Headline
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
INDONESIA dipastikan batal menjadi tuan rumah Kejuaraan Panjat Tebing Asia. Padahal, kejuaraan itu menjadi satu-satunya peluang agar atlet panjat tebing Indonesia bisa berlaga di Olimpiade Tokyo 2020.
Ketua Umum Pengurus Pusat Federasi Panjat Tebing Indonesia (PP FPTI) Zannuba Ariffah Chafsoh atau Yenny Wahid mengatakan Federasi Panjat Tebing Internasional (IFSC) telah memutuskan menunda seluruh kejuaraan lantaran pandemi virus korona (Covid-19).
Kepastian tersebut didapatkan Yenny Wahid, Kamis (26/3), setelah mengikuti rapat melalui konferensi video yang dipimpin langsung Presiden IFSC Marco Scolaris.
Baca juga: Olimpiade Ditunda, Panahan Susun Ulang Program Latihan
“Tentunya, seperti sudah bisa diduga, semua turnamen panjat tebing ditunda. Intinya, seluruh turnamen ditunda termasuk yang sifatnya sebagai kualifikasi peserta Olimpiade Tokyo,” kata Yenny dalam keterangan tertulis yang diterima Jumat (27/3).
Sebelumnya, Indonesia mengajukan diri sebagai lokasi penyelenggaraan kejuaraan panjat tebing Asia, setelah IFSC memutuskan memindahkan lokasi dari Morioka, Jepang, pada Mei, ke negara lain dengan alasan kekhawatiran penyebaran Covid-19 yang mewabah di 'Negeri Sakura' itu.
Kejuaraan panjat tebing Asia itu merupakan babak kualifikasi terakhir sebelum Olimpiade 2020 yang juga pada akhirnya ditunda hingga tahun depan.
“Pada saat ini, semua pihak fokus pada upaya untuk mengobati dunia yang sedang sakit. Nanti kalau pandemi sudah mereda, kami bisa berlaga dan berkompetisi kembali,” ujar Yenny Wahid. (OL-1)
Vaksin penguat atau booster Covid-19 masih diperlukan karena virus dapat bertahan selama 50-100 tahun dalam tubuh hewan.
ORGANISASI Kesehatan Dunia (WHO) baru-baru ini mencatatkan jumlah kasus covid-19 secara global mengalami peningkatan 52% dari periode 20 November hingga 17 Desember 2023.
PJ Bupati Majalengka Dedi Supandi meminta masyarakat untuk mewaspadai penyebaran Covid-19. Pengetatan protokol kesehatan (prokes) menjadi keharusan.
PEMERINTAH Palu, Sulawesi Tengah, mengimbau warga tetap waspada dan selalu disiplin menerapkan protokol kesehatan menyusul dua kasus positif covid-19 ditemukan di kota itu.
ORGANISASI Kesehatan Dunia (WHO) mengklasifikasikan jenis virus covid-19 varian JN.1 sebagai VOI atau 'varian yang menarik'.
DINAS Kesehatan (Dinkes) Batam mengonfirmasi bahwa telah terdapat 9 kasus baru terpapar Covid-19 di kota tersebut,
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved