Headline
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
UNTUK mempermudah mobilisasi para atlet dan ofisial selama berlaga di SEA Games 2019 Filipina, 30 November-11 Desember nanti, Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Raja Sapta Oktohari, telah menyiapkan empat tim khusus untuk mengawal atlet.
Hal ini diungkapkan langsung oleh Okto sapaan akrabnya, saat ditemui di konferensi pers kerjasama KOI dengan Gojek di kompleks Gelora Bung Karno Jakarta, Senin (18/11).
“Sudah menunjuk CdM (Ketua Kontingen) melalui SK Kemenpora. Rencananya tim CdM yang dipimpin oleh Harry Warganegara dibagi empat tim yang akan memfasilitasi atlet selama di Filipina,” tutur Okto.
SEA Games di Filipina sendiri akan diadakan di empat kota, yakni di Manila, New Clark City, Subic, dan Tarlac.
Baca juga : Sinergitas Pusat dan Daerah harus Dikembangkan untuk Olahraga RI
Mengingat jarak tempuh dari kota ke kota yang cukup jauh, Okto menjamin seluruh atlet akan termobilisasi dengan baik tanpa hambatan selama di Filipina.
Menurutnya, tim CdM sudah berpengalaman untuk menangani kebutuhan para atlet dan ofisial ke berbagai kota.
Sementara itu, Okto mengaku kebutuhan anggaran untuk memberangkatkan atlet dan ofisial telah tertutup berkat tambahan dari pemerintah dan pihak sponsor.
Sebelumnya, KOI meminta tambahan anggaran sebesar Rp17 miliar sehingga total menjadi Rp64 miliar. Namun, Kementerian Pemuda dan Olahraga, hanya menyanggupi tambahan sebesar Rp59,6 miliar.
Adanya tambahan dana dari sponsor, membuat kebutuhan anggaran untuk ofisial dan atlet telah tertutup. (Ol-7)
POTTI akan menyusun program pembinaan yang terukur, mengembangkan kompetisi nasional yang berjenjang, dan memperluas partisipasi tarik tambang.
Bayu juga menegaskan dirinya siap bekerja sama erat dengan Ketua Umum KOI, Raja Sapta Oktohari, untuk merumuskan langkah-langkah strategis menjelang SEA Games.
Enam federasi penerima ditentukan melalui undian yang dilakukan dalam Rapat Anggota Tahunan KOI pada April lalu.
KOI juga telah mendaftarkan atlet snowboarding berusia 13 tahun, Zazi Betari Landman, sebagai wakil pertama Indonesia yang masuk dalam sistem FIS.
KOI membuka ruang seluas-luasnya bagi cabang olahraga nasional untuk menjadi bagian dari keluarga besar KOI.
Prestasi olahraga Indonesia di level Olimpiade merupakan bagian dari cita-cita pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dalam Program Asta Cita.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved