Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
ORANG sabar disayang Tuhan. Kalimat itu pasti terlontar dan ditujukan kepada siapa pun yang sedang dalam kondisi terburu-buru.
Di Filipina, sepertinya semua warganya disayang Tuhan. Di mana pun selalu akan terlihat orang dengan tenang sedang mengantre.
Apakah itu ketika menunggu bus, membeli makanan di restoran cepat saji, atau ketika hendak membayar barang belanjaan di toko swalayan. Pemandangan orang berbaris hingga mengular juga terlihat di Philsports Arena, Manila, kemarin.
Mereka yang tengah mengantre itu ialah warga Manila yang menggemari olahraga voli dan ingin menonton tim kesayangan mereka yang dijadwalkan melawan timnas voli putra Thailand di SEA Games 2019. Philsports Arena seperti diketahui jadi gelanggang pertandingan voli.
Saat diwawancarai Media Indonesia, seorang warga Manila yang sedang membeli tiket, Dennis Basilan, menjelaskan warga Filipina sudah diajari budaya antre sejak kecil baik di lingkungan keluarga maupun di sekolah.
“Hal itu akhirnya jadi kebiasaan. Lagi pula, tidak akan menunggu seharian kan? Jadi, apa susahnya antre. Sembari menunggu, kan, bisa lihat media sosial di ponsel atau mengobrol dengan teman jika tidak sendiri,” ujar Basilan.
Ketika dijumpai, Basilan sebenarnya sudah menghabiskan waktu 30 menit menunggu untuk bisa masuk Philsports Arena. Selama dia antre untuk bisa beli tiket, pertandingan yang ingin dia saksikan sudah berlangsung hingga dua set. “Kalau ternyata saya bisa masuk ketika pertandingan sudah selesai, ya sudah, enggak apa-apa,” ujarnya tertawa.
Eva Calista, pelajar asal Indonesia yang sudah enam tahun di Filipina dan tengah duduk di bangku kuliah, mengatakan dirinya kaget ketika mengetahui warga Filipina anti-nyerobot. Awalnya, dia pikir yang rela antre hanya mereka yang berpendidikan atau yang tinggal di kota besar.
“Saya ambil contoh di Manila, banyak juga orang yang di kasta sosialnya ada di level bawah, tidak sekolah, bukan orang kaya, tapi mereka mau antre. Kalau di Jakarta misalnya, mereka yang antre kan yang pola pikirnya sudah modern,” ujar mahasiswi jurusan ilmu komunikasi itu. (R-1)
Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) mengatakan pihaknya menghormati proses hukum.
Personel yang meraih piagam penghargaan merupakan atlet yang berprestasi dan berasal dari berbagai wilayah dan bidang.
Perlu diketahui bahwa PGN telah menjalin kerja sama dengan PBVSI selama 10 tahun dan PB ISSI selama 7 tahun.
Hal itu dilakukan karena ada beberapa cabor yang target medalinya meleset saat mengikuti ajang dua tahunan tersebut.
Dalam kesempatan itu Presiden Jokowi ingin mengetahui laporan terkait hasil Sea Games 2019 dan persiapan pelaksanaan Piala Dunia U-20 pada 2021, Indonesia menjadi tuan rumahnya.
Menurut Sekretaris Jenderal (Sekjen) PB Perbakin, Firtian Judiswandarta, ada tiga strategi rahasia untuk bisa mencapai prestasi yang membanggakan tersebut.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved