Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

PODSI Berharap Segera Dikunjungi Menpora

Despian Nurhidayat
31/10/2019 06:45
PODSI Berharap Segera Dikunjungi Menpora
Kejurnas dayung 2019(ANTARA/Wahdi Septiawan)

MESKI mendapatkan satu medali emas di ajang Kejuaraan Asia Rowing 2019 yang dilaksanakan pada Minggu (27/10) lalu, PB PODSI (Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia) tetap merasa tim nasional mengalami kekurangan anggaran. Permasalahan anggaran itu tentunya akan berdampak terhadap persiapan menjajaki ajang SEA Games 2019.

Wakil Ketua Umum PODSI Budiman Setiawan mengatakan sebenarnya, PODSI memiliki Pelatnas jangka panjang hingga ajang Asian Games 2022.

Dalam pelatnas itu, ajang SEA Games menjadi salah satu event yang dilangsungkan dengan penyelenggaraan pelatnas ini.

"Kita adakan Pelatnas jangka panjang untuk menuju paling nggak kami ingin mencapai Asian Games 2022. Itu arahnya ke situ. Kalau pelatnas SEA Games ya tetap berlangsung juga di dalamnya karena nomor di SEA Games nanti hanya sebagian yang dipertandingkan dari nomor Asian Games. Jadi kita memang pelatnas nggak akan pernah berhenti," ungkapnya kepada Media Indonesia, Rabu (30/10).

Lebih lanjut, Budiman mengatakan, saat ini, permasalahan yang tengah melilit PODSI ialah permasalahan anggaran.

Baca juga: PODSI Pangkas Target Perolehan Medali

Tentunya, hal ini berdampak begitu besar terhadap pelaksanaan training camp maupun kejuaraan yang harus diikuti oleh cabor-cabor di bawah naungan PODSI.

"Kita sudah juara di Kejuaraan Asia Rowing 2019 di Korea dan tentu saja mereka sudah bagus tapi kita ini masih punya keterbatasan anggaran. Contohnya kami harus training camp di Belanda, masih harus ikut beberapa kejuaraan yang lain tidak bisa dilaksanakan. Kemudian anggaran pelatnas juga belum turun penuh, jadi ya kita dengan segala keterbatasannya itu hasil yang lumayan bagus," lanjut Budiman.

Dengan permasalahan anggaran yang belum juga terselesaikan, PODSI terpaksa harus menurunkan target mereka yang semula 9 medali emas menjadi 5 sampai 6 medali emas saja.

Budiman mengaku kecewa karena pemerintah, dalam hal ini Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), menilai bahwa PODSI hanya dihitung satu cabang olahraga.

Padahal, dia mengatakan PODSI menaungi tiga cabang olahraga yakni canoeing, rowing, dan perahu naga. Saat ini, Budiman mengatakan tengah mengajukan sisa anggaran yang belum juga terpenuhi.

"Jadinya kita mengurangi target juga memang karena anggaran kita rencana diberikan pada waktu Asian Games tahun lalu katanya akan diberikan Rp39 miliar, sekarang baru dikasih Rp12 miliar. Jadi terlalu jauh, dan dia menghitungnya hanya satu cabang, padahal kita ada tiga cabang. Yang dibina juga orangnya banyak, dan kita sudah mengajukan lagi anggaran tambahan tapi belum ada jawaban," tegasnya.

Dengan hadirnya Menpora baru Zainudin Amali, Budiman berharap permasalahan anggaran ini dapat terselesaikan. Kini, dia tengah menunggu adanya kunjungan dari Zainudin ke pelatnas yang dihelat di Purwakarta, Jawa Barat.

"Mudah-mudahan menteri yang baru ini bisa memberikan angin yang segar. Meskipun belum ada kunjungan ke pelatnas kami di Purwakarta, tapi sebelumnya Jumat kemarin katanya mau kunjungan tapi dibatalkan dan jadinya minggu depan. Semoga segera," tutup Budiman. (OL-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya