KOI Siap Cari Jalan Tengah soal Pelatih Eko Yuli

Rifaldi Putra Irianto
08/4/2021 20:20
KOI Siap Cari Jalan Tengah soal Pelatih Eko Yuli
Lifter putra Indonesia Eko Yuli Irawan berlatih dalam pemusatan latihan nasional (Pelatnas) Angkat Besi di Mess Kwini, Jakarta.(ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra)

KOMITE Olimpiade Indonesia (KOI) akhirnya mengambil sikap terkait polemik yang melibatkan Pengurus Besar Persatuang Angkat Besi Seluruh Indonesia (PB PABSI) dengan lifter nasional Eko Yuli Irawan.

Dalam keterangan resmi KOI yang diterima, KOI siap untuk mendatangkan pelatih Lukman demi memuluskan langkah Merah Putih merebut medali emas di Olimpiade Tokyo yang bakal digelar pada 23 Juli - 8 Agustus 2021.

Sekretaris Jenderal KOI Ferry Kono mengatakan pihaknya akan segera mengirim surat kepada pelatih Lukman. 

"Dalam pekan ini, Komite Olimpiade Indonesia akan mengirim surat undangan kepada coach Lukman untuk membantu melatih Eko. Jika kemudian Eko menjalani latihan terpisah itu masalah teknis. Sebab, kita harus tahu Eko juga tetap ditangani dan mendapat program dari pelatih untuk persiapan menuju Olimpiade Tokyo,” kata Ferry dalam keterangan resmi yang diterima, Kamis, (8/4).

Seperti diketahui, kesalahpahaman antara PB PABSI (Pengurus Besar Persatuan Angkat Besi, Angkat Berat, dan Binaraga Seluruh Indonesia) dengan Eko Yuli sudah terjadi sejak Januari 2021 lalu.

 Puncaknya Eko memutuskan meninggalkan Pelatnas Kwini, Jakarta, saat tahu PB PABSI membatalkan komitmen untuk memanggil Lukman sebagai pelatihnya. Sementara, PB PABSI menilai memiliki pertimbangan sendiri untuk tidak memenuhi permintaan tersebut.

Lukman adalah pelatih yang mengantarkan Eko merebut medali perunggu di Olimpiade 2008 Beijing dan Olimpiade 2012 London. Saat ini, Lukman merupakan pelatih angkat besi Thailand.

Namun, lifter Negeri Gajah Putih itu dipastikan tak akan tampil di Olimpiade Tokyo karena Federasi Angkat Besi Amatir Thailand (TAWA) sedang menjalani sanksi larangan bertanding hingga 2022.

“Yang patut disyukuri berdasarkan koordinasi NOC Indonesia, PABSI, dan Eko disimpulkan memang selama ini tak ada yang dikeluarkan dari pelatnas. Eko juga sudah sepakat berlatih kembali,” ujar Ferry.

Sejak meninggaklan Pelatna Kwini, Eko diketahu sudah berlatih kembali. Namun, dia memilih untuk latihan mandiri. Lifter 31 tahun itu sedang fokus memulihkan total angkatan sembari menurunkan berat badan untuk tampil di kelas 61 kg.

Terkait pembiayaan, Ferry mengatakan NOC Indonesia bakal bergerak mencari sponsor guna memenuhi kebutuhan permintaan pelatih bagi Eko menuju Olimpiade Tokyo. 

Berdasarkan catatan Federasi Angkat Besi Internasional (IWF), saat ini Eko Yuli menempati peringkat dua klasemen “Road to Tokyo” dengan 4.162,7503 poin dan total angkatan terbaik 317 kg.

Ia terpaut tipis dari lifter asal Tiongkok, La Fabin, yang berada di posisi pertama dengan 4.387,4657 poin dengan total angkatan terbaik 318 kg.

Perburuan poin “Road to Tokyo” cabang olahraga angkat besi ditutup pada 31 Mei dan hanya delapan lifter terbaik yang bisa tampil di Olimpiade nanti. Dengan catatan, satu negara hanya boleh menurunkan satu lifter di setiap kelas. (Rif/OL-09)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya