Headline
Setnov telah mendapat remisi 28 bulan 15 hari.
CEDERA merupakan risiko yang bisa melanda atlet cabang olahraga apapun. Agar tidak menimbulkan dampak yang bisa merusak karir atlet, penanganannya harus benar dan tuntas.
Penanganan cedera yang tidak tuntas dan berpotensi menimbulkan komplikasi merupakan satu dari tujuh kesalahan fatal dalam pembinaan atlet berprestasi. Penanganan cedera atlet yang tidak tuntas berpotensi menimbulkan komplikasi.
“Misalnya ada atlet yang keseleo langsung dipijat, saya tidak menganjurkan begitu atlet keseleo langsung di pijat. Kita lakukan sesuai dengan teorinya, kita kompres es, kemudian hanya boleh dipijat di luar dari kawasan itu (yang keseleo) agar tidak terjadi perluasan luka,” ujar Pelatih sekaligus pakar kesehatan olahraga I Gusti Ngurah Putra Eka Santosa dalam webinar, Jumat (12/6).
Selain penanganan cedera yang tidak benar dan tuntas, lanjut Eka, enam kesalahan fatal atlet lain yaitu latihan belum terprogram sesuai minat, bakat, postur dan kondisi kesehatan; dosis latihan yang belum sesuai dengan tahapan tumbuh kembang; pemberian nutrisi dan hidrasi yang kurang tepat; kekerasan psikologis selama pembinaan prestasi; pencarian bakat yang tidak berdasarkan profiling atlet; serta kompetisi belum sesuai dengan usia.
Baca juga : Kemenpora Terbitkan Protokol Olahraga Era Kenormalan Baru
Direktur Badan Layanan Umum Lembaga Pengelolaan Dana dan Usaha Keolahragaan (LPDUK) Kementerian Pemuda dan Olahraga Agus Hardja Santana mengatakan, pihaknya sudah memiliki Sentra Peningkatan Performa Olahraga Indonesia (SPPOI) Eminence, semacam klinik olahraga yang salah satu pelayanannya menangani cedera atlet.
"SPPOI-Eminence ini ada di Menara Mandiri Jalan Sudirman. Kita melayani cedera atlet untuk semua cabang olahraga,” ujar Agus.
Ia berharap kehadiran SPPOI-Eminence bisa memberikan kontribusi dalam penanganan cedera atlet yang benar dan tuntas sebagai bagian penting dalam pembinaan atlet berprestasi.
“Mudah-mudahan atlet-atlet yang berpotensi tidak menjadi minder atau mengalami downgrade karena cedera, bahkan mereka bisa sembuh dan prima kembali,” pungkasnya. (RO/OL-7)
Indonesia dan Australia secara resmi meluncurkan program Beasiswa Studi Singkat Australia Awards – ‘Memajukan Industri Olahraga Indonesia: Peluang dan Strategi untuk Pertumbuhan’.
KEJUARAAN Pencak Silat Kemenpora International Pencak Silat Championship 2025 telah usai digelar di Padepokan Pencak Silat Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur, Minggu (13/7).
Kemenpora akan melakukan beberapa strategi akan terciptanya sebuah industri olahraga melalui Patriot Run Indonesia Emas 2025.
AJANG lari Patriot Run Indonesia Emas 2025 akan digelar di Kota Bekasi pada 21 September mendatang.
Kejurnas diharapkan juga jadi pengungkit ekonomi.
Selain mendorong kebugaran dan kebiasaan olahraga masyarakat, sektor ekonomi juga dipastikan bergerak.
NBA secara resmi menyetujui penjualan Boston Celtics kepada kelompok investor yang dipimpin Bill Chisholm dengan nilai mencapai US$6,1 miliar atau sekitar Rp99 triliun.
berolahraga 45 menit dengan latihan interval intensitas tinggi, dapat memicu lonjakan myokine dan menekan pertumbuhan sel kanker payudara hingga 30 persen.
Berlari adalah salah satu olahraga yang bermanfaat untuk kesehatan tubuh, mulai dari menurunkan tekanan darah hingga menjaga berat badan ideal.
Ajang ini diikuti 335 atlet terdiri dari 128 atlet disabilitas dari 13 provinsi dan lebih dari 200 peserta umum.
Olahraga selama ini identik dengan tubuh bugar dan sehat. Namun, manfaatnya melampaui aspek fisik — kesehatan mental juga ikut terjaga.
Langkah ini merupakan bentuk investasi jangka panjang untuk mencetak atlet profesional yang dapat mengharumkan nama Kabupaten Tangerang di kancah nasional dan internasional.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved