Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
GANDA campuran Indonesia mendapat hasil undian yang tidak menguntungkan di BWF World Tour Finals 2019. Pasangan Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti dan Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja sudah harus saling berhadapan untuk bisa lolos ke semifinal setelah tergabung di Grup B.
Bukan hanya itu saja, kedua wakil Indonesia itu juga harus berhadapan dengan andalan tuan rumah Zheng Siwei/Huang Yaqiong dan pasangan kuat asal Jepang Yuta Watanabe/Arisa Higashino.
“Bisa dibilang hasil undian ini jelek, sangat merugikan buat kita dan tidak memuaskan. Grup B ini saya lihat sangat berat, beda bila dibandingkan dengan Grup A. Tapi namanya juga drawing, kita juga nggak bisa milih, jadi mau nggak mau harus siap,” ungkap pelatih ganda campuran PBSI Nova Widianto usai pertemuan manajer di LN Garden Hotel, Guangzhou, Senin (9/12).
Lebih lanjut, Nova menambahkan kedua tim asuhannya itu masih punya peluang yang sama untuk bisa lolos dari fase penyisihan Grup B.
Baca juga: Kalahkan Malaysia, Praveen/Melati Raih Emas SEA Games
“Saya yakin di sini mereka bisa melewatinya. Dan Hafiz/Gloria juga kan punya persiapan yang panjang untuk kejuraan ini. Jadi saya harap mereka bisa dapat hasil maksimal di sini. Ya minimal bisa lolos fase penyisihan grup,” lanjutnya.
Khusus untuk Hafiz/Gloria, Nova mengatakan ini menjadi kesempatan emas bagi mereka agar bisa mengumpulkan poin Olimpiade 2020.
“Ini juga jadi kesempatan untuk Hafiz/Gloria untuk mendapatkan poin supaya rangking mereka bisa naik sebelum Olimpiade 2020 nanti. Dan saya harap di awal tahun depan mereka sudah masuk rangking delapan dunia,” pungkas Nova.
Menanggapi hasil undian tersebut, Gloria mengaku siap bertarung apa pun risiko di lapangan. Dia pun berharap dapat bermain dengan maksimal di ajang turnamen BWF terakhir tahun ini.
“Kami punya persiapan yang cukup dan sudah melakukan evaluasi dari pertandingan-pertandingan sebelumnya. Di turnamen ini kami terus mengasah fokus dan konsistensi di lapangan, gimana caranya mengurangi kesalahan-kesalahan kecil. Semoga saja hasilnya bisa maksimal,” kata Gloria. (Badmintonindonesia.org/OL-2)
Dejan/Gloria kalah dari wakil Malaysia Goh Soon Huat/Lai Shevon Jemie.
Kepastian itu didapatkan Fajar/Rian setelah wakil tuan rumah, He Ji Ting/Ren Xiang Yu memutuskan untuk mundur dari World Tour Finals, Kamis (12/12).
Gregoria Mariska Tunjung mengakui ia tidak bisa mengembangkan variasi serangan di sepanjang pertandingan, sehingga menjadi keuntungan bagi lawan.
Jonatan Christie harus menelan kekalahan dari pemain unggulan tuan rumah Shi Yu Qi melalui rubber game 16-21, 21-17, dan 8-21 di laga World Tour Finals.
Ana/Tiwi menyerah dua gim langsung 6-21 dan 17-21 dari pasangan Korea Selatan (Korsel) Baek Ha Na/Lee So Hee.
Sabar/Reza menyerah 26-28 dan 18-21 dari rekan senegara mereka, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, pada pertandingan pertama fase grup World Tour Finals, Rabu (11/12).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved