Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Erick Thohir: Kobe Bryant Sosok Legenda dan Panutan

Akmal Fauzi
27/1/2020 08:13
Erick Thohir: Kobe Bryant Sosok Legenda dan Panutan
Kobe Bryant(Greg BAKER / AFP)

MENINGGALNYA legenda NBA Kobe Bryant dalam sebuah kecelakaan Helikopter yang terjadi Minggu (26/1) di California, Amerika mengagetkan semua orang. Dunia olahraga khususnya dunia basket sangat kehilangan kepergian sang bintang.

Central Board of FIBA, Erick Thohir dalam keterangan tertulisnya mengatakan turut berduka atas kejadian itu. Dia mengaku kaget mendengar berita kepergian yang juga menjadi idolanya tersebut.

"Berita tersebut sangat mengagetkan. Sebagai sesama keluarga basket internasional, Kobe Bryant juga menjadi ambassador FIBA Dunia. Sebuah kehilangan yang sangat atas kepergiannya,” kata Menteri Badan Usaha Milik Negara ini, Senin (27/1).

Erick menjelaskan, pertemuan terakhirnya dengan Bryant yaitu pada Final piala Dunia Basket 2019 di Cina, saat serah terima bendera tuan rumah Piala Dunia Basket 2023. Indonesia menjadi salah satu tuan rumah bersama Jepang dan Filipina.

Erick Thohir juga terkesan dengan keramahan pemain berjuluk black mamba ini. "Beliau figur yang menyenangkan dan begitu ramah. Saat berbincang dengannya begitu akrab. Sebagai ambassador FIBA Dunia, saya sempat berpikir mengundang dia ke Indonesia untuk mempromosikan Bola Basket. Tetapi ternyata kepergiannya begitu cepat,” ujarnya.

Baca juga: Legenda NBA Kobe Bryant Tewas karena Kecelakaan Helikopter

Sebagai seorang penggemar Kobe Bryant, Erick tentu sangat kehilangan. "Penampilannya di lapangan basket sangat luar biasa. Saat berduet dengan Shaquille O'Neal mampu mengantarkan Lakers merebut gelar juara NBA. Begitupun ketika dia sudah tidak bertandem dengan Shaquille O'Neal, Kobe juga mampu membawa Lakers juara NBA,”

"Kobe adalah salah satu pemain basket terbaik dunia. Aksinya saat mencetak 81 poin, ketika Lakers mengalahkan Toronto Raptors 22 Januari 2006 salah satu momen yang tidak terlupakan," tambah Erick Thohir.

Erick Thohir juga mengatakan banyak pebasket muda yang meniru gerakan Kobe Bryant. "Kalau kita lihat dari rekaman video, banyak pebasket muda mengikuti gerakannya. Dia juga tipe pekerja keras, yang mampu menjaga kondisi fisiknya. Saat mulai menua Dia lebih memilih menembak sebagai senjata utamanya dalam mendulang angka,” ujarnya. (OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akhmad Mustain
Berita Lainnya