Headline
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
TIM estafet putri Indonesia yang akan dikirimkan ke SEA Games 2019 Filipina masih belum berlatih bersama hingga saat ini.
Turun di nomor 4x100m, tim estafet putri Indonesia akan menurunkan empat pelarinya, yakni Jeany Nuraini, Erna Nurianti, Tyas Murti Ningsih, dan Alvin Tehupeiory.
Keempatnya belum latihan bersama dikarenakan memiliki pelatih yang berbeda. Jeany dan Erna dilatih oleh pelatih jarak pendek pemusatan latihan nasional Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI) Eni Nuraeni.
Sementara, Tyas di bawah asuhan Agustinus Ngamel dan Alvin dilatih Ahmad Sakeh.
Jeany mengaku program latihan berbeda-beda dari pelatih membuatnya sulit menemukan waktu yang pas untuk berlatih bersama rekannya.
Baca juga : Tim Renang Optimistis Raih 4 Emas di SEA Games 2019
“Waktu dan programnya selalu bentrok. Padahal, sudah sebentar lagi kita turun di SEA Games,” ujar Jeany kepada media Indonesia, Rabu (6/11).
“Seharusnya yang putri itu lebih difokuskan karena belum pernah latihan,” tambahnya.
Apalagi, keempat Srikandi Indonesia ini pun baru pertama kali tampil dengan formasi baru. Pada formasi sebelumnya tim estafet putri berisikan Tyas, Alvin, Yuliana, dan Jeany. Mereka sukses mempersembahkan medali perak dengan waktu 46,06 detik di Kejuaraan Singapura Terbuka Maret silam.
Padahal, untuk membentuk tim estafet yang solid dibutuhkan waktu yang cukup lama karena harus menjaga kekompakan.
“Yang penting pengoperan tongkat mulus dan tidak ada diskualifikasi atau jatuh. yang penting bisa sampai finis,” ujar atlet yang juga turun di nomor lari 100m itu.
Di sisi lain, Eni mengatakan akan mulai mengumpulkan tim estafet putri untuk latihan bersama pekan depan. Ia berencana akan memanaskan Tyas dkk. dengan mengikuti Popnas 2019 sebagai uji coba sebelum ke Filipina.
“Kita coba saja, soalnya masih belum gabung. Nanti saya dan coach Agus yang akan melatih mereka secara bersama,” ujar Eni saat dihubungi Media Indonesia.
Eni menargetkan anak asuhnya untuk bisa berlari sampai finis di bawah 46 detik. Hal itu supaya keempatnya bisa bersaing dengan negara pesaing, seperti Thailand atau Vietnam.
Jika melihat rekor pelari masing-masing, seharusnya Eni tak perlu cemas. Jeany yang berlari di nomor individu 100m putri itu punya catatan waktu terbaiknya 11.90 detik di Pomnas Jakarta 2019.
Di nomor yang sama, Erna punya catatan waktu 12.3 detik yang ia raih di Asean School Games Semarang 2019. Alvin sendiri ialah pemegang rekor nomor 200m putri setelah memenangi Kejuaraan Nasional Atletik 2019 dengan catatan waktu 23,75 detik.
Baca juga : Muaythai Intensif Kirim Atlet Berlatih di Thailand
“Semoga saja bisa memberikan medali untuk Indonesia dari nomor estafet putri,” tutur Eni.
Berbeda dengan putri, tim estafet putra semakin mantap menatap SEA Games. Skuad tersebut terdiri dari Joko Adi Kuncoro, Eko Rimbawan, M Bisma Diwa, serta dua atlet junior Adit Rici Pradana dan Adit Rico Pradana.
Keempatnya sudah mencatatkan waktu yang bagus saat latihan, yakni 39.7 detik. Hanya terpaut 0.2 detik dari target yang diinginkan Eni di Filipina.
“Mudah-mudahan dengan tim baru ini bisa mencatatkan waktu 39.05 detik,” ucapnya.
Di sisa waktu jelang SEA Games, Eni terus menggenjot anak asuhnya untuk memperbaiki waktu masing-masing dan memfokuskan latihan perputaran yang harus dipercepat lagi. (OL-7)
Dalam kejuaraan atletik yang mempertemukan atlet-atlet terbaik dari berbagai daerah ini, PAC berhasil mengoleksi 6 medali, terdiri dari 3 emas, 1 perak, dan 2 perunggu.
Ada 15 nomor yang dilombakan di MAC Seri 1 2025.
Keputusan untuk absen di ajang SEA Games 2025 diambil Agus Prayogo karena merasa Indonesia mempunyai atlet-atlet potensial dan memerlukan proses regenerasi.
Saat ini, para atlet atletik masih berlatih di Pangalengan, Jawa Barat meskipun dengan pembiayaan secara mandiri.
PB PASI kini telah menyiapkan rencana jangka panjang salah satunya dengan mengirim Lalu Muhammad Zohri untuk menjalani pelatihan nasional (pelatnas) di Amerika Serikat.
Dari 10 atlet yang berlaga, Papua Athletics Center berhasil meraih total tujuh medali, terdiri dari dua emas, dua perak, dan tiga perunggu.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved