Headline

Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Salamat Po Filipina

Budi Ernanto
12/12/2019 06:00
Salamat Po Filipina
Dua warga Filipina memperagakan mano po yang merupakan cara seseorang untuk menghormati orang tua.(MI/BUDI ERNANTO)

SETIAP orang Indonesia yang datang ke Filipina mungkin tidak akan terlalu heran dengan mano po yang jadi budaya di negara itu. Mano po dianggap unik karena dilakukan sebagai tanda untuk menghormati seseorang, khususnya yang lebih tua, yakni dengan cara cium tangan. Hal yang sudah lumrah dilihat di Tanah Air.

Seorang anak yang baru pulang sekolah dan tiba di rumah akan dianggap tidak sopan jika dia bertemu orang tua, tapi tidak menyalami mereka. Mano po sendiri bukan sekadar sebuah cara untuk menghormati seseorang, itu juga bisa dimaksudkan untuk miminta restu kepada orangtua.

Sebenarnya, mano po bukan seluruhnya bahasa Filipina. Mano merupakan bahasa Spanyol yang berarti tangan. Berasal dari bahasa Spanyol karena Filipina pernah menjadi bagian dari koloni negara itu. Sementara itu, kata po, merupakan sebuah kata yang selalu ditempatkan di sebuah kalimat jika sedang berbicara dengan orang tua. Jadi, ketika kita berucap mano po, maksudnya ialah meminta izin untuk salam kepada yang lebih tua.

Namun, rupanya penempatan po di sebuah kalimat ketika sedang berbicara kini tidak lagi mengenal usia. Walaupun lawan bicaranya anak kecil, apakah dikenal atau tidak, pasti akan ada imbuhan po. Apakah dia merupakan orang yang baru dikenal, po juga tetap dipakai ketika berbicara dengannya.

Menurut beberapa warga Filipina yang tinggal di Manila, tidak ada alasan mengapa mereka harus menghormati orang lain. Setiap orang harus dihormati dan memang sudah menjadi budaya bahwa ada cara yang berbeda jika yang dihadapi ialah orang tua.

"Ucapan terima kasih dalam bahasa Filipina adalah salamat. Untuk lebih sopan, tambahkan po, jadi salamat po," terang salah satu warga Manila, Gian Perez Macaspac, kepada Media Indonesia.

Selain dengan kata po, cara untuk saling menghormati yang kerap terlihat di Filipina ialah dari intonasi bicara seseorang. Warga Filipina, dikatakan Macaspac, selalu bicara dengan nada halus. Karena itu, dicontohkan langsung oleh orang tua di Filipina kepada setiap anak. Hal itu menjadi budaya turun-menurun.

Seiring pergelaran SEA Games 2019 yang telah mencapai titik akhir, kita pantas untuk mengucapkan, salamat po Filipina. (R-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Triwinarno
Berita Lainnya