Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
TIMNAS Indonesia U-23 dipastikan melenggang ke final setelah sukses mengalahkan Myanmar dengan skor 4-2 di Stadion Rizal memorial, Filipina, Sabtu (7/12).
Evan Dimas Darmono dkk, sejatinya mampu mendominasi jalannya pertandingan sejak babak pertama. Evan pun mendapatkan kesempatan pertamamnya melalui tembakan akurat dari luar kotak penalti. Namun, bola masih bisa diamankan oleh penjaga gawang Myanmar, Sann Sat Naing.
Sang topskor sementara Osvaldo Haay, nyaris membawa keunggulan pertama Garuda Muda melalui sundulan dari jarak dekat yang masih melayang di atas mistar gawang Myanmar.
Memang, tidak mudah bagi pasukan Indra Sjafri itu untuk melewati hadangan Myanmar. Bahkan, Myanmar mampu meladeni permainan cepat Indonesia. Bahkan, pada pertengahan babak pertama, mereka sempat lebih menguasai permainan dengan bola-bola pendek.
Babak pertama pun berakhir dengan skor kacamata. Di babak kedua, Indonesia akhirnya mencetak gol melalui Evan Dimas pada menit ke-57.
Terus menekan membuat pemain andalan Indonesia, Egy Maulana Vikri berhasil mengoyak jala gawang Myanmar melalui sundulan memanfaatkan umpan Evan di menit ke-71.
Skor 2-0 membuat pertahanan dan lini tengah Timnas goyah. Keteledoran Indonesia dalam menyerang dan bertahan membuat mereka kebobolan dua gol dengan rentang waktu hanya satu menit.
Mann Aung Kaung sukses memanfaatkan kelengahan lini belakang sehingga menetak gol di menit ke-78. Satu menit berikutnya gilitan Win Naing Tun yang melesakkan gol dengan memanfaatkan kesalahan kiper Nadeo Argawinata.
Situasi tersebut memaksakan laga hingga ke babak perpanjangan waktu. Terus menekan, akhirnya Indonesia ungguli Myanmar melalui sepakan Osvaldo yang memanfaatkan aksi Asnawi pada menit ke-101.
Gol tersebut menjadi yang kedelapan selama mentas di SEA Games 2019. Adapun gol tambahan Indonesia kembali dicetak oleh Evan di menit ke-113.
"Berkat izin Allah kami bisa masuk final. Pertandingan dramatis. Waktu unggul 2-0 sebenarnya bisa menang lebih awal tetapi ya sepak bola gitu ada lengah sedikit jadi 2-2. Untungnya anak-anak percaya diri dan bisa menang 4-2," tutur Indra.
Kemenangan ini membuat langkah Indonesia untuk menyamai kenangan manis dengan menjadi juara di Filipina pada 1991 cukup terbuka. Pasukan Indra Sjafri akan menunggu siapa pemenang dari laga Vietnam lawan Kamboja yang akan menantang Garuda Muda di final.
"Saya gak mau takabur karena manusia tak boleh lawan takdir. Siapapun di final siapapun itu lawannya Indonesia siap," tuturnya. (OL-11)
Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) mengatakan pihaknya menghormati proses hukum.
Personel yang meraih piagam penghargaan merupakan atlet yang berprestasi dan berasal dari berbagai wilayah dan bidang.
Perlu diketahui bahwa PGN telah menjalin kerja sama dengan PBVSI selama 10 tahun dan PB ISSI selama 7 tahun.
Hal itu dilakukan karena ada beberapa cabor yang target medalinya meleset saat mengikuti ajang dua tahunan tersebut.
Dalam kesempatan itu Presiden Jokowi ingin mengetahui laporan terkait hasil Sea Games 2019 dan persiapan pelaksanaan Piala Dunia U-20 pada 2021, Indonesia menjadi tuan rumahnya.
Menurut Sekretaris Jenderal (Sekjen) PB Perbakin, Firtian Judiswandarta, ada tiga strategi rahasia untuk bisa mencapai prestasi yang membanggakan tersebut.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved