Headline
Setnov telah mendapat remisi 28 bulan 15 hari.
CHRIS Froome menegaskan dirinya belum habis dan bertekad memenangkan gelar Tour de France yang kelima. Hal itu diungkapkannya, Senin (18/1), saat tim barunya Israel Start Up Nation (ISN) menggelar konferensi pers.
Froome telah empat kali menjadi juara Tour de France. Dia pindah klub dari Ineos ke ISN, yang disokong miliarder Israel-Kanada Sylvan Adams, dalam upaya menyamai rekor Eddy Merckx yang telah lima kali menjuara Tour de France.
Bangkit pascakecelakaan pada Juni 2019, Froome akan berusia 36 tahun saat Tour de France kembali bergulir di Brest dan telah banyak hal terjadi sejak dia menjadi juara Tour de France pada 2017.
Baca juga: Pogacar Sebut Kemenangannya di Tour de France tidak Istimewa
Namun, semangat yang mendorongnya meraih tujuh gelar Grand Tour membuat pembalap Inggris itu mengungkapkan hasratnya kembali menjadi juara.
"Umur adalah masalah pikiran. Saya merasa muda sebagai pesepeda karena saya baru saja terlibat di olahraga ini," ujar Froome.
"Cara nutrisi dan olahraga berevolusi selama beberapa tahun terakhir membuat atlet bisa berprestasi lebih lama," imbuhnya.
Froome menambahkan, meski meninggalkan Ineos adalah perjudian, keberhasilan Tadej Pogacar menjadi juara Tour de France 2020 bersama UAE Emirates menjadi inspirasi bagi dirinya.
"Itu adalah balapan yang luar biasanya bagi dia. Itu memberi harapan bagi tim-tim kecil bahwa kekuatan pemimpin bisa membawa Anda menjadi juara," kata Froome.
Froome mengalami patah tulang betis, bahu, dan tulang belakang setelah menabrak tembok, 18 bulan lalu.
Sebelum kecelakaan itu, Froome secara terbuka mengungkapkan ambisinya untuk menyamai rekor lima gelar Tour de France milik Merckx, Jacques Anquetil, Bernard Hinault, dan Miguel Indurain. (AFP/OL-1)
Pebalap asal Slovenia Tadej Pogacar kini telah mengoleksi empat gelar juara dalam enam partisipasinya di Tour de France, ditambah dua kali menjadi runner-up.
Tadej Pogacar finis di posisi keempat, namun ia tetap mengunci gelar juara umum Tour de France untuk keempat kalinya setelah sukses memimpin sejak awal lomba.
Tadej Pogacar berhasil mempertahankan keunggulan di etapi pegunungan terakhir di Tour de France.
Etape 19 Tour de France yang semula berjarak 129,9 km menjadi 95 km, akibat ditemukannya wabah penyakit kulit nodular menular pada kawanan sapi di Col des Saisies.
Ben O'Connor finis dengan catatan waktu 5 jam, 3 menit 47 detik, atau unggul 1 menit 45 detik dari pemimpin klasemen umum Tour de France Tadej Pogacar.
Kemenangan ini merupakan kemenangan kedua bagi Jonathan Milan di Tour de France 2025, setelah sebelumnya ia memenangi etape kedelapan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved