (pelatnas) silakan, mau latihan sendiri di luar silakan, tetapi tidak bisa pakai uang APBN karena uang APBN ada aturannya. Yang membuat aturan bukan PABSI tapi pemerintah," tegas Djoko saat ditemui di Pelatnas Angkat Besi, Jakarta, Senin (12/4).

Baca juga: PABBSI Kirim 7 Atlet ke Kejuaraan Asia untuk Rebut Tiket Olimpiade

Apabila Eko memutuskan berlatih di luar pelatnas, lanjut Djoko, ia perlu menyampaikan keputusannya itu secara tertulis kepada federasi.

PB PABSI dan Kemenpora telah menandatangani MoU anggaran bantuan pelatnas 2021 pada 6 April lalu. Nama Eko Yuli masuk ke dalam daftar atlet penerima pemberian fasilitas pelatnas dari Kemenpora.

Menurut Djoko, jika Eko nantinya memutuskan berlatih di luar pelatnas, kesepakatan yang tertulis dalam MoU itu perlu direvisi dan nama Eko
harus dicoret karena dia tidak mempunyai hak menerima anggaran dari pemerintah.

PB PABSI juga tidak mau ambil risiko. Sebab jika melanggar aturan bisa menjadi temuan dan bermasalah, baik bagi federasi maupun Kemenpora.

"Iya jadi MoU harus direvisi kalau dia mau latihan di luar. Dan Eko tidak punya hak lagi menerima anggaran pemerintah," ujarnya.

"Apalagi. kami, setiap dua bulan, diperiksa BPK (Badan Pemeriksa Keuangan)." lanjut Djoko.

Polemik antara PABSI dan Eko Yuli berawal saat sang atlet meminta dihadirkan pelatih Lukman untuk persiapan menuju Olimpiade Tokyo.

Namun, PABSI tidak bisa memenuhi permintaannya itu karena federasi tidak mau ambil risiko melanggar ketetapan dan aturan pemerintah terkait pemberian fasilitas kepada atlet pelatnas.

Eko sudah menjalani latihan mandiri sejak awal tahun. Komite Olimpiade Indonesia (KOI) bahkan ikut turun tangan untuk mencari jalan tengah atas masalah yang dihadapi sang atlet.

KOI akan berupaya mencarikan sponsor dan mendatangkan pelatih Lukman untuk kebutuhan Eko menuju Olimpiade Tokyo. (Ant/OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya