Headline
Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.
Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.
TIM polo berkuda harus gigit jari dalam pertandingan pertamanya di SEA Games 2019. Bertanding di Miguel Romero, Novel Alfa Momongan dkk. harus mengakui keunggulan tim Malaysia, dengan total skor, 7 1/2-11, pada Minggu (24/11).
Pertandingan yang terdiri atas empat periode dengan masing-masing babak memiliki waktu 7,5 menit atau biasa disebut chukkers itu menjadi ajang kebolehan bagi tim Negeri Jiran. Padahal, Indonesia yang dipimpin oleh kapten Novel sempat menguasai pertandingan di awal chukkers. Bahkan, Indonesia mampu memimpin jalannya pertandingan.
Sayangnya, di chukkers penentu, Indonesia kalah kecepatan dan harus mengakui kehebatan para penunggang kuda dari Malaysia.
"Kita kalah cepat, mungkin mereka sengaja menyimpan kuda-kuda terbaik di capaian akhir, jadi ini bakal menjadi bahan evaluasi kita di pertandingan selanjutnya," ujar Novel.
Baca juga: Jelang SEA Games, Motivasi Atlet PASI Menurun
Menurut Novel, skill pepolo Indonesia dengan Malaysia sejatinya tak jauh berbeda, bahkan Malaysia hanya unggul dua handicap, yakni enam berbanding empat untuk Indonesia.
"Seharusnya kita bisa mengimbangi. Dua hari kedepan kita akan meeting dengan pelatih untuk membuat strategi di pertandingan berikutnya," ucap Novel.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal PP Pordasi, Wijaya Karya, mengatakan ingin mendalami terlebih dahulu masalah apa yang membuat anak asuhnya kalah atas Malaysia di laga pembuka.
"Saya harus lihat dulu masalahnya apa, di kudanya atau apanya? Karena ini kan memang kami bertanding dengan kuda pinjaman, karena itu tentu bisa berpengaruh," ujar Wijaya kepada Media Indonesia. (OL-1)
Sarga Land akan membangun kompleks pacuan kuda seluas kurang lebih 9,2 hektar di Jakarta International Equestrian Park Pulomas atau JIEPP yang dikelola oleh PT Pulo Mas Jaya
IOC menetapkan total kuota atlet Olimpiade LA 2028 tetap di angka 10.500, sama seperti Olimpiade Paris 2024.
Partisipasi atlet berkuda Indonesia dalam kompetisi bergengsi dunia seperti CSI Canteleu menjadi pintu masuk pengembangan olahraga berkuda di Tanah Air.
Seleksi atlet akan digelar di Bali dan diadakan dalam bentuk kejuaraan.
Bali memiliki potensi besar menjadi tuan rumah event olahraga berkuda bertaraf internasional.
Kerja sama menjadi tonggak penting bagi kemajuan sektor peternakan kuda sekaligus mendukung olahraga berkuda di Tanah Air.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved