Headline
Kemenu RI menaikkan status di KBRI Teheran menjadi siaga 1.
TIM Ineos, tahun ini, dianggap tidak sekuat biasanya dan akan kesulitan mengendalikan permainan di Tour de France. Hal itu dikatakan bos tim EF Pro Cycling Jonathan Vaughters, Rabu (2/9).
Tim asal Inggris itu, dulu bernama tim Sky, telah mendominasi Tour de France dalam satu dekade terakhir, memenangi tujuh dari delapan edisi terakhir dengan Chris Froome merebut titel klasemen umum sebanyak empat kali.
Di saat Froome dan juara 2018 Geraint Thomas tidak lagi dilibatkan oleh tim itu tahun ini, pembalap Kolombia Egan Bernal menjadi satu-satunya pemimpin di tim dan berusaha mempertahankan gelar yang ia raih tahun lalu.
Baca juga: Van Aert Menangi Etape Lima Tour de France
Dari empat etape pembuka, tampak para rider tim Ineos sering berada di dalam peleton dan jarang memimpin di depan.
Sebaliknya, tim Jumbo-Visma, tim dari favorit juara Primoz Roglic, yang lebih pro-aktif.
"Ineos keluar dari permainannya. Mereka tidak seperti di tahun-tahun sebelumnya," kata Vaughters dalam wawancara dengan Eurosport dan GCN.
"Akan menjadi balapan yang berat untuk mereka menangi. Jika Bernal menang, yang kemungkinan besar bisa ia lakukan karena saya kira dia akan
sangat kuat di pekan ketiga balapan, itu akan lebih sebagai kemenangan individu ketimbang tim," lanjutnya.
Di balik kemenangan tim Ineos atau dulu ketika bernama Sky ada bos mereka, Dave Brailsford dan Nicholas Portal. Namun, Portal yang merupakan sporting director meninggal dunia pada Maret lalu karena serangan jantung.
Brailsford mengatakan sebelum Tour jika Portal merupakan sosok yang tidak tergantikan.
Sementara Jumbo-Visma tampil sebagai penantang utama, Vaughters mengatakan mereka bisa burn out jika tidak berhati hati.
"Jumbo-Visma terlihat tampil lebih baik dan menunjukkan kekuatan mereka lebih awal," kata Vaughters. "Risikonya mereka bisa membakar diri mereka sendiri dalam 10 hari pertama dan tidak memiliki apa-apa lagi." (Ant/OL-1)
Tadej Pogacar kembali menjuarai Tour de France di Nice, Minggu (21/7).
Tadej Pogacar, memastikan diri sebagai juara Tour De France 2024. Pembalap UEA Team Emirates itu menyempurnakannya dengan kemenangan etape terakhir di Nice, Minggu (21/7).
Tadej Pogacar (UAE Team Emirates) mencatatkan namanya dalam sejarah Tour de France dengan kemenangan dominan pada etape gunung terakhir di Col de la Couillole.
Itu akan menandai kali pertama dalam tiga tahun terakhir, dimana Tour de France akan dimulai di Prancis, setelah tiga edisi sebelumnya selalu dimulai dari luar negara tersebut.
Demi Vollering berhasil meraih kemenangan Tour de France Putri mengalahkan rekannya Annemiek van Vleuten.
Etape Pegunungan Pyrenees yang brutal tidak menghambat Demi Vollering merebut kemenangan di etape ketujuh Tour de France Putri.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved