Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
PEMAIN tunggal putri Indonesia Gregoria Mariska Tunjung berhasil melewati tantangan pertama di ajang Tiongkok Terbuka 2019. Gregoria sukses menundukkan Zhang Beiwen dari Amerika Serikat (AS), dengan skor 22-20, 19-21, dan 21-17, Selasa (5/11).
Kendati melangkah ke babak kedua, kemenangan Gregoria dinilai kurang memuaskan.
Gregoria memang berhasil mengungguli lawan, tapi sering kali tersusul. Dari segi permainan pun, Gregoria mengatakan bahwa masih banyak yang harus ia tingkatkan di laga selanjutnya.
“Waktu leading jauh dan terkejar lawan, itu karena variasi pukulan lawan saat itu lebih banyak. Sekarang dia banyak berani reli, bukan banyak menurunkan bola terus seperti biasanya. Sementara saya banyak buang kesempatan saat reli, banyak kesalahan sendiri,” ungkap Gregoria.
“Hari ini cara main saya malah menyusahkan saya sendiri, polanya nggak dapet, footwork-nya nggak dapet. Mainnya jadi capek sendiri. Puji Tuhan bisa menang tapi saya masih belum puas dengan penampilan saya hari ini,” lanjutnya.
Pada babak kedua, Gregoria bakal dapat tantangan yang lebih berat lagi. Ia akan menunggu pertandingan antara wakil dari Taiwan Tai Tzu Ying yang berhadapan dengan Carolina Marin dari Spanyol.
“Dua-duanya lawan yang tidak mudah. Saya harus siap semuanya, harus siap capek, lebih tenang di lapangan dan bisa jaga fokus. Dari segi kecepatan juga harus konsisten sampai akhir game,” pungkasnya.
Gregoria pun mengakui selanjutnya dia akan lebih tenang ketika sudah mengungguli lawan. Dia pun bertekad untuk menunjukkan permainan terbaiknya di pertandingan besok.
“Di lapangan harus lebih tenang, kalau sudah unggul sebisa mungkin jangan mati sendiri, karena cari poinnnya nggak gampang juga,” tutupnya.
Sementara itu, Fitriani tak dapat mengikuti langkah Gregoria ke babak kedua. Ia harus mengakui keunggulan Nitchaon Jindapol dari Thailand, dengan kekalahan straight game, 12-21 dan 11-21. (Badmintonindonesia.org/Des/OL-09)
Emas terakhir di Kejuaraan Dunia diraih pada 1993 melalui Susi Susanti. Adapun medali terakhir yang diraih tunggal putri adalah perunggu melalui Lindaweni Fanetri pada edisi 2015 di Jakarta.
Pebulu tangkis Indonesia yang masuk daftar unggulan di Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2025 adalah Jonatan Christie, Gregoria Mariska Tunjung, Fajar/Rian, dan Sabar/Reza.
Gregoria Mariska Tunjung turun satu peringkat dari pekan lalu dengan menempati peringkat ketujuh dunia, sementara Putri KW naik satu peringkat ke posisi sembilan.
Indonesia terakhir kali meraih gelar juara di Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis pada 2019 melalui ganda putra Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan.
Terdapat tiga atlet pratama yang saat ini menunjukkan potensi besar untuk naik ke level utama.
Menurut Gregoria masih ada aspek yang perlu dibenahi, terutama dari sisi fokus di akhir gim.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved