Headline
Pemerintah tegaskan KPK pakai aturan sendiri.
CHEF de Mission (CdM) Kontingen Indonesia untuk SEA Games 2019 Harry Warganegara menyerahkan hasil monitoring dan eva-luasi (monev) terkait peluang perolehan medali di ajang dua tahunan itu kepada Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), kemarin. Harry mengatakan ada tim monev sebelumnya telah memantau 52 cabang olahraga (cabor).
"Intinya, tim monev membedah 52 cabor dan telah kami berikan ke Kemenpora. Jadi hasilnya nanti lihat dari keputusan Kemenpora," tutur Harry yang juga mengatakan laporan yang diserahkan ke Kemenpora termasuk jumlah atlet yang akan berangkat ke SEA Games.
Apa yang dimaksud dengan keputusan Kemenpora tidak hanya soal berapa keping medali yang bisa didapat di ajang yang akan diselenggarakan di Filipina tersebut. Nantinya juga akan diketahui berapa cabor yang bisa diikuti Indonesia.
Kemenpora sendiri telah memastikan bahwa proses finalisasi cabor dan jumlah atlet yang akan diberangkatkan ke SEA Games 2019 masih dibahas secara intens. Menurut Kepala Bidang Olahraga Internasional Deputi IV Kemenpora Yayan Rubaeni, pihaknya kini sedang fokus untuk memilah cabor-cabor mana saja yang berpeluang raih medali.
"Kami harus membahas terlebih dahulu cabor apa saja yang akan diberangkatkan. Melihat dari peluang medali atau melihat cabang Olimpiade. Baru lah, Jumat sore (hari ini) akan dilaporkan kepada Pelaksana Tugas Menpora Hanif Dhakiri," ujar Yayan.
Rapat finalisasi cabor untuk SEA Games, juga akan dihadiri Harry dan Komite Olimpiade Indonesia. Sementara itu, keputusan akhir bakal bisa diketahui pada Senin (30/9) atau saat batas penutupan entry by name dari pihak penyelenggara SEA Games.
Terkait entry by name, Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI) menyatakan telah mengirimkan daftar nama atletnya ke panitia penyelenggara SEA Games. Jumlah atlet PASI yang akan ke Filina berjumlah 35 orang. Namun, tak ada nama sprinter Lalu Muhammad Zohri di dalam daftar itu. Sebelumnya, Ketua PASI Bob Hasan mengatakan Zohri tidak dilibatkan karena pihaknya ingin juga memberikan kesempatan kepada atlet junior agar bisa mendapat jam terbang di kompetisi internasional. (*/R-3)
Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) mengatakan pihaknya menghormati proses hukum.
Personel yang meraih piagam penghargaan merupakan atlet yang berprestasi dan berasal dari berbagai wilayah dan bidang.
Perlu diketahui bahwa PGN telah menjalin kerja sama dengan PBVSI selama 10 tahun dan PB ISSI selama 7 tahun.
Hal itu dilakukan karena ada beberapa cabor yang target medalinya meleset saat mengikuti ajang dua tahunan tersebut.
Dalam kesempatan itu Presiden Jokowi ingin mengetahui laporan terkait hasil Sea Games 2019 dan persiapan pelaksanaan Piala Dunia U-20 pada 2021, Indonesia menjadi tuan rumahnya.
Menurut Sekretaris Jenderal (Sekjen) PB Perbakin, Firtian Judiswandarta, ada tiga strategi rahasia untuk bisa mencapai prestasi yang membanggakan tersebut.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved