Headline
Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.
Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.
PLATFORM mobile esport, Mobile Premier League (MPL) resmi mengangkat Ridzki Syahputera sebagai Country Head untuk MPL Indonesia. Ridzki ditunjuk untuk mengisi posisi tersebut setelah sebelumnya bertindak sebagai Head of Growth untuk MPL Indonesia.
Kini sebagai Country Head mandatnya adalah mengembangkan bisnis MPL di Indonesia, yang saat ini telah mengumpulkan lebih dari US$130 juta dukungan pendanaan sejak mulai beroperasi pada 2018, termasuk dukungan dari investor terkuat seperti MDI, Sequoia Capital, SIG, dan Go-Ventures. MPL juga mencatat kenaikan jumlah pemain hingga 7 kali lipat pada 2020 dari sejak berdiri. MPL kini memiliki pengguna kurang lebih 63,5 juta pemain tersebar di India dan Indonesia.
Baca juga: Esport Jadi Gaya Baru Pemuda Cari Penghasilan
“Ridzki telah menjadi bagian yang penting dari bisnis kami sejak awal MPL dibangun di Indonesia. Dia berperan besar dalam membantu bisnis kami dari awal hingga sampai di posisi saat ini. Dengan pengalaman dan keahliannya, Ridzki jelas adalah pilihan yang tepat untuk mengemban posisi ini dan kami yakin akan bisa membawa MPL Indonesia berkembang lebih pesat lagi,” kata CEO dan Co-Founder MPL, Sai Srinivas Kiran G, dalam siaran persnya, Selasa (26/1).
Ridzki saat ini memimpin sekitar 40 karyawan di Indonesia yang akan membantunya untuk mengenalkan bagaimana serunya bermain rewardable mobile e-sport ke masyarakat Indonesia. “Saya sangat bangga Indonesia menjadi bagian dari perkembangan fenomena e-sport. Ini adalah saat yang tepat untuk bagi masyarakat Indonesia berpartisipasi dalam permainan e-sport yang kompetitif, mengingat penetrasi smartphone yang luas dengan harga yang terjangkau, internet berkecepatan tinggi dan opsi dompet elektronik,” katanya.
Sampai dengan saat ini MPL sudah memiliki lebih dari 30 permainan yang terdapat di dalam platformnya. “MPL memiliki tim produk kelas dunia yang terus berupaya untuk meningkatkan kualitas dalam membuat platform e-sport yang kompetitif dan bisa dimainkan oleh penggemar games casual kapanpun dan dimanapun serta tidak terbatas oleh tim e-sport profesional saja,” jelas Ridzki.
MPL adalah salah satu perusahaan yang berkembang pada saat pandemi covid-19, hal ini dapat dilihat dari peningkatan user dan juga revenue. Hal ini dikarenakan banyak pemain yang melakukan aktivitas mereka di rumah dan memanfaat waktu luang mereka untuk bermain MPL. “MPL melihat adanya peningkatan sebesar 55% dalam gameplay sejak Maret (2020) hal ini yang membuat userbased kami berkembang sebanyak 7 kali, saat ini jumlah pengguna kami adalah 63 juta dan ini tersebar di India dan Indonesia,” ungkap Ridzki.
Dia juga menargetkan profitabilitas untuk bisnis pada tahun ini. “Kami beruntung untuk dapat belajar mengenai fenomena industri ini dari pasar yang lebih matang yaitu India. Saya yakin bahwa kami akan membuka banyak peluang dari industri ini dan juga kami memiliki harapan untuk berkontribusi lebih banyak lagi dalam mengembangkan ekosistem e-sport di Indonesia,” pungkas Ridzki. (Ant/A-1)
PERTUMBUHAN akademi esports di Indonesia menunjukkan tren positif dan menjadi faktor penting dalam mencetak generasi baru atlet esports profesional.
Putri Pramesti, berhasil meraih medali emas pertama di kategori eFootball Women’s dalam ajang ASEAN Youth Esports Championship (AYESC) 2025
Onic menjuarai Mobile Legends: Bang Bang League Indonesia (MPL ID) Season 15 setelah mengalahkan RRQ Hoshi di laga final di Jakarta International Velodrome, Minggu (15/6).
Esport bukan hanya tentang permainan, tetapi tentang kreativitas, strategi, dan kerja sama tim
TIM esports gencar merangkul kalangan kampus demi menjaring talenta-talenta muda untuk pengembangan serta regenerasi.
Organisasi esport Evos secara resmi mengumumkan ajang festival Esports Labs di 2025.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved